FITNESS & HEALTH
Hati-hati, Gejala Covid Awal Bisa Terjadi di Bahu dan Kaki
Mia Vale
Jumat 06 Januari 2023 / 10:00
Jakarta: Sejak awal Covid-19, beberapa varian baru virus SARs-CoV-2 telah muncul dan berkembang. Sementara beberapa menyebabkan gejala ringan, ada yang mendatangkan banyak malapetaka. Tetapi setiap jenis baru cenderung memperkenalkan orang pada serangkaian gejala yang unik atau kronologi masalah kesehatan yang berbeda.
Sebelumnya di masa pandemi, demam, batuk, kehilangan indera penciuman dan perasa, serta nyeri dada adalah beberapa gejala yang paling umum, terutama pada varian Alpha dan Delta.
Namun, dengan munculnya Covid Omicron, gejalanya menjadi lebih ringan. Sakit tenggorokan, pilek, sakit kepala, dan kelelahan menjadi lebih umum dari sebelumnya. Sesuai laporan, gejala covid teratas tampaknya telah berubah lagi, dengan mialgia menjadi yang paling umum.
Menurut Dokter Afrika Selatan Angelique Coetzee, yang pertama kali mendeteksi varian Omicron, mialgia cenderung lebih sering menyerang pasien yang tidak divaksinasi. Namun, individu yang divaksinasi juga masih bisa mengalami gejala tersebut.
"Nyeri otot terkait covid dapat berkisar dari yang ringan hingga sangat melemahkan, terutama jika terjadi bersamaan dengan kelelahan. Akibatnya, mereka berhenti melakukan tugas sehari-hari," jelas badan kesehatan tersebut.

(Memakai masker, menjaga jarak sosial, mengikuti kebersihan tangan yang benar adalah langkah penting yang harus diambil untuk melawan virus SARs-CoV-2. Foto: Ilustrasi. Dok. Freepik.com)
Pun mendapatkan vaksin Covid-19 adalah cara yang lebih aman dan andal untuk membangun perlindungan terhadap infeksi Covid-19. Para ahli percaya, vaksinasi atau booster masih menjadi salah satu cara terbaik untuk mencegah infeksi parah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(yyy)
Sebelumnya di masa pandemi, demam, batuk, kehilangan indera penciuman dan perasa, serta nyeri dada adalah beberapa gejala yang paling umum, terutama pada varian Alpha dan Delta.
Namun, dengan munculnya Covid Omicron, gejalanya menjadi lebih ringan. Sakit tenggorokan, pilek, sakit kepala, dan kelelahan menjadi lebih umum dari sebelumnya. Sesuai laporan, gejala covid teratas tampaknya telah berubah lagi, dengan mialgia menjadi yang paling umum.
Mialgia bisa menjadi tanda awal
Laporan dari Aplikasi Studi Zoe Covid menunjukkan bahwa mialgia sekali lagi merupakan gejala teratas. Mialgia, juga dikenal sebagai nyeri otot, dikatakan muncul dari efek molekul peradangan yang dilepaskan oleh sel kekebalan sebagai respons terhadap virus. Gejala ini adalah salah satu gejala paling dominan di tahun 2021, ketika Omicron muncul.Menurut Dokter Afrika Selatan Angelique Coetzee, yang pertama kali mendeteksi varian Omicron, mialgia cenderung lebih sering menyerang pasien yang tidak divaksinasi. Namun, individu yang divaksinasi juga masih bisa mengalami gejala tersebut.
Seperti apa rasanya Covid mialgia?
Mialgia atau sakit otot adalah nyeri yang dirasakan di area lokal atau mungkin berhubungan dengan nyeri yang meluas. Ini digambarkan sebagai nyeri jangka panjang atau pendek pada otot yang terjadi baik saat istirahat maupun saat bergerak. Menurut Zoe, nyeri otot terkait Covid sering kali berdampak pada bahu atau kaki, membuat orang tertekan."Nyeri otot terkait covid dapat berkisar dari yang ringan hingga sangat melemahkan, terutama jika terjadi bersamaan dengan kelelahan. Akibatnya, mereka berhenti melakukan tugas sehari-hari," jelas badan kesehatan tersebut.

(Memakai masker, menjaga jarak sosial, mengikuti kebersihan tangan yang benar adalah langkah penting yang harus diambil untuk melawan virus SARs-CoV-2. Foto: Ilustrasi. Dok. Freepik.com)
Tanda Covid-19
Mialgia yang terjadi akibat Covid dikatakan bertahan rata-rata selama dua hingga tiga hari, tetapi bisa juga membutuhkan waktu lebih lama untuk hilang. Melakukan tes covid adalah cara terbaik untuk mengetahui apakah seseorang terinfeksi atau tidak. Selain itu, disarankan untuk mewaspadai gejala Covid-19 lainnya, seperti, sakit tenggorokan, demam, pilek, sakit kepala, batuk terus-menerus.Jaga prokes dan vaksin
Covid-19 terus menimbulkan risiko besar bagi orang yang memiliki kondisi kesehatan yang sudah ada sebelumnya, orang dengan gangguan kekebalan, dan orang dewasa yang lebih tua. Karena itu, memakai masker, menjaga jarak sosial, mengikuti kebersihan tangan yang benar, dan tetap mengisolasi diri jika terjadi gejala mirip Covid adalah langkah penting yang harus diambil untuk melawan virus SARs-CoV-2.Pun mendapatkan vaksin Covid-19 adalah cara yang lebih aman dan andal untuk membangun perlindungan terhadap infeksi Covid-19. Para ahli percaya, vaksinasi atau booster masih menjadi salah satu cara terbaik untuk mencegah infeksi parah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(yyy)