FITNESS & HEALTH

Bila Perempuan Bertahan dengan Satu Ovarium Seperti Kiky Saputri

Mia Vale
Rabu 27 Maret 2024 / 19:05
Jakarta: Bagi sepasang suami istri, memiliki momongan menjadi impian. Terlebih bagi seorang perempuan. Mengandung, melahirkan, dan menyusui menjadi momen yang dinantikan. Seperti yang terjadi pada komika Kiky Saputri. Beberapa waktu lalu diketahui kalau Kiky harus kehilangan calon buah hatinya. 

Tidak sampai di situ, melalui YouTube Kiky Saputri Official, istri dari Muhammad khairi ini juga harus menerima kenyataan bahwa ovarium kirinya terpaksa diangkat, lantaran pertumbuhan kista bertambah seiring usia kehamilan Kiky. Bahkan kista itu sempat menekan dinding rahim. 

Hal tersebut dikarenakan ukuran kista yang tak kunjung mengecil, walaupun sudah dikuret. Komika yang kerap meroasting para pejabat ini awalnya masih berharap kistanya akan menyusut usai menjalani kuret. Dirinya pun kembali bekerja untuk menghilangkan stres. Namun keberuntungan tidak berpihak kepadanya. Suatu hari, Kiky merasa sakit luar biasa di bagian bawah perut. 

"Dicek, ternyata kistaku semakin membesar, 5,2 cm (awalnya 3,8 cm), dokter memutuskan untuk diangkat kistanya karena takutnya berbahaya, dan udah nempel ke tuba falopi kiri," jelas Kiky. 

Dan ternyata sudah terjadi peradangan pada kista, yang jika sampai pecah di dalam bisa membahayakan nyawanya. Itulah mengapa dokter langsung memutuskan untuk segera melakukan operasi. Mengambil dari kasus yang dialami Kiky, sebenarnya, mengapa ovarium bisa sampai diangkat?
 

Bisa hilang dengan sendirinya



(Operasi pengangkatan rahim akan dokter rekomendasikan jika kista kamu telah berkembang menjadi kanker. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)

Setiap wanita bisa memiliki kista, terutama wanita yang masih mengalami menstruasi setiap bulannya. Sebab, kista berkembang dari folikel berisi sel-sel telur yang sebulan sekali akan pecah atau mengalami peluruhan karena tidak dibuahi. 

Folikel yang gagal pecah lama kelamaan akan membentuk kista. Jika kista tumbuh di indung telur (ovarium), kista tersebut disebut dengan kista ovarium. Kista ini umumnya bisa hilang sendiri dan tidak menimbulkan gejala.

Dokter juga dapat meresepkan pil KB untuk mengempiskan kista sekaligus mengurangi risiko pembentukan kista baru. Namun, pada beberapa kasus, kista bisa makin membesar sehingga menyebabkan keluhan, seperti nyeri panggul, perut terasa kembung, sakit saat berhubungan seks, atau nyeri haid.
 

Jika ovarium harus diangkat


Umumnya operasi kista ovarium dilakukan dokter hanya untuk mengangkat kista. Tapi pada kasus tertentu, dokter mungkin memutuskan mengangkat salah satu ovarium, sehingga hanya tersisa satu ovarium.

Namun begitu, mengutip laman resmi Hello Sehat, ovarium yang tersisa masih bisa melepaskan hormon eatrogen dan progesteron serta memroduksi sel telur secara normal. Artinya, perempuan yang hanya memiliki satu ovarium itu masih bisa hamil. Tapi memang peluangnya menjadi lebih kecil.
 

Bisa diangkat keduanya


Peelu diketahui, pada beberapa kasus, dokter bisa saja memutuskan untuk mengangkat kedua ovarium. Bila ini terjadi, dokter dapat memberi pilihan untuk menyimpan sel telur sebelum prosedur operasi dilakukan. Hal ini dimaksudkan agar bila suatu saat ingin memiliki momongan, sel telur ini bisa digunakan. Caranya, sel telur ini akan ditanam ke dalam rahim kamu. 

Pada beberapa kasus lainnya, operasi kista ovarium juga bisa dilakukan bersamaan dengan mengangkat dua ovarium, tuba falopi, dan rahim (histerektomi total). Umumnya, operasi pengangkatan rahim ini akan dokter rekomendasikan jika kista kamu telah berkembang menjadi kanker. 

Tujuannya untuk mencegah penyebaran sel kanker. Bila operasi pengangkatan rahim ini dilakukan, akan sulit untuk hamil lagi. Tapi perlu kamu pahami, pilihan prosedur operasi kista ini tergantung kondisi masing-masing pasien. Jadi, tidak semua operasi pengangkatan kista akan menyebabkan wanita kehilangan rahimnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(TIN)

MOST SEARCH