FITNESS & HEALTH
Kapan Sih Waktu yang Tepat untuk Konsultasi ke Dokter Mata Anak?
Yatin Suleha
Rabu 12 Maret 2025 / 18:51
Jakarta: Saya pernah mendapati kasus anak di kelas yang dimarahi oleh gurunya akibat semua nilai mata pelajarannya jauh dari nilai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal-yaitu nilai batas terendah yang harus dicapai siswa).
Hal tersebut bahkan terus-menerus terjadi. Saat si anak sedang berada di sebuah toko kelontong tak sengaja ia membaca sebuah brand yang salah. Sang ibu bertanya lagi untuk anaknya membaca. Dan salah lagi.
Dan langsung megingat apakah ini ada kaitannya dengan mata yang minus tapi tak diketahui baik oleh ibu atau pun gurunya di sekolah.
Jangan-jangan hal ini juga yang menyebabkan sang anak memiliki nilai yang tidak bagus tersebut. Tak berselang lama, sang ibu membawa ke dokter mata anak, benar saja. Sang anak telah memiliki mata minus 3 dengan silinder.
Moms, terkadang anak tidak bercerita dengan benar dan komprehensif. Untuk itu, dengan melihat salah satu kasus di atas bisa jadi ia merasakan namun kurang bisa menjelaskan bahwa pandangan matanya ada yang kurang maksimal.

(Selain mencari di internet, jangan ragu juga untuk bertanya pada saudara, teman atau tetangga untuk merekomendasikan mana dokter yang sekiranya cocok bagi si kecil. Foto: Ilustrasi/Dok. Freepik.com)
Biasanya, pemeriksaan mata anak dilakukan ketika orang tua pertama kali melihat gejala awal seperti anak kesulitan dalam melihat benda jarak dekat maupun jarak jauh.
Ada beberapa kondisi tambahan yang membuat orang tua seharusnya segera mencari dan menyampaikan ke dokter terkait riwayat kesehatan mata anak.
Seperti misalnya riwayat prematur, riwayat tumbuh kembang anak maupun gejala-gejala yang dirasa menjadi kebiasaan yang ganjil untuk anak. Misalnya seperti kebiasaan mengucek mata yang terlalu sering, mengedip secara berlebihan, hingga selalu ingin mendekat bila melihat sesuatu.
Pada dasarnya, memilih dokter mata khusus anak memang tidak membutuhkan rumus tertentu karena ada faktor subjektivitas yang memengaruhi keputusan orang tua. Inilah yang membuat terkadang setiap orang tua memiliki pilihan rekomendasi dokter mata yang berbeda.
Dr. Kevin, SpM, Dokter Spesialis Mata dari KMN EyeCare memaparkan orang tua pasti paham sekali bagaimana rasanya ketika anak mau dibujuk untuk pergi ke dokter saja sudah cukup melegakan.
Belum lagi berharap mereka memiliki sikap kooperatif ketika menjalani pemeriksaan yang mungkin saja baru dirasakan pertama kali.
Baca juga: 4 Tips Memilih Dokter Mata Anak
Jadi, penting sekali untuk memastikan mereka tidak mengalami ketakutan maupun trauma pada saat akan mendatangi dokter spesialis mata anak.
Ada baiknya Moms mencari dokter mata anak yang telah berpengalaman. Jangan ragu untuk mengecek satu per satu web klinik mata atau rumah sakit untuk bisa mendapatkan dokter mata terbaik yang berpengalaman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Hal tersebut bahkan terus-menerus terjadi. Saat si anak sedang berada di sebuah toko kelontong tak sengaja ia membaca sebuah brand yang salah. Sang ibu bertanya lagi untuk anaknya membaca. Dan salah lagi.
Dan langsung megingat apakah ini ada kaitannya dengan mata yang minus tapi tak diketahui baik oleh ibu atau pun gurunya di sekolah.
Jangan-jangan hal ini juga yang menyebabkan sang anak memiliki nilai yang tidak bagus tersebut. Tak berselang lama, sang ibu membawa ke dokter mata anak, benar saja. Sang anak telah memiliki mata minus 3 dengan silinder.
Moms, terkadang anak tidak bercerita dengan benar dan komprehensif. Untuk itu, dengan melihat salah satu kasus di atas bisa jadi ia merasakan namun kurang bisa menjelaskan bahwa pandangan matanya ada yang kurang maksimal.
Jadi, kapan waktu yang tepat untuk memeriksakan kesehatan mata anak?

(Selain mencari di internet, jangan ragu juga untuk bertanya pada saudara, teman atau tetangga untuk merekomendasikan mana dokter yang sekiranya cocok bagi si kecil. Foto: Ilustrasi/Dok. Freepik.com)
Biasanya, pemeriksaan mata anak dilakukan ketika orang tua pertama kali melihat gejala awal seperti anak kesulitan dalam melihat benda jarak dekat maupun jarak jauh.
Ada beberapa kondisi tambahan yang membuat orang tua seharusnya segera mencari dan menyampaikan ke dokter terkait riwayat kesehatan mata anak.
Seperti misalnya riwayat prematur, riwayat tumbuh kembang anak maupun gejala-gejala yang dirasa menjadi kebiasaan yang ganjil untuk anak. Misalnya seperti kebiasaan mengucek mata yang terlalu sering, mengedip secara berlebihan, hingga selalu ingin mendekat bila melihat sesuatu.
Pada dasarnya, memilih dokter mata khusus anak memang tidak membutuhkan rumus tertentu karena ada faktor subjektivitas yang memengaruhi keputusan orang tua. Inilah yang membuat terkadang setiap orang tua memiliki pilihan rekomendasi dokter mata yang berbeda.
Dr. Kevin, SpM, Dokter Spesialis Mata dari KMN EyeCare memaparkan orang tua pasti paham sekali bagaimana rasanya ketika anak mau dibujuk untuk pergi ke dokter saja sudah cukup melegakan.
Belum lagi berharap mereka memiliki sikap kooperatif ketika menjalani pemeriksaan yang mungkin saja baru dirasakan pertama kali.
Baca juga: 4 Tips Memilih Dokter Mata Anak
Jadi, penting sekali untuk memastikan mereka tidak mengalami ketakutan maupun trauma pada saat akan mendatangi dokter spesialis mata anak.
Ada baiknya Moms mencari dokter mata anak yang telah berpengalaman. Jangan ragu untuk mengecek satu per satu web klinik mata atau rumah sakit untuk bisa mendapatkan dokter mata terbaik yang berpengalaman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)