FITNESS & HEALTH

Waspada, 6 Kemungkinan Jika Kamu Merasa Demam Tapi Tidak Demam?

Mia Vale
Senin 17 Juli 2023 / 19:05
Jakarta: Merasa meriang atau panas mungkin merupakan salah satu tanda pertama demam. Tetapi kadang-kadang kamu mungkin merasa seperti demam padahal tidak.

Meskipun perasaan demam sesekali belum tentu memprihatinkan, berkelanjutan, atau kronis, perasaan demam tanpa peningkatan suhu tubuh dapat menandakan kondisi medis yang tidak terdiagnosis.

Inilah yang perlu kamu ketahui tentang demam tanpa demam. Penting juga untuk mengetahui kapan kamu harus menemui dokter untuk evaluasi lebih lanjut. Prinsipnya, demam dianggap sebagai suhu tubuh yang lebih tinggi dari normal pribadi.

Suhu tubuh rata-rata atau suhu "normal" adalah 36,5–37,2 derajat Celsius. Namun, beberapa orang mungkin sedikit lebih dingin atau lebih panas.

Demam sendiri merupakan indikasi bahwa tubuh berusaha melawan infeksi. Meski tidak nyaman, demam merupakan mekanisme penting bagi tubuh untuk melawan virus dan bakteri. Demam juga bisa menjadi tanda peradangan yang mendasarinya di dalam tubuh. 

Merasa demam tanpa suhu tubuh yang tinggi juga bisa membuat kamu merasa tidak nyaman. Namun hal itu bisa mengindikasikan berbagai masalah berbeda yang tidak termasuk infeksi. Berikut adalah beberapa penyebab potensial untuk dipertimbangkan.


(Demam merupakan gejala awal dari berbagai penyakit, biasanya bisa pulih dengan sendirinya setelah tiga sampai lima hari setelah obat penurun panas. Namun, bila demam tidak kunjung sembuh hingga seminggu berturut-turut, ini bisa menandakan masalah yang lebih serius. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)
 

1. Kecemasan


Merasa cemas dapat menyebabkan demam. Sedangkan mirip dengan psikogenik atau demam emosional, kecemasan bisa membuat kamu merasa panas tanpa harus meningkatkan suhu inti tubuh.
 

2. Diabetes


Seperti yang dipaparkan laman Healthline, memiliki diabetes tipe 1 atau tipe 2 terkadang membuat tubuh merasa lebih panas dari biasanya. Kamu mungkin secara khusus memerhatikan efek ini selama bulan-bulan yang lebih panas dan lembap.
 

3. Hipertiroidisme


Kelenjar tiroid yang terlalu aktif (hipertiroidisme) dapat menyebabkan sensitivitas panas karena masuknya hormon tiroid ke dalam aliran darah. Pembilasan dan keringat berlebih juga mungkin terjadi.
 

4. Sklerosis ganda


Multiple sclerosis (MS) juga dapat menyebabkan sensitivitas panas pada beberapa orang. Mungkin pada awalnya, penglihatan kabur bersamaan dengan demam. Namun, sensitivitas panas juga dapat menyebabkan lebih banyak kerusakan saraf dan gejala neurologis selanjutnya.
 

5. Lingkungan dan gaya hidup


Kebiasaan lingkungan dan gaya hidup mungkin juga berperan dalam membuat kamu merasa demam. Kemungkinan termasuk, asupan kafein atau alkohol yang berlebihan, makan makanan pedas, mengonsumsi minuman dan makanan panas, pembacaan suhu yang tidak akurat. Olahraga juga bisa membuat tubuh merasa demam, terutama jika berolahraga di suhu yang panas.
 

6. Penyebab lainnya


Penyebab lain dari perasaan demam mungkin bersifat hormonal, terutama pada wanita. Hot flashes pada perimenopause dan menopause dapat membuat wanita merasa panas dan memerah, sekaligus menyebabkan keringat malam.

Kehamilan juga dapat membuat kamu merasa lebih demam dari biasanya, begitu juga dengan siklus menstruasi. Obat-obatan tertentu juga dapat meningkatkan risiko intoleransi panas

Ada banyak kemungkinan kenapa kita merasa demam atau meriang, padahal tubuh tidak demam. Kondisi medis tertentu yang mendasari dapat meningkatkan intoleransi tubuh terhadap panas, sementara beberapa obat yang diminum juga bisa menjadi penyebabnya.

Yang pasti, bila kamu terus merasa demam meskipun telah melakukan penyesuaian gaya hidup, bicarakan dengan ahli kesehatan untuk langkah selanjutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)

MOST SEARCH