FITNESS & HEALTH
Si Kecil Pilek Terus: Waspada, Bisa Jadi karena Alergi, Lho!
Mia Vale
Sabtu 29 Maret 2025 / 07:09
Jakarta: Seperti kita tahu, pilek, batuk, atau hidung tersumbat kerap dialami si kecil. Bahkan, anak-anak dapat mengalami batuk pilek 5-8 kali dalam setahun. Penyebab paling umum dari penyakit tersebut adalah infeksi virus dan bakteri yang menyerang saluran pernapasan.
Namun, bagaimana bila anak sering mengalami pilek. Awas, bisa jadi si kecil mengalami alergi. Ya, alergi bisa menjadi pencetusnya, terutama bila anak mengalami batuk pilek berulang.
"Bukan hal yang aneh bagi anak-anak untuk terserang pilek 6 - 8 kali per tahun, yang berlangsung selama 10-14 hari," jelas Michael Lee, M.D., seorang dokter anak di Children's Health dan Profesor di UT Southwestern.
Jadi, apabila anak pilek terus-menerus, bisa jadi itu diakibatkan oleh alergi. Namin, bagaimana agar orang tua bisa membedakan, mana pilek dan alergi? Berikut penjelasan mengenai hubungan antara pilek dan alergi pada anak.
Saat terpapar partikel tertentu – seperti bulu binatang, serbuk sari, pohon, dan rumput – anak-anak mungkin mengalami respons alergi.
Ini terjadi saat sistem imun bereaksi berlebihan terhadap alergen, yang memicu pelepasan histamin dan zat kimia lain ke dalam aliran darah. Respons ini menyebabkan gejala alergi umum pada anak-anak, termasuk:
- Mata gatal dan berair
- Hidung berair
- Batuk dan hidung tersumbat
- Bersin
- Terkadang sakit tenggorokan
Di sisi lain, pilek adalah infeksi virus yang menular. Anak-anak tertular virus pilek melalui kontak langsung antarmanusia, kontak dengan droplet pernapasan di udara, atau dengan menyentuh virus di permukaan.
Gejala flu biasa pada anak-anak menurut laman Children, dapat meliputi: hidung berair, batuk dan hidung tersumbat, bersin-bersin, sakit tenggorokan, kelelahan, sedikit nyeri tubuh, demam, dalam beberapa kasus.

Baca juga: 3 Makanan Terbaik untuk Dikonsumsi Saat Batuk Pilek Menyerang
Gejala flu karena alergi biasanya berlangsung lebih lama, yakni lebih dari 5 hari dan dapat terus berulang. Pilek karena alergi disebabkan oleh alergen (zat yang dapat memicu alergi), seperti debu, asap, makanan, dan sebagainya.
Pada anak yang mengalami alergi, alergen tersebut akan dianggap sebagai zat yang berbahaya sehingga akan direspons berlebihan oleh tubuh. Akibatnya, terjadilah pembengkakan jaringan dan keluarnya lendir yang berlebihan. Akibatnya, anak akan merasakan gejala flu, seperti batuk dan pilek.
Pada alergi, lendir biasanya berwarna jernih dan encer. Gejala lain yang bisa muncul meliputi bersin, hidung tersumbat, banyak ingus, gatal pada hidung, dan lain-lain. Alergi biasanya menurun dari keluarga. Jika orang tuanya memiliki riwayat alergi, kemungkinan besar anaknya juga akan mengalami alergi.
Untuk mengobatinya, tidak bisa dilakukan begitu saja, melainkan harus menentukan penyebab gejala si kecil dapat membantu Moms dan dokter anak menentukan cara mengobatinya.
Pengobatan alergi dapat dilakukan dengan menghindari pemicu dan menggunakan obat-obatan yang dijual bebas, seperti antihistamin.
Dalam kasus yang lebih parah, dokter anak dapat merekomendasikan obat resep atau suntikan alergi. Atau membuat rujukan anak ke spesialis alergi anak.
Untuk mengelola gejala pilek, banyak istirahat dan minum cairan adalah kunci untuk membantu anak merasa lebih baik. Dokter juga dapat merekomendasikan obat-obatan yang dijual bebas untuk meredakan gejala.
Perlu diingat, Moms harus selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum memberikan obat kepada anak. Ini karena beberapa obat yang dijual bebas tidak aman untuk anak-anak di bawah usia tertentu.
Selanjutnya, Moms bisa melakukan tindakan untuk mengurangi gejala alergi pada anak. Moms dapat memberikan obat golongan antihistamin tablet, sirup, atau dalam bentuk semprot hidung atau nasal spray.
Jadi, bila ada gejala flu yang disebabkan oleh alergi, segera konsultasikan dengan dokter jika anak mengalami pilek terus-menerus, agar dapat dilakukan evaluas
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Namun, bagaimana bila anak sering mengalami pilek. Awas, bisa jadi si kecil mengalami alergi. Ya, alergi bisa menjadi pencetusnya, terutama bila anak mengalami batuk pilek berulang.
"Bukan hal yang aneh bagi anak-anak untuk terserang pilek 6 - 8 kali per tahun, yang berlangsung selama 10-14 hari," jelas Michael Lee, M.D., seorang dokter anak di Children's Health dan Profesor di UT Southwestern.
Jadi, apabila anak pilek terus-menerus, bisa jadi itu diakibatkan oleh alergi. Namin, bagaimana agar orang tua bisa membedakan, mana pilek dan alergi? Berikut penjelasan mengenai hubungan antara pilek dan alergi pada anak.
Perbedaan gejala pilek dan alergi
Saat terpapar partikel tertentu – seperti bulu binatang, serbuk sari, pohon, dan rumput – anak-anak mungkin mengalami respons alergi.
Ini terjadi saat sistem imun bereaksi berlebihan terhadap alergen, yang memicu pelepasan histamin dan zat kimia lain ke dalam aliran darah. Respons ini menyebabkan gejala alergi umum pada anak-anak, termasuk:
- Mata gatal dan berair
- Hidung berair
- Batuk dan hidung tersumbat
- Bersin
- Terkadang sakit tenggorokan
Di sisi lain, pilek adalah infeksi virus yang menular. Anak-anak tertular virus pilek melalui kontak langsung antarmanusia, kontak dengan droplet pernapasan di udara, atau dengan menyentuh virus di permukaan.
Gejala flu biasa pada anak-anak menurut laman Children, dapat meliputi: hidung berair, batuk dan hidung tersumbat, bersin-bersin, sakit tenggorokan, kelelahan, sedikit nyeri tubuh, demam, dalam beberapa kasus.

Baca juga: 3 Makanan Terbaik untuk Dikonsumsi Saat Batuk Pilek Menyerang
Pilek terus, bisa jadi akibat alergi
Gejala flu karena alergi biasanya berlangsung lebih lama, yakni lebih dari 5 hari dan dapat terus berulang. Pilek karena alergi disebabkan oleh alergen (zat yang dapat memicu alergi), seperti debu, asap, makanan, dan sebagainya.
Pada anak yang mengalami alergi, alergen tersebut akan dianggap sebagai zat yang berbahaya sehingga akan direspons berlebihan oleh tubuh. Akibatnya, terjadilah pembengkakan jaringan dan keluarnya lendir yang berlebihan. Akibatnya, anak akan merasakan gejala flu, seperti batuk dan pilek.
Pada alergi, lendir biasanya berwarna jernih dan encer. Gejala lain yang bisa muncul meliputi bersin, hidung tersumbat, banyak ingus, gatal pada hidung, dan lain-lain. Alergi biasanya menurun dari keluarga. Jika orang tuanya memiliki riwayat alergi, kemungkinan besar anaknya juga akan mengalami alergi.
Bagaimana alergi dan pilek diobati?
Untuk mengobatinya, tidak bisa dilakukan begitu saja, melainkan harus menentukan penyebab gejala si kecil dapat membantu Moms dan dokter anak menentukan cara mengobatinya.
Pengobatan alergi dapat dilakukan dengan menghindari pemicu dan menggunakan obat-obatan yang dijual bebas, seperti antihistamin.
Dalam kasus yang lebih parah, dokter anak dapat merekomendasikan obat resep atau suntikan alergi. Atau membuat rujukan anak ke spesialis alergi anak.
Untuk mengelola gejala pilek, banyak istirahat dan minum cairan adalah kunci untuk membantu anak merasa lebih baik. Dokter juga dapat merekomendasikan obat-obatan yang dijual bebas untuk meredakan gejala.
Perlu diingat, Moms harus selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum memberikan obat kepada anak. Ini karena beberapa obat yang dijual bebas tidak aman untuk anak-anak di bawah usia tertentu.
Selanjutnya, Moms bisa melakukan tindakan untuk mengurangi gejala alergi pada anak. Moms dapat memberikan obat golongan antihistamin tablet, sirup, atau dalam bentuk semprot hidung atau nasal spray.
Jadi, bila ada gejala flu yang disebabkan oleh alergi, segera konsultasikan dengan dokter jika anak mengalami pilek terus-menerus, agar dapat dilakukan evaluas
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)