FITNESS & HEALTH
Perhimpunan Onkologi Indonesia Jaya Sebut Pentingnya Edukasi tentang Kanker Limfoma Hodgkin
A. Firdaus
Kamis 08 Februari 2024 / 10:10
Jakarta: Kanker merupakan salah satu tantangan kesehatan global yang memerlukan perhatian serius. Kanker menjadi penyebab utama kematian di seluruh dunia.
Terhitung hampir 10 juta kematian pada 2020, atau hampir satu dari enam kematian. Pada 2020, kasus kanker yang paling umum ditemui adalah kanker payudara (2,26 juta), paru-paru (2,21 juta), usus besar dan rectum (1,93 juta), prostat (1,41 juta), kulit/non-melanoma (1,2 juta), dan kanker perut (1,09 juta).
Dalam rangka Hari Kanker Sedunia yang diperingati setiap 4 Februari, Perhimpunan Onkologi Indonesia cabang Jakarta Raya (POI Jaya) melangsungkan serangkaian kegiatan World Cancer Day: ‘Hope, Faith, Love’ dengan puncak acara dilakukan pada 4 Februari 2024.
Prof. Dr. Dr. dr. Ikhwan Rinaldi, Sp.PD-KHOM, M.Epid, M.Pd.Ked, FINASIM, FACP, Ketua POI Jaya, memaparkan, kanker adalah masalah kesehatan dengan urgensi yang tinggi. Secara global saja, kanker merupakan penyebab kematian kedua terbanyak, dengan hampir 10 juta orang meninggal setiap tahunnya.
"Untuk itu, POI Jaya secara berkelanjutan melakukan edukasi dan peningkatan kesadaran terkait penyakit kanker kepada Masyarakat. Seperti yang dilaksanakan tahun ini, di mana kami bekerja sama dengan berbagai mitra dalam mengangkat tema ‘Hope, Faith, Love’ (‘Harapan, Keyakinan, Cinta’) – tiga hal yang sangat krusial bagi para pasien kanker dan keluarganya," ucap Prof. Ikhwan.
Prof. Ikhwan menambahkan bahwa dari sekian banyak kanker, Limfoma Hodgkin adalah kanker dengan diagnosis yang masih rendah. Kanker kelenjar getah bening jenis Limfoma Hodgkin adalah salah satu kanker yang tingkat diagnosisnya masih rendah.
"Penyakitnya ada, tapi sayangnya, pada banyak kasus, baru terdiagnosis setelah berada di stadium lanjut. Untuk itu, salah satu topik yang kita bawah adalah Mengenal Limfoma Hodgkin," jelasnya.
Limfoma Hodgkin (LH) adalah salah satu jenis kanker yang berasal dari sel darah putih yang disebut limfosit. Limfosit merupakan komponen sistem limfatik yang merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh. Menurut data Globocan tahun 2020, di Indonesia terdapat 1.188 kasus baru limfoma Hodgkin dengan kematian sebanyak 363 kasus.
Baca juga: Hari Kesadaran Limfoma Sedunia 2023: Pentingnya Deteksi Dini Sejak Awal
Dr. Eva Susanti, S.Kp., M.Kes., Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan RI menyambut baik inisiatif yang dilakukan oleh POI Jaya. Kemenkes pun mengapresiasi segala bentuk kolaborasi untuk mengedukasi masyarakat mengenai penyakit kanker di Indonesia.
"Seperti yang dilakukan oleh POI Jaya bersama para mitra ini. Sebab akses terhadap informasi dan edukasi seputar penyakit kanker di Indonesia harus terus dilakukan oleh semua pihak. Ini menjadi tanggung jawab kita bersama," ungkap dr. Eva.
"Kanker yang ditemukan sejak stadium awal melalui deteksi dini dan ditangani secara tepat akan memberikan peluang kesembuhan 90 persen. Apalagi saat ini pengobatan untuk limfoma Hodgkin telah tersedia dan tercakup di dalam BPJS Kesehatan. Untuk itu, Masyarakat jangan ragu untuk segera melakukan deteksi dini,” terang dr. Eva.
Di kesempatan yang sama, Head of Patient Value Access PT. Takeda Indonesia, Shinta Caroline, berterima kasih atas kesempatan berkerja sama yang diberikan oleh POI Jaya dalam meningkatkan kesadaran tentang gejala, diagnosis, dan pengobatan limfoma Hodgkin.
"Kami menyadari beban yang ditimbulkan penyakit ini. Oleh karena itu, Takeda berkomitmen memperkuat kerja sama dengan pihak-pihak terkait, termasuk POI dan Kementerian Kesehatan RI, dalam memastikan akses obat-obatan dan vaksin kami tersedia bagi para pasien di Indonesia, termasuk untuk limfoma Hodgkin yang pengobatan inovatifnya saat ini telah tersedia di JKN," ucap Shinta.
"Melalui acara talk show kesehatan ini, kami juga berharap dapat mendorong deteksi dini dari masyarakat dan memberikan harapan kepada pasien untuk kehidupan yang lebih berkualitas," jelas Shinta.
Selain acara di atas, ada juga Senam Sehat ‘Fun Move' dan Pemeriksaan Kesehatan (PAP SMEAR, USG payudara, dan mamografi) yang digelar bertepatan dengan moment car free day 4 Februari 2024.
POI Jaya juga melakukan serangkaian kegiatan lainnya seperti: kompetisi video edukasi kreatif yang berlangsung pada tanggal 15-31 Januari 2024; penyuluhan kesehatan di sekolah dan tempat kerja yang telah dilaksanakan pada tanggal 25 Januari 2024.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Terhitung hampir 10 juta kematian pada 2020, atau hampir satu dari enam kematian. Pada 2020, kasus kanker yang paling umum ditemui adalah kanker payudara (2,26 juta), paru-paru (2,21 juta), usus besar dan rectum (1,93 juta), prostat (1,41 juta), kulit/non-melanoma (1,2 juta), dan kanker perut (1,09 juta).
Dalam rangka Hari Kanker Sedunia yang diperingati setiap 4 Februari, Perhimpunan Onkologi Indonesia cabang Jakarta Raya (POI Jaya) melangsungkan serangkaian kegiatan World Cancer Day: ‘Hope, Faith, Love’ dengan puncak acara dilakukan pada 4 Februari 2024.
Prof. Dr. Dr. dr. Ikhwan Rinaldi, Sp.PD-KHOM, M.Epid, M.Pd.Ked, FINASIM, FACP, Ketua POI Jaya, memaparkan, kanker adalah masalah kesehatan dengan urgensi yang tinggi. Secara global saja, kanker merupakan penyebab kematian kedua terbanyak, dengan hampir 10 juta orang meninggal setiap tahunnya.
"Untuk itu, POI Jaya secara berkelanjutan melakukan edukasi dan peningkatan kesadaran terkait penyakit kanker kepada Masyarakat. Seperti yang dilaksanakan tahun ini, di mana kami bekerja sama dengan berbagai mitra dalam mengangkat tema ‘Hope, Faith, Love’ (‘Harapan, Keyakinan, Cinta’) – tiga hal yang sangat krusial bagi para pasien kanker dan keluarganya," ucap Prof. Ikhwan.
Prof. Ikhwan menambahkan bahwa dari sekian banyak kanker, Limfoma Hodgkin adalah kanker dengan diagnosis yang masih rendah. Kanker kelenjar getah bening jenis Limfoma Hodgkin adalah salah satu kanker yang tingkat diagnosisnya masih rendah.
"Penyakitnya ada, tapi sayangnya, pada banyak kasus, baru terdiagnosis setelah berada di stadium lanjut. Untuk itu, salah satu topik yang kita bawah adalah Mengenal Limfoma Hodgkin," jelasnya.
Limfoma Hodgkin (LH) adalah salah satu jenis kanker yang berasal dari sel darah putih yang disebut limfosit. Limfosit merupakan komponen sistem limfatik yang merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh. Menurut data Globocan tahun 2020, di Indonesia terdapat 1.188 kasus baru limfoma Hodgkin dengan kematian sebanyak 363 kasus.
Baca juga: Hari Kesadaran Limfoma Sedunia 2023: Pentingnya Deteksi Dini Sejak Awal
Dr. Eva Susanti, S.Kp., M.Kes., Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan RI menyambut baik inisiatif yang dilakukan oleh POI Jaya. Kemenkes pun mengapresiasi segala bentuk kolaborasi untuk mengedukasi masyarakat mengenai penyakit kanker di Indonesia.
"Seperti yang dilakukan oleh POI Jaya bersama para mitra ini. Sebab akses terhadap informasi dan edukasi seputar penyakit kanker di Indonesia harus terus dilakukan oleh semua pihak. Ini menjadi tanggung jawab kita bersama," ungkap dr. Eva.
"Kanker yang ditemukan sejak stadium awal melalui deteksi dini dan ditangani secara tepat akan memberikan peluang kesembuhan 90 persen. Apalagi saat ini pengobatan untuk limfoma Hodgkin telah tersedia dan tercakup di dalam BPJS Kesehatan. Untuk itu, Masyarakat jangan ragu untuk segera melakukan deteksi dini,” terang dr. Eva.
Di kesempatan yang sama, Head of Patient Value Access PT. Takeda Indonesia, Shinta Caroline, berterima kasih atas kesempatan berkerja sama yang diberikan oleh POI Jaya dalam meningkatkan kesadaran tentang gejala, diagnosis, dan pengobatan limfoma Hodgkin.
"Kami menyadari beban yang ditimbulkan penyakit ini. Oleh karena itu, Takeda berkomitmen memperkuat kerja sama dengan pihak-pihak terkait, termasuk POI dan Kementerian Kesehatan RI, dalam memastikan akses obat-obatan dan vaksin kami tersedia bagi para pasien di Indonesia, termasuk untuk limfoma Hodgkin yang pengobatan inovatifnya saat ini telah tersedia di JKN," ucap Shinta.
"Melalui acara talk show kesehatan ini, kami juga berharap dapat mendorong deteksi dini dari masyarakat dan memberikan harapan kepada pasien untuk kehidupan yang lebih berkualitas," jelas Shinta.
Selain acara di atas, ada juga Senam Sehat ‘Fun Move' dan Pemeriksaan Kesehatan (PAP SMEAR, USG payudara, dan mamografi) yang digelar bertepatan dengan moment car free day 4 Februari 2024.
POI Jaya juga melakukan serangkaian kegiatan lainnya seperti: kompetisi video edukasi kreatif yang berlangsung pada tanggal 15-31 Januari 2024; penyuluhan kesehatan di sekolah dan tempat kerja yang telah dilaksanakan pada tanggal 25 Januari 2024.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)