FITNESS & HEALTH

Apakah Nyeri Perut Merupakan Gejala Autoimun?

Yatin Suleha
Rabu 21 Februari 2024 / 18:30
Jakarta: Gejala nyeri perut bisa dialami oleh siapa saja. Meski terasa mengganggu, keluhan nyeri perut terkadang bisa hilang dengan sendirinya. Namun nyeri perut yang terjadi secara berulang dan sering, bisa jadi merupakan pertanda adanya gangguan kesehatan atau penyakit. 

Berbagai kondisi dapat menyebabkan keluhan nyeri perut, salah satunya adalah akibat adanya penyakit autoimun. Autoimun adalah kondisi di mana sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel tubuhnya sendiri, bahkan hingga merusak jaringan yang sehat.

Kerusakan jaringan ini dapat terjadi pada suatu atau beberapa sistem organ, di antaranya sistem pencernaan yang bisa menimbulkan keluhan nyeri perut.


(Selain Celiac, ada juga Inflammatory bowel diseases (IBD) yang merupakan penyakit autoimun yang mengenai sistem pencernaan dan menyebabkan kerusakan atau inflamasi pada usus. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
 

Penyebab nyeri perut akibat gangguan autoimun



Menurut dr. Yovita Mulyakusuma, M.Sc, Sp.PD, Subsp. A.I.(K), FINASIM, Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Konsultan Alergi Imunologi dari RS Eka Hospital Cibubur, saat ini ada lebih dari 100 jenis penyakit autoimun yang sudah diketahui. 

Tidak semua penyakit autoimun menyebabkan gangguan pada sistem pencernaan dan menimbulkan nyeri perut. Demikian juga sebaliknya, tidak semua nyeri perut diakibatkan oleh penyakit autoimun. Salah satu contoh dari penyakit autoimun yang dapat menyebabkan gejala nyeri perut yaitu penyakit Celiac.
 

Penyakit Celiac


Seseorang dengan penyakit celiac akan mengalami gangguan pencernaan ketika mengonsumsi makanan yang mengandung gluten, di antaranya roti dan juga pasta. Hal ini terjadi karena pada penyakit celiac akan terjadi reaksi secara berlebihan ketika tubuh mendapatkan gluten, sebuah protein yang terkandung pada jenis makanan tersebut.
 

Gejala umum sering didapatkan pada penyakit Celiac adalah:

 
  • Diare atau konstipasi
  • Mual muntah
  • Perut nyeri, begah dan kembung
  • Kelelahan/ fatigue
  • Penurunan berat badan
  • Dan berbagai gejala lain yang tidak berhubungan dengan sistem pencernaan, yaitu: anemia, nyeri sendi, gatal-gatal, sariawan di mulut, sakit kepala, kesemutan, gangguan keseimbangan, infertilitas atau gangguan siklus menstruasi (pada wanita)


Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(TIN)

MOST SEARCH