FITNESS & HEALTH

Sebelum Panik, Yuk Kenali Apa Itu Pneumonia, Jenis, dan Gejalanya

Mia Vale
Minggu 10 Desember 2023 / 10:00
Jakarta: Belakangan ini marak pemberitaan mengenai bakteri Mycoplasma pneumoniae yang telah mencuri perhatian masyarakat dunia. Pasalnya, bakteri yang satu ini telah menyebabkan lonjakan kasus yang signifikan terhadap anak-anak di China. Bahkan sudah meluas ke beberapa negara lainnya. 

Namun begitu, otoritas China belum lama ini menyatakan bahwa pneumonia yang sempat tidak diketahui penyebabnya, ternyata dipicu patogen atau penyakit umum. Ada 40 persen dari total kasus yang terpapar mycoplasma pneumoniae, sisanya tertular kombinasi virus termasuk influenza.

Sebelum membahas lebih lanjut, ada baiknya kita mengetahui apa sebenarnya pneumonia itu. Seperti telah dikutip dari laman resmi Johns Hopkins Medicine, pneumonia adalah infeksi pada salah satu atau kedua paru-paru yang disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur. 

Ini adalah infeksi serius di mana kantung udara berisi nanah dan cairan lainnya. Pneumonia sendiri diklasifikasikan dalam dua cara berdasarkan bagian paru-paru yang terkena dan cara kamu tertular pneumonia. 
 

Kenali penyebab pneumonia


Pneumonia sering kali dapat didiagnosis dengan riwayat menyeluruh dan pemeriksaan fisik. Tes yang digunakan untuk melihat paru-paru atau tes darah. Tes juga bisa dilakukan pada dahak saat kamu batuk.

Pada dasarnya, penyakit yang disebabkan bakteri satu ini tak jauh berbeda dengan pneumonia pada umumnya. Termasuk juga  gejalanya. Ada lebih dari 30 penyebab pneumonia yang berbeda dan dikelompokkan berdasarkan penyebabnya. 
 

Pneumonia bakteri


Disebabkan oleh berbagai bakteri, dan yang paling umum adalah Streptococcus pneumoniae. Biasanya terjadi ketika tubuh melemah karena suatu hal, seperti karena penyakit, gizi buruk, usia tua, atau gangguan kekebalan, sehingga bakteri dapat masuk ke paru-paru. 

Pneumonia bakterial dapat menyerang segala usia, namun akan berisiko lebih besar jika kamu menyalahgunakan alkohol, merokok, berada dalam kondisi lemah, baru saja menjalani operasi, menderita penyakit pernapasan atau infeksi virus. Bisa juga karena memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah. 


(Dokter Spesialis Anak di RS Cipto Mangunkusumo dr. Nastiti Kaswandani mengatakan bahwa pneumonia akibat bakteri mycoplasma sering disebut sebagai walking pneumonia. Sebutan itu lantaran gejalanya cenderung ringan sehingga pasien tidak perlu menjalani rawat inap di rumah sakit dan cukup melakukan rawat jalan. Foto: Ilustrasi/Dok. Freepik.com)
 

Pneumonia virus


Penyebabnya berbagai virus, termasuk flu (influenza), dan menyebabkan berkisar sepertiga dari seluruh kasus pneumonia. Kamu mungkin lebih mungkin terkena pneumonia bakterial jika menderita pneumonia virus. 
 

Pneumonia mikoplasma


Tipe ini mempunyai gejala dan tanda fisik yang agak berbeda dan disebut sebagai pneumonia atipikal. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Mycoplasma pneumoniae. Umumnya menyebabkan pneumonia ringan dan meluas yang menyerang semua kelompok umur.
 

Apa saja gejala pneumonia? 


Pada prinsipnya, gejala yang ditimbulkan oleh pneumonia hampir sama. Hanya saja kemungkinan ada gejala lain yang menyertainya. Gejala pneumonia bakteria meliputi:
 
  • - Warna kebiruan pada bibir dan kuku 
  • - Keadaan mental bingung atau delirium, terutama pada orang lanjut usia 
  • - Batuk yang mengeluarkan lendir berwarna hijau, kuning, atau berdarah 
  • - Demam 
  • - Berkeringat banyak 
  • - Kehilangan selera makan 
  • - Energi rendah dan kelelahan ekstrem 
  • - Napas cepat 
  • - Denyut nadi cepat 
  • - Gemetar menggigil 
  • - Nyeri dada yang memburuk saat bernapas dalam atau batuk 
  • - Sesak napas saat beraktivitas

Gejala awal pneumonia virus sama dengan gejala pneumonia bakterial, yang mungkin diikuti; sakit kepala, meninkarnya sesak napas, nyeri otot, lemah, dan memburuknya batuk pneumonia. 

Sedangkan Mycoplasma pneumonia (MP) bisa dibilang perpaduan gejala pneumonia karena bakteri dan virus. Gejala pneumonia karena infeksi Mycoplasma pneumoniae ini lebih mirip dengan gejala infeksi pernapasan atas atau flu biasa dibandingkan infeksi pernapasan bawah atau pneumonia. 

Tapi, dalam kasus infeksi parah yang jarang terjadi, penyakit ini terkadang bisa berbahaya dan merusak jantung atau sistem saraf pusat. Misal, memicu radang sendi, perikarditis atau peradangan pada perikardium yang melapisi jantung, sindrom Guillain-Barre atau gangguan neurologis yang dapat menyebabkan kelumpuhan, ensefalitis atau radang otak, atau gagal ginjal.
 

Pengobatan pneumonia


Perawatan yang diberikan tergantung pada jenis pneumonia yang diderita. Umumnya, pneumonia dirawat di rumah, namun kasus yang parah dapat dirawat di rumah sakit. Antibiotik digunakan untuk pneumonia bakterial. Antibiotik juga dapat mempercepat pemulihan dari pneumonia mikoplasma dan beberapa kasus khusus. 

Kebanyakan pneumonia akibat virus tidak memerlukan pengobatan khusus. Mereka biasanya menjadi lebih baik dengan sendirinya. Perawatan lain mungkin termasuk makan dengan baik, meningkatkan asupan cairan, istirahat, terapi oksigen, obat pereda nyeri, pengendalian demam, dan mungkin obat pereda batuk jika batuk parah.

Kebanyakan penderita pneumonia memang memberikan respons yang baik terhadap pengobatan, namun pneumonia juga dapat menyebabkan masalah paru-paru dan infeksi yang serius. Bahkan bisa berakibat fatal.


Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)

MOST SEARCH