FITNESS & HEALTH
3 Alasan Mengapa Minum Teh setelah Makan Sebaiknya Dihindari
Aulia Putriningtias
Rabu 27 Desember 2023 / 17:02
Jakarta: Makan bakso lalu minumnya teh? Sobat Medcom pasti sering sekali melakukan hal tersebut, ya! Namun, tahukah kamu sebenarnya, minum teh setelah makan sebaiknya dihindari.
Mengonsumsi teh sudah menjadi banyak kebiasaan masyarakat di Indonesia. Apalagi, tak jarang kita temukan sajian teh-teh saat kita memutuskan makan di luar.
Berdasarkan berbagai penelitian, senyawa tanaman dalam teh dapat berperan dalam mengurangi risiko kondisi kronis, seperti kanker, obesitas, diabetes, dan penyakit jantung. Namun, ternyata jika dikonsumsi setelah makan juga memiliki dampak tersendiri.
Padahal, minum teh setelah makan terasa sangat lazim dan sering dilakukan, khususnya bagi masyarakat Indonesia secara keseluruhan. Lantas apa yang membuat para peneliti menyarankan teh sebaiknya tidak dikonsumsi setelah makan?
Dilansir dari Halodoc, adapun alasan-alasan mengapa minum teh setelah makan sebaiknya dihindari. Hal ini dinilai tidak baik bagi tubuh. Adapun efeknya, antara lain:
Berdasarkan penelitian dari Critical reviews in food science and nutrition berjudul Effect of tea and other dietary factors on iron absorption, kandungan asam fitat yang ada pada teh dapat mengacaukan penyerapan zat gizi pada tubuh. Jadi, tidak disarankan untuk meminum teh setelah makan.
Interaksi antara asam fitat yang ada dalam teh disebut dapat menghambat penyerapan zat besi (Fe), seng (Zn) dan Magnesium (Mg). Jika hal ini terjadi, dikhawatirkan orang tersebut akan mengalami anemia atau kekurangan zat besi.
Baca juga: 4 Hal yang Harus Diketahui Bila Ingin Membeli Teh Berkualitas Baik
Alih-alih minum teh, para peneliti lebih menyarankan untuk banyak minum air putih termasuk setelah makan. Sebab air putih telah terbukti dapat membantu proses pencernaan makanan.
Efek lainnya adalah teh dapat berpotensi menjadi katalis yang dapat memicu produksi asam lambung berlebih. Asam lambung berlebih pada perut diketahui dapat memicu berbagai masalah saluran cerna seperti gastritis dan GERD.
Menurut penelitian berjudul Association between tea consumption and gastroesophageal reflux disease, tidak ada hubungan yang signifikan antara konsumsi teh dan risiko GERD secara keseluruhan. Namun, dalam analisis subkelompok, minum teh memang benar adanya dapat meningkatkan risiko GERD.
Akan tetapi, setiap orang tentu berbeda. Bila kamu termasuk orang yang mengalami mulas saat mengonsumsi teh berlebihan, ada baiknya untuk mengurangi asupan teh. Jadi, sebaiknya melihat kepada dirimu sendiri, ya!
Teh memiliki kandungan senyawa tanin di dalamnya. Nah, karena kandungan tersebut, mengonsumsi teh setelah makan dikhawatirkan dapat memicu terjadinya konstipasi atau diare.
Hal ini karena salah satu manfaat dari tanin pada teh adalah bersifat anti diare. Senyawa tersebut bekerja dengan cara mengumpulkan protein di sekitarnya.
Meminum teh setelah makan sebenarnya tidak sepenuhnya dilarang. Asalkan menu makanan yang dikonsumsi cukup bervariasi. Seperti memiliki sumber nabati dan hewani serta vitamin C yang bisa didapat dari sayur dan buah-buahan.
Namun, agar lebih aman sebaiknya berilah jeda antara makan dan minum teh. Waktu terbaik untuk mulai minum teh adalah sekitar setengah jam sampai dua jam setelah makan. Jenis teh yang diminum juga sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan, ya!
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Mengonsumsi teh sudah menjadi banyak kebiasaan masyarakat di Indonesia. Apalagi, tak jarang kita temukan sajian teh-teh saat kita memutuskan makan di luar.
Berdasarkan berbagai penelitian, senyawa tanaman dalam teh dapat berperan dalam mengurangi risiko kondisi kronis, seperti kanker, obesitas, diabetes, dan penyakit jantung. Namun, ternyata jika dikonsumsi setelah makan juga memiliki dampak tersendiri.
Padahal, minum teh setelah makan terasa sangat lazim dan sering dilakukan, khususnya bagi masyarakat Indonesia secara keseluruhan. Lantas apa yang membuat para peneliti menyarankan teh sebaiknya tidak dikonsumsi setelah makan?
Alasan mengapa minum teh setelah makan tidak baik
Dilansir dari Halodoc, adapun alasan-alasan mengapa minum teh setelah makan sebaiknya dihindari. Hal ini dinilai tidak baik bagi tubuh. Adapun efeknya, antara lain:
1. Menghambat penyerapan zat besi
Berdasarkan penelitian dari Critical reviews in food science and nutrition berjudul Effect of tea and other dietary factors on iron absorption, kandungan asam fitat yang ada pada teh dapat mengacaukan penyerapan zat gizi pada tubuh. Jadi, tidak disarankan untuk meminum teh setelah makan.
Interaksi antara asam fitat yang ada dalam teh disebut dapat menghambat penyerapan zat besi (Fe), seng (Zn) dan Magnesium (Mg). Jika hal ini terjadi, dikhawatirkan orang tersebut akan mengalami anemia atau kekurangan zat besi.
Baca juga: 4 Hal yang Harus Diketahui Bila Ingin Membeli Teh Berkualitas Baik
Alih-alih minum teh, para peneliti lebih menyarankan untuk banyak minum air putih termasuk setelah makan. Sebab air putih telah terbukti dapat membantu proses pencernaan makanan.
2. Picu tingkatkan asam lambung
Efek lainnya adalah teh dapat berpotensi menjadi katalis yang dapat memicu produksi asam lambung berlebih. Asam lambung berlebih pada perut diketahui dapat memicu berbagai masalah saluran cerna seperti gastritis dan GERD.
Menurut penelitian berjudul Association between tea consumption and gastroesophageal reflux disease, tidak ada hubungan yang signifikan antara konsumsi teh dan risiko GERD secara keseluruhan. Namun, dalam analisis subkelompok, minum teh memang benar adanya dapat meningkatkan risiko GERD.
Akan tetapi, setiap orang tentu berbeda. Bila kamu termasuk orang yang mengalami mulas saat mengonsumsi teh berlebihan, ada baiknya untuk mengurangi asupan teh. Jadi, sebaiknya melihat kepada dirimu sendiri, ya!
3. Dapat terjadi konstipasi
Teh memiliki kandungan senyawa tanin di dalamnya. Nah, karena kandungan tersebut, mengonsumsi teh setelah makan dikhawatirkan dapat memicu terjadinya konstipasi atau diare.
Hal ini karena salah satu manfaat dari tanin pada teh adalah bersifat anti diare. Senyawa tersebut bekerja dengan cara mengumpulkan protein di sekitarnya.
Kapan sebaiknya minum teh yang baik dan tidak mengganggu kondisi kesehatan?
Meminum teh setelah makan sebenarnya tidak sepenuhnya dilarang. Asalkan menu makanan yang dikonsumsi cukup bervariasi. Seperti memiliki sumber nabati dan hewani serta vitamin C yang bisa didapat dari sayur dan buah-buahan.
Namun, agar lebih aman sebaiknya berilah jeda antara makan dan minum teh. Waktu terbaik untuk mulai minum teh adalah sekitar setengah jam sampai dua jam setelah makan. Jenis teh yang diminum juga sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan, ya!
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)