FITNESS & HEALTH
Kesemutan juga Menjadi Gejala Stroke, Kenali Perbedaannya dengan Penyakit Lain
A. Firdaus
Kamis 26 Oktober 2023 / 12:20
Jakarta: Stroke adalah keadaan terganggunya peredaran darah ke otak secara tiba-tiba atau mendadak. Penyebabnya bisa karena darah itu tersumbat atau pecahnya pembuluh darah di otak.
Kedua penyebab tersebut mengakibatkan terputusnya asupan oksigen dan nutrisi ke jaringan otak. Sehingga jaringan otak menjadi rusak.
Menurut dr Sigit Dewanto H., Sp.N, FINS, FINA, stroke memang datang tiba-tiba, namun bukan tanpa gejala. Disebutkan dr. Sigit, gejala-gejala stroke di antaranya:
- Kelemahan atau rasa kesemutan pada wajah, tangan, dan kaki yang biasanya terjadi hanya di satu sisi tubuh.
- Pasien yang terkena stroke ia akan merasakan kebingungan.
- Pasien juga akan mengalami kesulitan bicara.
- Kesulitan melihat.
- Kesulitan berjalan atau mengalami gangguan keseimbangan.
- Vertigo atau pusing berputar. Vertigo ini bisa disebabkan oleh tiga organ, yaitu otak, telinga, sama mata.
- Nyeri kepala. Berbeda dengan nyeri kepala karena pusing, kalau karena stroke itu pasien akan merasakan nyeri kepala yang hebat.
- Pingsan atau tidak sadar. Pernah juga ada orang yang pingsan karena terkena stroke.
Terkait gejala kesemutan, kadang orang yang mengalaminya sering menyalahartikan. Padahal kesemutan di wajah, tangan, dan kaki karena stroke hanya dirasakan di satu sisi tubuh saja.
"Kelemahan atau kesemutan pada wajah, tangan dan kaki, biasanya satu sisi dulu, jadi kanan atau kiri. Kalau kesemutan empat-empatnya, tangan dua, kaki dua, itu bukan stroke. Atau kesemutan tangan saja, itu juga bukan stroke," terang pakar neurologi lulusan Universitas Diponegoro.
Sementara untuk nyeri kepala tanda stroke, biasanya tidak pernah dirasakan sebelumnya oleh pasien, tapi sekalinya merasakan, nyerinya sangat hebat, berbeda dengan sakit kepala yang lain.
"Gejala stroke lainnya yakni kebingungan, kesulitan bicara, kesulitan melihat, kesulitan berjalan atau mengalami gangguan keseimbangan dan semua ini terjadi tiba-tiba," ungkap dokter yang berpraktik di Rumah Sakit Pondok Indah Puri Indah.
Artinya, pasien yang menhalami stroke akan mengalami gejala yangtiba-tiba. Kalau ada gejala sebelumnya, bukan dikatakan stroke, tetapi penyakit yang lain, misalnya tumor otak
"Saat ini stroke dan serangan jantung membunuh lebih dari 15 juta orang per tahun. Dua penyakit ini banyak dialami individu berusia di bawah 65 tahun dan seharusnya dapat dicegah. Khususnya stroke, diketahui memiliki kemungkinan adanya gejala sisa atau cacat yang tinggi," terang dr. Sigit.
"Penyakit lain mungkin bisa sembuh sempurna, tetapi kalau stroke ini banyak yang cacat," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)
Kedua penyebab tersebut mengakibatkan terputusnya asupan oksigen dan nutrisi ke jaringan otak. Sehingga jaringan otak menjadi rusak.
Menurut dr Sigit Dewanto H., Sp.N, FINS, FINA, stroke memang datang tiba-tiba, namun bukan tanpa gejala. Disebutkan dr. Sigit, gejala-gejala stroke di antaranya:
- Kelemahan atau rasa kesemutan pada wajah, tangan, dan kaki yang biasanya terjadi hanya di satu sisi tubuh.
- Pasien yang terkena stroke ia akan merasakan kebingungan.
- Pasien juga akan mengalami kesulitan bicara.
- Kesulitan melihat.
- Kesulitan berjalan atau mengalami gangguan keseimbangan.
- Vertigo atau pusing berputar. Vertigo ini bisa disebabkan oleh tiga organ, yaitu otak, telinga, sama mata.
- Nyeri kepala. Berbeda dengan nyeri kepala karena pusing, kalau karena stroke itu pasien akan merasakan nyeri kepala yang hebat.
- Pingsan atau tidak sadar. Pernah juga ada orang yang pingsan karena terkena stroke.
Terkait gejala kesemutan, kadang orang yang mengalaminya sering menyalahartikan. Padahal kesemutan di wajah, tangan, dan kaki karena stroke hanya dirasakan di satu sisi tubuh saja.
"Kelemahan atau kesemutan pada wajah, tangan dan kaki, biasanya satu sisi dulu, jadi kanan atau kiri. Kalau kesemutan empat-empatnya, tangan dua, kaki dua, itu bukan stroke. Atau kesemutan tangan saja, itu juga bukan stroke," terang pakar neurologi lulusan Universitas Diponegoro.
Sementara untuk nyeri kepala tanda stroke, biasanya tidak pernah dirasakan sebelumnya oleh pasien, tapi sekalinya merasakan, nyerinya sangat hebat, berbeda dengan sakit kepala yang lain.
"Gejala stroke lainnya yakni kebingungan, kesulitan bicara, kesulitan melihat, kesulitan berjalan atau mengalami gangguan keseimbangan dan semua ini terjadi tiba-tiba," ungkap dokter yang berpraktik di Rumah Sakit Pondok Indah Puri Indah.
Artinya, pasien yang menhalami stroke akan mengalami gejala yangtiba-tiba. Kalau ada gejala sebelumnya, bukan dikatakan stroke, tetapi penyakit yang lain, misalnya tumor otak
"Saat ini stroke dan serangan jantung membunuh lebih dari 15 juta orang per tahun. Dua penyakit ini banyak dialami individu berusia di bawah 65 tahun dan seharusnya dapat dicegah. Khususnya stroke, diketahui memiliki kemungkinan adanya gejala sisa atau cacat yang tinggi," terang dr. Sigit.
"Penyakit lain mungkin bisa sembuh sempurna, tetapi kalau stroke ini banyak yang cacat," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)