FITNESS & HEALTH
Bukan Stroke Ringan atau Berat, Begini Istilah yang Benar dalam Dunia Medis
A. Firdaus
Jumat 27 Oktober 2023 / 11:15
Jakarta: Stroke terjadi karena terganggunya peredaran darah ke otak secara tiba-tiba atau mendadak. Penyebabnya bisa karena darah itu tersumbat atau pecahnya pembuluh darah di otak.
Masyarakat awam biasa mengenal dua atau tiga jenis stroke, yaitu stroke ringan, sedang, dan berat. Padahal menurut dr Sigit Dewanto H., Sp.N, FINS, FINA, istilah itu tidak ada dalam dunia medis.
"Tak ada yang namanya stroke ringan atau berat. Yang ada hanyalah stroke perdarahan atau istilah medisnya, Hemorrhagic stroke dan Ischemic Stroke atau Stroke tersumbat," ujar dr. Sigit saat Small Group Media Discussion RSPI bertema 'Penanganan Stroke dengan Teknologi Terdepan'.
Secara umum, penyebab stroke iskemik adalah karena gumpalan darah yang menghambat aliran darah ke otak. Sedangkan, stroke hemoragik disebabkan oleh pembuluh darah pecah dan menyebabkan pendarahan pada otak.
"Ada 80 persen orang yang mengalami stroke tersumbat. Sementara untuk perdarahan ada 20 persen," kata dr. Sigit yang berpraktek di Rumah Sakit Pondok Indah-Puri Indah.

Berdasarkan definisi di atas, maka untuk penanganannya pun berbeda. Jika yang tersumbat diencerkan, dan yang perdarahan maka akan disumbat. Jadi jika penanganannya salah, maka akan berakibat fatal.
"Jadi kami akan lebih dulu periksa secara teliti," jelas dr. Sigit yang merupakan Pakar neurologi lulusan Universitas Diponegoro ini.
Melansir Halodoc, stroke hemoragik menimbulkan gejala seperti kejang-kejang pada pengidapnya. Perawatan pada stroke hemoragik juga lebih menekankan pengendalian perdarahan yang terjadi. Kondisi stroke hemoragik dapat meningkatkan risiko kematian yang cukup besar pada pengidapnya.
Sedangkan pengobatan untuk stroke iskemik dilakukan dengan menangani dan menghilangkan gumpalan darah yang terjadi akibat pembekuan darah. Penggunaan obat seperti aspirin bisa dilakukan dalam keadaan darurat. Pemberian aspirin juga dapat dilakukan setelah memastikan bahwa pasien mengidap stroke iskemik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Masyarakat awam biasa mengenal dua atau tiga jenis stroke, yaitu stroke ringan, sedang, dan berat. Padahal menurut dr Sigit Dewanto H., Sp.N, FINS, FINA, istilah itu tidak ada dalam dunia medis.
"Tak ada yang namanya stroke ringan atau berat. Yang ada hanyalah stroke perdarahan atau istilah medisnya, Hemorrhagic stroke dan Ischemic Stroke atau Stroke tersumbat," ujar dr. Sigit saat Small Group Media Discussion RSPI bertema 'Penanganan Stroke dengan Teknologi Terdepan'.
Secara umum, penyebab stroke iskemik adalah karena gumpalan darah yang menghambat aliran darah ke otak. Sedangkan, stroke hemoragik disebabkan oleh pembuluh darah pecah dan menyebabkan pendarahan pada otak.
"Ada 80 persen orang yang mengalami stroke tersumbat. Sementara untuk perdarahan ada 20 persen," kata dr. Sigit yang berpraktek di Rumah Sakit Pondok Indah-Puri Indah.

Berdasarkan definisi di atas, maka untuk penanganannya pun berbeda. Jika yang tersumbat diencerkan, dan yang perdarahan maka akan disumbat. Jadi jika penanganannya salah, maka akan berakibat fatal.
"Jadi kami akan lebih dulu periksa secara teliti," jelas dr. Sigit yang merupakan Pakar neurologi lulusan Universitas Diponegoro ini.
Melansir Halodoc, stroke hemoragik menimbulkan gejala seperti kejang-kejang pada pengidapnya. Perawatan pada stroke hemoragik juga lebih menekankan pengendalian perdarahan yang terjadi. Kondisi stroke hemoragik dapat meningkatkan risiko kematian yang cukup besar pada pengidapnya.
Sedangkan pengobatan untuk stroke iskemik dilakukan dengan menangani dan menghilangkan gumpalan darah yang terjadi akibat pembekuan darah. Penggunaan obat seperti aspirin bisa dilakukan dalam keadaan darurat. Pemberian aspirin juga dapat dilakukan setelah memastikan bahwa pasien mengidap stroke iskemik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)