FITNESS & HEALTH

Penelitian Menemukan: Banyak Orang Tidak Sadar Kalau Mereka Terinfeksi Omicron

Mia Vale
Minggu 21 Agustus 2022 / 10:00
Jakarta: Omicron pertama kali terdeteksi pada November 2021 dan menjadi strain paling dominan dari covid-19. Ini yang membuat para peneliti di Cedars-Sinai, sebuah organisasi kesehatan nirlaba yang berbasis di Los Angeles, memeriksa status infeksi individu selama lonjakan Omicron di AS. 

Dari situlah mereka menemukan bahwa mayoritas orang yang kemungkinan terinfeksi varian Omicron yang menyebabkan covid-19, tidak menyadari bahwa mereka tertular virus, yang kemungkinan berperan dalam penyebaran cepat Omicron.

Kondisi ini terjadi dikarenakan gejala umum yang dirasakan seseorang kurang parah bila dibandingkan varian lain. Melansir dari laman Npr, gejala yang timbul meliputi batuk, sakit kepala, kelelahan, sakit tenggorokan dan pilek.



(Para peneliti di Cedars-Sinai mengatakan bahwa mayoritas orang yang kemungkinan terinfeksi varian Omicron yang menyebabkan covid-19, tidak menyadari bahwa mereka tertular virus. Foto: Ilustrasi/Pexels.com)

 
Studi ini menganalisis 2.479 sampel darah dari karyawan dewasa dan pasien di Cedars-Sinai Medical Center sekitar waktu lonjakan varian omicron. Dari 210 orang yang kemungkinan tertular varian Omicron – berdasarkan antibodi dalam darah mereka – 56 persen tidak tahu bahwa mereka memiliki virus. Mereka juga menemukan bahwa hanya 10 persen dari mereka yang tidak sadar melaporkan memiliki gejala yang berhubungan dengan flu biasa atau jenis infeksi lainnya. 

"Kami berharap orang-orang akan membaca temuan ini dan berpikir, 'Saya baru saja menghadiri pertemuan di mana seseorang dinyatakan positif,' atau, 'Saya baru saja mulai merasa tidak enak badan. Mungkin saya harus melakukan tes cepat,'" kata Dr Susan Cheng, salah satu penulis studi tersebut. 

"Semakin baik kita memahami risiko kita sendiri, semakin baik kita dalam melindungi kesehatan masyarakat dan juga diri kita sendiri," ujar Dr Susan Cheng yang memimpin Institute for Research on Healthy Aging di Departemen Kardiologi di Cedars-Sinai's Smidt Heart. 

Dengan hasil itu, peneliti pun telah memahami Omicron menyebar. Kurangnya kesadaran bisa menjadi faktor utama dalam penularan virus yang cepat antarindividu. 

“Temuan penelitian kami menambah bukti bahwa infeksi yang tidak terdiagnosis dapat meningkatkan penularan virus,” kata Dr Sandy Y. Joung, penulis pertama studi yang menjabat sebagai peneliti di Cedars-Sinai. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)

MOST SEARCH