FITNESS & HEALTH
Peran Patient Navigator dalam Kesembuhan Pasien Kanker Payudara
Raka Lestari
Rabu 28 Oktober 2020 / 09:07
Jakarta: Keberadaan Patient Navigator, yang terdiri dari mereka yang berpengalaman dalam penanganan kanker sangat penting untuk memastikan akses perawatan kanker yang layak dan tepat waktu bagi pasien kanker payudara. Peran seorang Patient Navigator sangatlah sentral dalam memfasilitasi hubungan dengan pasien, komunitas dari berbagai lingkungan yang relevan, maupun dengan Tim Kesehatan.
Prof. Dr. dr. Soehartati A. Gondhowiardjo, Sp.Onk.Rad(K), Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Onkologi Radiasi Indonesia (PORI) mengatakan Patient Navigator bisa siapa saja, mulai dari tenaga sosial, perawat, dokter, terapis, dan sukarelawan.
“Tugasnya mengkoordinasi proses mendapatkan beragam pelayanan, mulai dari transportasi, pembiayaan, akses terhadap obat, membuat janji dengan dokter, dan lain-lain,” jelas Prof. Soehartati.
Lebih lanjut Prof. Soehartati menjelaskan bahwa Patient Navigator berperan dalam memberikan informasi, memfasilitasi kebutuhan pelayanan kesehatan, memfasilitasi untuk membuat keputusan. Selain itu juga memberikan dukungan psikologis, membantu untuk mencarikan bantuan, hingga identifikasi dan mengembangkan community support.
“Dengan dukungan Patient Navigator, diharapkan pasien dapat meningkatkan kesiapan emosional dan informasi, terkait pengobatan. Dan setelah pengobatan, meningkatkan kepercayaan pasien terhadap keberhasilan terapi, serta kepuasan terhadap pelayanan dan pengobatan, sehingga pasien lebih percaya diri dan memiliki harapan dengan adanya dukungan sosial,” ujar Prof. Soehartati.
Pasien yang terdiagnosa kanker menjadi lebih rentan dari biasanya, disebabkan oleh pemicu stress yang merubah kehidupannya. Faktor-faktor pemicu stress seorang pasien kanker meliputi diantaranya perubahan pada dinamika keluarga; batasan-batasan asupan makanan, waktu dan fungsional; hambatan keuangan, perubahan dalam pekerjaan, hubungan dengan anak buah, perubahan peran, perubahan pada fungsi seksual, dampak obat-obatan, hingga bayangan akan kematian.
“Pemicu kerentanan menjadikan pasien cenderung lebih pasif, sangat tergantung, oversensitif, menjadi manja, dan bahkan kerap bersedih,” jelas Yohana Domikus, M.Si, seorang Psikolog.
Lebih lanjut Yohana menjelaskan, tantangan ini akan menjadi lebih ringan jika didukung oleh lingkungan yang membantu dari kesejahteraan fisik, psikologis, sosial dan spiritual yang dapat dilakukan oleh Patient Navigator, dan pengobatan oleh Tim Kesehatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(YDH)
Prof. Dr. dr. Soehartati A. Gondhowiardjo, Sp.Onk.Rad(K), Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Onkologi Radiasi Indonesia (PORI) mengatakan Patient Navigator bisa siapa saja, mulai dari tenaga sosial, perawat, dokter, terapis, dan sukarelawan.
“Tugasnya mengkoordinasi proses mendapatkan beragam pelayanan, mulai dari transportasi, pembiayaan, akses terhadap obat, membuat janji dengan dokter, dan lain-lain,” jelas Prof. Soehartati.
Lebih lanjut Prof. Soehartati menjelaskan bahwa Patient Navigator berperan dalam memberikan informasi, memfasilitasi kebutuhan pelayanan kesehatan, memfasilitasi untuk membuat keputusan. Selain itu juga memberikan dukungan psikologis, membantu untuk mencarikan bantuan, hingga identifikasi dan mengembangkan community support.
“Dengan dukungan Patient Navigator, diharapkan pasien dapat meningkatkan kesiapan emosional dan informasi, terkait pengobatan. Dan setelah pengobatan, meningkatkan kepercayaan pasien terhadap keberhasilan terapi, serta kepuasan terhadap pelayanan dan pengobatan, sehingga pasien lebih percaya diri dan memiliki harapan dengan adanya dukungan sosial,” ujar Prof. Soehartati.
Kerentanan Pasien Terdiagnosa Kanker
Pasien yang terdiagnosa kanker menjadi lebih rentan dari biasanya, disebabkan oleh pemicu stress yang merubah kehidupannya. Faktor-faktor pemicu stress seorang pasien kanker meliputi diantaranya perubahan pada dinamika keluarga; batasan-batasan asupan makanan, waktu dan fungsional; hambatan keuangan, perubahan dalam pekerjaan, hubungan dengan anak buah, perubahan peran, perubahan pada fungsi seksual, dampak obat-obatan, hingga bayangan akan kematian.
“Pemicu kerentanan menjadikan pasien cenderung lebih pasif, sangat tergantung, oversensitif, menjadi manja, dan bahkan kerap bersedih,” jelas Yohana Domikus, M.Si, seorang Psikolog.
Lebih lanjut Yohana menjelaskan, tantangan ini akan menjadi lebih ringan jika didukung oleh lingkungan yang membantu dari kesejahteraan fisik, psikologis, sosial dan spiritual yang dapat dilakukan oleh Patient Navigator, dan pengobatan oleh Tim Kesehatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)