Jakarta: Anemia adalah kondisi di mana kamu kekurangan sel darah merah yang sehat untuk membawa oksigen yang cukup ke jaringan tubuh. Hal ini bisa membuatmu merasakan berbagai gejala seperti pusing hingga merasa lemas.
Dikutip dari Mayo Clinic ada berbagai faktor yang membuat orang jadi berisiko terkena anemia antara lain:
Pola makan yang salah bisa membuatmu kekurangan vitamin dan mineral tertentu. Selain itu diet rendah zat besi, vitamin B-12, dan folat secara konsisten meningkatkan risiko anemia.
Memiliki gangguan usus memengaruhi penyerapan nutrisi di usus kecil kamu, seperti penyakit Crohn dan penyakit celiac. Penyakit tersebut membuatmu berisiko mengalami anemia.
Secara umum, perempuan yang belum menopause memiliki risiko lebih besar mengalami anemia defisiensi besi dibandingkan pria dan perempuan yang pascamenopause. Menstruasi menyebabkan hilangnya sel darah merah.
Jika kamu hamil dan tidak mengonsumsi multivitamin dengan asam folat dan zat besi, maka kamu berisiko tinggi mengalami anemia.
Jika kamu menderita kanker, gagal ginjal, diabetes, atau kondisi kronis lainnya, kamu dapat berisiko mengalami anemia penyakit kronis. Kondisi tersebut dapat menyebabkan kekurangan sel darah merah.
Kehilangan darah yang lambat dan kronis dari tukak atau sumber lain di dalam tubuh, juga dapat menghabiskan simpanan zat besi di tubuh. Sehingga menyebabkan anemia defisiensi zat besi.
Jika keluarga memiliki riwayat anemia bawaan, seperti anemia sel sabit, kamu juga mungkin berisiko tinggi terkena kondisi tersebut.
Riwayat infeksi tertentu, penyakit darah, dan gangguan autoimun meningkatkan risiko anemia. Alkoholisme, paparan bahan kimia beracun, dan penggunaan beberapa obat dapat memengaruhi produksi sel darah merah dan menyebabkan anemia.
Orang yang berusia di atas 65 tahun berisiko lebih tinggi mengalami anemia.
Komplikasi dari anemia
Jika tidak diobati, anemia dapat menyebabkan banyak masalah kesehatan, seperti:
- Kelelahan yang parah
Anemia parah bisa membuat kamu sangat lelah, sehingga tidak bisa menyelesaikan tugas sehari-hari.
- Komplikasi kehamilan
Perempuan hamil dengan anemia defisiensi folat mungkin lebih mungkin mengalami komplikasi, seperti kelahiran prematur.
- Masalah jantung
Anemia dapat menyebabkan detak jantung yang cepat atau tidak teratur (aritmia). Saat kamu mengalami anemia, jantung harus memompa lebih banyak darah untuk mengganti kekurangan oksigen dalam darah. Hal ini dapat menyebabkan pembesaran jantung atau gagal jantung.
- Kematian
Beberapa anemia bawaan, seperti anemia sel sabit, dapat menyebabkan komplikasi yang mengancam jiwa. Kehilangan banyak darah dengan cepat menyebabkan anemia akut dan parah dan bisa berakibat fatal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Dikutip dari Mayo Clinic ada berbagai faktor yang membuat orang jadi berisiko terkena anemia antara lain:
1. Pola makan
Pola makan yang salah bisa membuatmu kekurangan vitamin dan mineral tertentu. Selain itu diet rendah zat besi, vitamin B-12, dan folat secara konsisten meningkatkan risiko anemia.
2. Gangguan usus
Memiliki gangguan usus memengaruhi penyerapan nutrisi di usus kecil kamu, seperti penyakit Crohn dan penyakit celiac. Penyakit tersebut membuatmu berisiko mengalami anemia.
3. Haid
Secara umum, perempuan yang belum menopause memiliki risiko lebih besar mengalami anemia defisiensi besi dibandingkan pria dan perempuan yang pascamenopause. Menstruasi menyebabkan hilangnya sel darah merah.
4. Kehamilan
Jika kamu hamil dan tidak mengonsumsi multivitamin dengan asam folat dan zat besi, maka kamu berisiko tinggi mengalami anemia.
5. Kondisi kronis
Jika kamu menderita kanker, gagal ginjal, diabetes, atau kondisi kronis lainnya, kamu dapat berisiko mengalami anemia penyakit kronis. Kondisi tersebut dapat menyebabkan kekurangan sel darah merah.
Kehilangan darah yang lambat dan kronis dari tukak atau sumber lain di dalam tubuh, juga dapat menghabiskan simpanan zat besi di tubuh. Sehingga menyebabkan anemia defisiensi zat besi.
6. Sejarah keluarga
Jika keluarga memiliki riwayat anemia bawaan, seperti anemia sel sabit, kamu juga mungkin berisiko tinggi terkena kondisi tersebut.
7. Faktor lain
Riwayat infeksi tertentu, penyakit darah, dan gangguan autoimun meningkatkan risiko anemia. Alkoholisme, paparan bahan kimia beracun, dan penggunaan beberapa obat dapat memengaruhi produksi sel darah merah dan menyebabkan anemia.
8. Usia
Orang yang berusia di atas 65 tahun berisiko lebih tinggi mengalami anemia.
Komplikasi dari anemia
Jika tidak diobati, anemia dapat menyebabkan banyak masalah kesehatan, seperti:
- Kelelahan yang parah
Anemia parah bisa membuat kamu sangat lelah, sehingga tidak bisa menyelesaikan tugas sehari-hari.
- Komplikasi kehamilan
Perempuan hamil dengan anemia defisiensi folat mungkin lebih mungkin mengalami komplikasi, seperti kelahiran prematur.
- Masalah jantung
Anemia dapat menyebabkan detak jantung yang cepat atau tidak teratur (aritmia). Saat kamu mengalami anemia, jantung harus memompa lebih banyak darah untuk mengganti kekurangan oksigen dalam darah. Hal ini dapat menyebabkan pembesaran jantung atau gagal jantung.
- Kematian
Beberapa anemia bawaan, seperti anemia sel sabit, dapat menyebabkan komplikasi yang mengancam jiwa. Kehilangan banyak darah dengan cepat menyebabkan anemia akut dan parah dan bisa berakibat fatal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)