FITNESS & HEALTH

Mengenal Manipulasi Emosional yang Diduga Jadi Trik Agus Buntung Lakukan Pelecehan Seksual

Putri Purnama Sari
Jumat 06 Desember 2024 / 14:10
Jakarta: Kasus pelecehan seksual yang melibatkan penyandang disabilitas I Wayan Agus Suartama (IWAS) alias Agus (21) di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) baru-baru ini menjadi perhatian publik. Agus diketahui telah melakukan pelecehan seksual kepada belasan korban dan saat ini 5 korban telah bersedia menjadi saksi. 

Ketua Komisi Disabilitas Daerah (KDD) Nusa Tenggara Barat (NTB) Joko Jumadi mengatakan, Agus telah melakukan hal ini sejak 2022 dan kasus-kasus lain pada 2024. Menurut Joko, pelaku Agus menggunakan metode manipulasi psikologis untuk mendekati dan mengendalikan korbannya.

Modus yang dilakukan Agus terhadap korban berawal dari komunikasi verbal yang bertujuan menggali informasi pribadi korban. Informasi ini kemudian digunakan untuk mengancam dan memanipulasi korban agar mengikuti keinginannya.

Modus seperti ini dinamakan manipulasi emosional. Lantas, apa yang dimaksud manipulasi emosional? Bagaimana ciri dan jenisnya? Berikut Medcom.id telah merangkum informasinya!
 
Baca juga: Daftar Keterangan Memberatkan Agus tanpa Lengan dalam Kasus Dugaan Pelecehan Seksual di NTB

Apa Itu Manipulasi Emosional?

Manipulasi emosional adalah praktik mengendalikan dan memengaruhi pikiran dan emosi seseorang untuk mencapai tujuan tertentu. Ini adalah perilaku berbahaya yang dapat menyebabkan kerusakan besar pada hubungan dan kesejahteraan mental.

Menurut Asosiasi Psikologi Amerika (APA), manipulasi adalah perilaku yang digunakan untuk mengontrol, mengeksploitasi, dan memengaruhi orang lain demi mendapatkan keuntungan. Pelaku manipulasi bertujuan untuk mengendalikan orang lain untuk mencapai tujuan mereka sendiri atau memenuhi kebutuhan emosional mereka.

Jenis Manipulasi Emosional

Ada berbagai jenis manipulasi emosional, antara lain:

  • Gaslighting: Pelaku membuat korban mempertanyakan ingatan, persepsi, atau kenyataan mereka.
  • Love bombing: Pelaku membanjiri korban dengan perhatian dan kasih sayang yang berlebihan, yang kemudian tiba-tiba ditarik kembali untuk membuat korban merasa tidak aman.
  • Bermain korban: Pelaku berpura-pura menjadi korban dalam situasi tertentu untuk memanipulasi perasaan orang lain.
  • Silent treatment: Pelaku menolak untuk berkomunikasi dengan korban sebagai hukuman atau untuk mengendalikan perilaku korban.
  • Guilt tripping: Pelaku membuat korban merasa bersalah karena tidak melakukan apa yang diinginkan pelaku.

Dampak Manipulasi Emosional

Manipulasi emosional dapat berdampak sangat merugikan pada kesehatan mental dan kesejahteraan korban. Korban manipulasi emosional dapat mengalami:

  • Kehilangan harga diri
  • Kecemasan dan depresi
  • Gangguan tidur
  • Masalah hubungan
  • Gangguan kesehatan fisik
 
Baca juga: Pria Tanpa Lengan di NTB Jadi Pelaku Pelecehan Seksual, Apa Itu Pelecehan Seksual Nonfisik?

Cara Mengatasi Manipulasi Emosional

Mengenali tanda-tanda manipulasi emosional dan mengambil langkah-langkah untuk mengatasinya sangat penting. Jika Anda merasa dimanipulasi, ada beberapa tindakan yang dapat Anda lakukan:

1. Identifikasi Perilaku Manipulatif
Perhatikan pola perilaku yang tidak sehat, seperti perasaan bersalah, kebohongan, atau sanjungan berlebihan.

2. Tetapkan Batasan
Tetapkan batasan yang jelas dengan pelaku manipulasi dan tegakkan batasan tersebut.

3. Cari Dukungan
Bicaralah dengan teman, keluarga, atau terapis terpercaya tentang apa yang Anda alami.

4. Percaya Insting
Jika Anda merasa ada sesuatu yang salah dalam suatu hubungan, percayalah pada insting Anda dan jauhkan diri Anda dari situasi tersebut.


Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(WAN)

MOST SEARCH