FITNESS & HEALTH
PAPDI Luncurkan Buku Saku dan Kartu Vaksinasi Dewasa
A. Firdaus
Kamis 17 Juli 2025 / 21:39
Jakarta: Saat ini tantangan populasi lansia terus meningkat, secara global jumlah penduduk usia 60 tahun ke atas diperkirakan meningkat dari 1 miliar (2019) menjadi 1.4 miliar (2030). Hal ini menimbulkan tantangan karena orang dewasa dan lansia umumnya mengalami Penurunan Kekebalan Terkait Usia (Age-Related Declined in Immunity/ARDI) yang membuat kelompok tersebut menjadi rentan terhadap infeksi penyakit.
Permasalahan ini juga timbul di Indonesia, saat ini Indonesia telah memasuki struktur penduduk tua (ageing population). Berdasarkan data tahun 2024, 12% populasi Indonesia adalah lansia dan diperkirakan akan menjadi 2 (dua) kali lipat pada tahun 2050.
Tingginya populasi lansia di Indonesia menunjukkan pentingnya imunisasi sebagai perlindungan dari penyakit yang dapat dicegah melalui vaksinasi. Namun kesadaran akan pentingnya imunisasi masih perlu ditingkatkan.
Menurut data bulan Maret 2024, cakupan imunisasi dewasa di Indonesia saat ini masih sangat rendah, hanya 0,5 per 1.000 populasi. Padahal, terdapat beberapa penyakit yang dapat dicegah dengan vaksinasi pada orang dewasa, di antaranya, Cacar Api, infeksi pernapasan akibat Respiratory Syncytial Virus (RSV), Influenza.
Baca juga: Menkes Tegaskan Vaskin TBC yang Diuji di Indonesia Aman
Melihat kebutuhan ini, Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) didukung oleh GSK Indonesia berupaya untuk meningkatkan cakupan imunisasi dewasa di Indonesia melalui buku saku dan kartu vaksinasi dewasa. Upaya ini dimulai dengan peluncuran buku saku dan kartu vaksinasi dewasa yang diharapkan dapat menjadi panduan bagi para tenaga kesehatan dalam memberikan pemahaman mengenai pentingnya vaksinasi dewasa kepada pasien.
"Saya mengundang semua tenaga kesehatan untuk secara proaktif memulai diskusi tentang vaksinasi dewasa yang tepat bagi pasien mereka selama konsultasi sehari-hari," kata Dr. dr Eka Ginanjar, SpPD, K-KV, FINASIM, FACP, FICA, MARS, SH., Ketua Umum PP PAPDI.

Buku saku vaksinasi dewasa. Dok. Ist
Melalui percakapan proaktif dan dengan panduan buku saku dan kartu vaksinasi dewasa ini, diharapkan bahwa masyarakat, terutama populasi lansia dan orang dewasa yang berisiko tinggi, menerima vaksin yang mereka butuhkan untuk melindungi diri dari penyakit yang dapat dicegah seperti Cacar Api, RSV, dan Influenza.
"Pada kesempatan ini PAPDI juga menyambut baik kolaborasi lintas disiplin untuk bersama-sama memaksimalkan penggunaan buku saku dan kartu vaksinasi dewasa dan jadwal imunisasi
dewasa untuk panduan dan pencegahan penyakit," terang Dr. Eka.

Kartu vaksinasi dewasa. Dok. Ist
Dr. dr. Hanny Nilasari, Sp. D.V.E, Subsp. Ven, FINSDV, FAADV., Staf Pengajar di Departemen Dermatologi dan Venereologi FKUI-RSCM menyampaikan peluncuran Buku Saku dan Kartu Vaksinasi Dewasa ini menjadi pengingat akan pentingnya peran dokter spesialis kulit dalam mendeteksi kelompok pasien berisiko tinggi terkena Herpes Zoster dan mengedukasi mereka mengenai pilihan pencegahan, termasuk vaksinasi.
"Sesi ini juga dilaksanakan berkenaan dengan peluncuran Buku Saku dan Kartu Vaksinasi Dewasa yang memuat informasi ilmiah dan praktis untuk dokter dalam melakukan vaksinasi dewasa, termasuk vaksin Herpes Zoster. Saya mendukung penuh langkah ini sebagai salah satu media untuk melakukan edukasi terkait Herpes Zoster pada pasien yang berisiko di Indonesia," kata Dr. Hanny.
Dr. dr. Sukamto Koesnoe, SpPD, K-AI, FINASIM Ketua Satgas Imunisasi Dewasa, PP PAPDI, Ketua Satgas Imunisasi Dewasa menjelaskan, dengan peluncuran buku saku dan kartu vaksinasi dewasa ini diharapkan dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin bagi tenaga kesehatan dan pasien untuk melakukan perlindungan dini.
"Lebih dari itu, Jadwal Imunisasi Dewasa yang direkomendasikan oleh Satgas Imunisasi Dewasa PAPDI sudah diperbarui dengan menambahkan vaksin Cacar Api (Herpes Zoster) dan RSV. Masyarakat dapat mengakses Jadwal Imunisasi Dewasa 2025 melalui website www.satgasimunisasipapdi.com.," terang Dr. Sukamto.
Dalam kesempatan ini dr. Calvin Kwan sebagai Country Medical Director GSK Indonesia menyampaikan, imunisasi pada lansia dapat berkontribusi pada peningkatan kesehatan dan kualitas hidup, bahkan pada satu studi prospektif acak pada lansia >65 tahun dengan minimal 1 penyakit komorbid, imunisasi terhadap influenza dan pneumokokus dapat menekan angka risiko kematian hingga sepertiganya.
"GSK bersama Kalta Bina Insani (KBI) berkolaborasi dalam melakukan kajian ilmiah data Indonesia yang berhasil disosialisasikan pada Maret 2025 lalu dengan topik imunisasi orang dewasa dan lansia sebagai upaya pencegahan penyakit seperti Cacar Api," tutup dr. Calvin Kwan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Permasalahan ini juga timbul di Indonesia, saat ini Indonesia telah memasuki struktur penduduk tua (ageing population). Berdasarkan data tahun 2024, 12% populasi Indonesia adalah lansia dan diperkirakan akan menjadi 2 (dua) kali lipat pada tahun 2050.
Tingginya populasi lansia di Indonesia menunjukkan pentingnya imunisasi sebagai perlindungan dari penyakit yang dapat dicegah melalui vaksinasi. Namun kesadaran akan pentingnya imunisasi masih perlu ditingkatkan.
Menurut data bulan Maret 2024, cakupan imunisasi dewasa di Indonesia saat ini masih sangat rendah, hanya 0,5 per 1.000 populasi. Padahal, terdapat beberapa penyakit yang dapat dicegah dengan vaksinasi pada orang dewasa, di antaranya, Cacar Api, infeksi pernapasan akibat Respiratory Syncytial Virus (RSV), Influenza.
Baca juga: Menkes Tegaskan Vaskin TBC yang Diuji di Indonesia Aman
Melihat kebutuhan ini, Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) didukung oleh GSK Indonesia berupaya untuk meningkatkan cakupan imunisasi dewasa di Indonesia melalui buku saku dan kartu vaksinasi dewasa. Upaya ini dimulai dengan peluncuran buku saku dan kartu vaksinasi dewasa yang diharapkan dapat menjadi panduan bagi para tenaga kesehatan dalam memberikan pemahaman mengenai pentingnya vaksinasi dewasa kepada pasien.
"Saya mengundang semua tenaga kesehatan untuk secara proaktif memulai diskusi tentang vaksinasi dewasa yang tepat bagi pasien mereka selama konsultasi sehari-hari," kata Dr. dr Eka Ginanjar, SpPD, K-KV, FINASIM, FACP, FICA, MARS, SH., Ketua Umum PP PAPDI.

Buku saku vaksinasi dewasa. Dok. Ist
Melalui percakapan proaktif dan dengan panduan buku saku dan kartu vaksinasi dewasa ini, diharapkan bahwa masyarakat, terutama populasi lansia dan orang dewasa yang berisiko tinggi, menerima vaksin yang mereka butuhkan untuk melindungi diri dari penyakit yang dapat dicegah seperti Cacar Api, RSV, dan Influenza.
"Pada kesempatan ini PAPDI juga menyambut baik kolaborasi lintas disiplin untuk bersama-sama memaksimalkan penggunaan buku saku dan kartu vaksinasi dewasa dan jadwal imunisasi
dewasa untuk panduan dan pencegahan penyakit," terang Dr. Eka.

Kartu vaksinasi dewasa. Dok. Ist
Dr. dr. Hanny Nilasari, Sp. D.V.E, Subsp. Ven, FINSDV, FAADV., Staf Pengajar di Departemen Dermatologi dan Venereologi FKUI-RSCM menyampaikan peluncuran Buku Saku dan Kartu Vaksinasi Dewasa ini menjadi pengingat akan pentingnya peran dokter spesialis kulit dalam mendeteksi kelompok pasien berisiko tinggi terkena Herpes Zoster dan mengedukasi mereka mengenai pilihan pencegahan, termasuk vaksinasi.
"Sesi ini juga dilaksanakan berkenaan dengan peluncuran Buku Saku dan Kartu Vaksinasi Dewasa yang memuat informasi ilmiah dan praktis untuk dokter dalam melakukan vaksinasi dewasa, termasuk vaksin Herpes Zoster. Saya mendukung penuh langkah ini sebagai salah satu media untuk melakukan edukasi terkait Herpes Zoster pada pasien yang berisiko di Indonesia," kata Dr. Hanny.
Dr. dr. Sukamto Koesnoe, SpPD, K-AI, FINASIM Ketua Satgas Imunisasi Dewasa, PP PAPDI, Ketua Satgas Imunisasi Dewasa menjelaskan, dengan peluncuran buku saku dan kartu vaksinasi dewasa ini diharapkan dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin bagi tenaga kesehatan dan pasien untuk melakukan perlindungan dini.
"Lebih dari itu, Jadwal Imunisasi Dewasa yang direkomendasikan oleh Satgas Imunisasi Dewasa PAPDI sudah diperbarui dengan menambahkan vaksin Cacar Api (Herpes Zoster) dan RSV. Masyarakat dapat mengakses Jadwal Imunisasi Dewasa 2025 melalui website www.satgasimunisasipapdi.com.," terang Dr. Sukamto.
Dalam kesempatan ini dr. Calvin Kwan sebagai Country Medical Director GSK Indonesia menyampaikan, imunisasi pada lansia dapat berkontribusi pada peningkatan kesehatan dan kualitas hidup, bahkan pada satu studi prospektif acak pada lansia >65 tahun dengan minimal 1 penyakit komorbid, imunisasi terhadap influenza dan pneumokokus dapat menekan angka risiko kematian hingga sepertiganya.
"GSK bersama Kalta Bina Insani (KBI) berkolaborasi dalam melakukan kajian ilmiah data Indonesia yang berhasil disosialisasikan pada Maret 2025 lalu dengan topik imunisasi orang dewasa dan lansia sebagai upaya pencegahan penyakit seperti Cacar Api," tutup dr. Calvin Kwan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)