FITNESS & HEALTH
Transplantasi Kornea Mata, Cara untuk Menekan Angka Kebutaan
Aulia Putriningtias
Sabtu 28 September 2024 / 12:13
Jakarta: Angka kebutaan di Indonesia dan dunia masih terus mengkhawatirkan. Transplantasi mata merupakan cara mendorong demi menekan angka kebutaan.
Hingga 2020, sekitar 3,7 juta orang di Indonesia mengalami kebutaan yang disebabkan oleh beberapa kondisi medis tertentu. Hal ini seperti katarak, kelainan refraksi, glaukoma, retinopati diabetik hingga kelainan kornea.
Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia (PERDAMI) memperkirakan 1 dari 1000 penduduk di Indonesia atau 270 ribu dari 270 juta masyarakat mengalami kebutaan akibat kelainan kornea. Ini bukan angka yang patut dibiarkan begitu saja.
Baca juga: Simak! 5 Fakta Tentang Lasik
Kornea sendiri adalah lapisan transparan di bagian terluar mata yang berfungsi untuk melindungi mata dari paparan benda asing, menyaring sinar UV yang masuk ke mata dan mengatur fokus terhadap cahaya. Kornea begitu berguna dalam proses penglihatan kita.
Apa dampaknya ketika kornea rusak? Ketika kornea mengalami kerusakan atau terkena suatu penyakit, maka penglihatan dapat mengalami gangguan dengan gejala ringan hingga parah atau bahkan kebutaan.
Kerusakan pada kornea sendiri biasanya dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti degenerasi kornea, kelainan genetik, infeksi dan trauma. Penggunaan kontak lensa atau softlens yang sembarang juga disoroti dapat merusak kornea.
Jika kornea menjadi keruh, mata sensitif terhadap cahaya (photophobia), mata terasa perih, dan banyak mengeluarkan air mata, maka segera periksakan diri dan konsultasi ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan lebih lanjut.
Menurut Dr. Sharita R. Siregar, Sp.M (K), MD, Coordinator Cornea, Indonesian Society of Cataract and Refractive Surgery (INASCRS) dan Sekretaris, Indonesia Cornea Society (INACORS), kebutaan dapat menurunkan kualitas hidup dan produktivitas seseorang karena ketidakmampuan untuk melihat akan menyebabkan keterbatasan dalam menjalani aktivitas sehari-hari.
"Transplantasi kornea atau keratoplasti menjadi harapan baru bagi mereka yang mengalami kebutaan akibat kerusakan kornea," ungkapnya dalam The 9th Asia Cornea Society (ACS) Biennial Scientific Meeting 2024 di Jakarta, Jumat, 27 September 2024.
Sebelum melakukan tindakan transplantasi mata, pasien diharuskan untuk berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter spesialis mata subspesialis kornea, lensa dan bedah refraktif. Hal ini untuk pengujian lebih lanjut dan untuk memastikan apakah terapi diperlukan.
Secara garis besar transplantasi kornea terbagi atas transplantasi kornea total (penetrating keratoplasty). Hal ini di mana seluruh lapisan kornea diganti dengan yang baru, dan transplantasi kornea sebagian (lamellar keratoplasty), di mana hanya sebagian lapisan kornea yang terganggu akan diganti.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Hingga 2020, sekitar 3,7 juta orang di Indonesia mengalami kebutaan yang disebabkan oleh beberapa kondisi medis tertentu. Hal ini seperti katarak, kelainan refraksi, glaukoma, retinopati diabetik hingga kelainan kornea.
Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia (PERDAMI) memperkirakan 1 dari 1000 penduduk di Indonesia atau 270 ribu dari 270 juta masyarakat mengalami kebutaan akibat kelainan kornea. Ini bukan angka yang patut dibiarkan begitu saja.
Baca juga: Simak! 5 Fakta Tentang Lasik
Kornea sendiri adalah lapisan transparan di bagian terluar mata yang berfungsi untuk melindungi mata dari paparan benda asing, menyaring sinar UV yang masuk ke mata dan mengatur fokus terhadap cahaya. Kornea begitu berguna dalam proses penglihatan kita.
Apa dampaknya ketika kornea rusak? Ketika kornea mengalami kerusakan atau terkena suatu penyakit, maka penglihatan dapat mengalami gangguan dengan gejala ringan hingga parah atau bahkan kebutaan.
Kerusakan pada kornea sendiri biasanya dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti degenerasi kornea, kelainan genetik, infeksi dan trauma. Penggunaan kontak lensa atau softlens yang sembarang juga disoroti dapat merusak kornea.
Jika kornea menjadi keruh, mata sensitif terhadap cahaya (photophobia), mata terasa perih, dan banyak mengeluarkan air mata, maka segera periksakan diri dan konsultasi ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan lebih lanjut.
Menurut Dr. Sharita R. Siregar, Sp.M (K), MD, Coordinator Cornea, Indonesian Society of Cataract and Refractive Surgery (INASCRS) dan Sekretaris, Indonesia Cornea Society (INACORS), kebutaan dapat menurunkan kualitas hidup dan produktivitas seseorang karena ketidakmampuan untuk melihat akan menyebabkan keterbatasan dalam menjalani aktivitas sehari-hari.
"Transplantasi kornea atau keratoplasti menjadi harapan baru bagi mereka yang mengalami kebutaan akibat kerusakan kornea," ungkapnya dalam The 9th Asia Cornea Society (ACS) Biennial Scientific Meeting 2024 di Jakarta, Jumat, 27 September 2024.
Sebelum melakukan tindakan transplantasi mata, pasien diharuskan untuk berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter spesialis mata subspesialis kornea, lensa dan bedah refraktif. Hal ini untuk pengujian lebih lanjut dan untuk memastikan apakah terapi diperlukan.
Secara garis besar transplantasi kornea terbagi atas transplantasi kornea total (penetrating keratoplasty). Hal ini di mana seluruh lapisan kornea diganti dengan yang baru, dan transplantasi kornea sebagian (lamellar keratoplasty), di mana hanya sebagian lapisan kornea yang terganggu akan diganti.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)