FITNESS & HEALTH
Rahasia Panjang Umur Orang Jepang, Makan dengan Sederhana, Hidup dengan Syukur
A. Firdaus
Selasa 04 November 2025 / 21:44
Jakarta: Di Jepang, panjang umur bukan sekadar keberuntungan, melainkan gaya hidup yang diwariskan turun-temurun. Di negeri tempat musim berganti dengan indah, masyarakatnya tumbuh dengan kesadaran bahwa makanan bukan hanya mengisi perut, tetapi menjaga raga dan menenangkan jiwa.
Hal itu tercermin dari data Kementerian Kesehatan Jepang pada September 2025, yang mencatat lebih dari 95.000 warga berusia 100 tahun atau lebih, dan 90% di antaranya adalah perempuan. Bahkan, orang tertua di dunia saat ini berasal dari Jepang: Tomiko Itooka, yang lahir pada 23 Mei 1908, dan hidup hingga di usia 116 tahun.
Salah satu jawabannya datang dari ahli gizi asal Tokyo, Asako Miyashita. Terinspirasi dari sang nenek yang kini berusia 92 tahun dan masih bugar, Asako menegaskan bahwa pola makan tradisional Jepang adalah kunci umur panjang. Bagi mereka, 'makanan adalah obat'. Hidangan sederhana yang disajikan penuh cinta setiap hari menjadi fondasi tubuh sehat dan pikiran tenang.
Berikut lima makanan tradisional Jepang yang menjadi inspirasi untuk hidup lebih panjang, sehat, dan seimbang.
Di musim dingin, lobak daikon menjadi sahabat untuk mencegah flu. Satu buahnya menyediakan hingga 124% kebutuhan harian vitamin C. Jika sulit ditemukan, wortel atau bit bisa menjadi alternatif. Sederhana, namun bermanfaat.
Ubi jalar ungu atau imo sederhana namun sarat manfaat. Kaya karbohidrat baik dan antosianin, makanan ini membantu melawan penuaan serta menjaga kesehatan jantung. Studi menemukan bahwa rutin mengonsumsi ubi dapat menurunkan risiko penyakit kardiovaskular—membuktikan bahwa kebaikan bisa datang dari kesederhanaan.
Rumput laut adalah sumber mineral seperti zat besi, folat, magnesium, dan kalsium. Kandungan seratnya membantu mencegah penyakit jantung, stroke, hingga diabetes tipe 2. Tak hanya itu, antioksidan di dalamnya, fucoidan dan fucoxanthin, memberi efek anti-penuaan dan anti-inflamasi. Tak heran ia menjadi makanan wajib di setiap meja makan Jepang.
Ikan berlemak seperti salmon dan tuna adalah sumber protein favorit masyarakat Jepang. Omega-3 di dalamnya membantu menurunkan tekanan darah, mengurangi peradangan, sekaligus menjaga kesehatan jantung. Makanan yang ringan namun kaya manfaat.
Asako juga mengingatkan mengenai kebiasaan makan masyarakat Jepang: mindful eating—makan dengan perlahan, menikmati rasa, dan memahami kebutuhan tubuh. Bagi mereka, waktu makan bukan hanya mengisi perut, melainkan menghargai hidup.
Miso adalah inti dari banyak hidangan Jepang. Fermentasi kedelai menghasilkan probiotik yang memperkuat sistem imun dan menyeimbangkan mikrobiota usus. Riset menunjukkan bahwa konsumsi rutin makanan fermentasi seperti miso, tahu, atau tempe dapat menurunkan risiko kematian dini hingga 10%. Secangkir sup hangat setiap hari, kesehatan terjaga sepanjang masa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)
Hal itu tercermin dari data Kementerian Kesehatan Jepang pada September 2025, yang mencatat lebih dari 95.000 warga berusia 100 tahun atau lebih, dan 90% di antaranya adalah perempuan. Bahkan, orang tertua di dunia saat ini berasal dari Jepang: Tomiko Itooka, yang lahir pada 23 Mei 1908, dan hidup hingga di usia 116 tahun.
Apa rahasia mereka?
Salah satu jawabannya datang dari ahli gizi asal Tokyo, Asako Miyashita. Terinspirasi dari sang nenek yang kini berusia 92 tahun dan masih bugar, Asako menegaskan bahwa pola makan tradisional Jepang adalah kunci umur panjang. Bagi mereka, 'makanan adalah obat'. Hidangan sederhana yang disajikan penuh cinta setiap hari menjadi fondasi tubuh sehat dan pikiran tenang.
Berikut lima makanan tradisional Jepang yang menjadi inspirasi untuk hidup lebih panjang, sehat, dan seimbang.
1. Lobak Daikon, Si Putih Penuh Nutrisi
Di musim dingin, lobak daikon menjadi sahabat untuk mencegah flu. Satu buahnya menyediakan hingga 124% kebutuhan harian vitamin C. Jika sulit ditemukan, wortel atau bit bisa menjadi alternatif. Sederhana, namun bermanfaat.
2. Ubi Jepang, Sumber Energi Alami
Ubi jalar ungu atau imo sederhana namun sarat manfaat. Kaya karbohidrat baik dan antosianin, makanan ini membantu melawan penuaan serta menjaga kesehatan jantung. Studi menemukan bahwa rutin mengonsumsi ubi dapat menurunkan risiko penyakit kardiovaskular—membuktikan bahwa kebaikan bisa datang dari kesederhanaan.
3. Rumput Laut, Harta Karun dari Laut
Rumput laut adalah sumber mineral seperti zat besi, folat, magnesium, dan kalsium. Kandungan seratnya membantu mencegah penyakit jantung, stroke, hingga diabetes tipe 2. Tak hanya itu, antioksidan di dalamnya, fucoidan dan fucoxanthin, memberi efek anti-penuaan dan anti-inflamasi. Tak heran ia menjadi makanan wajib di setiap meja makan Jepang.
4. Ikan, Bekal Omega-3 untuk Jantung Kuat
Ikan berlemak seperti salmon dan tuna adalah sumber protein favorit masyarakat Jepang. Omega-3 di dalamnya membantu menurunkan tekanan darah, mengurangi peradangan, sekaligus menjaga kesehatan jantung. Makanan yang ringan namun kaya manfaat.
Asako juga mengingatkan mengenai kebiasaan makan masyarakat Jepang: mindful eating—makan dengan perlahan, menikmati rasa, dan memahami kebutuhan tubuh. Bagi mereka, waktu makan bukan hanya mengisi perut, melainkan menghargai hidup.
5. Sup Miso, Kekuatan dari Fermentasi
Miso adalah inti dari banyak hidangan Jepang. Fermentasi kedelai menghasilkan probiotik yang memperkuat sistem imun dan menyeimbangkan mikrobiota usus. Riset menunjukkan bahwa konsumsi rutin makanan fermentasi seperti miso, tahu, atau tempe dapat menurunkan risiko kematian dini hingga 10%. Secangkir sup hangat setiap hari, kesehatan terjaga sepanjang masa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)