FITNESS & HEALTH
Kemenkes dan BIN Tandatangani MoU, Perkuat Peringatan Dini Ancaman Kesehatan Nasional
Yatin Suleha
Minggu 28 Desember 2025 / 07:05
Jakarta: Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) dan Badan Intelijen Negara (BIN) resmi menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) sebagai langkah konkret memperkuat sistem peringatan dini ancaman kesehatan nasional, khususnya penyakit infeksi dan potensi pandemi di masa depan.
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menegaskan bahwa kerja sama ini difokuskan pada penguatan deteksi dini dan kesiapsiagaan negara dalam menghadapi ancaman patogen yang berpotensi mengganggu keselamatan masyarakat serta stabilitas nasional.
“Dalam sejarah manusia ada tiga jenis perang, melawan alam, melawan manusia, dan melawan kuman. Dari semuanya, perang melawan patogen justru memakan korban paling besar,” ujar Menkes Budi saat penandatanganan MoU di Gedung Kemenkes, Selasa, 23 Desember 2025.
Ia menjelaskan bahwa perang melawan patogen membutuhkan sistem pertahanan yang setara dengan pertahanan militer, mulai dari intelijen kesehatan melalui surveilans, hingga pengembangan vaksin dan obat sebagai instrumen perlindungan.
“Kalau di militer ada radar dan satelit, di kesehatan kita pakai laboratorium dan genome sequencing. Kita harus tahu musuhnya berubah atau tidak, variannya apa, dan seberapa mematikan,” jelasnya.
.jpg)
(Ruang lingkup kerja sama Kemenkes dan BIN meliputi berbagai hal hingga menghadapi ancaman biologis yang tidak terlihat namun berdampak luas. Foto: Ilustrasi/Pexels.com)
Menkes Budi menambahkan, pengalaman pandemi covid-19 menjadi pelajaran penting bahwa kesiapan sejak dini menentukan kemampuan negara dalam merespons krisis kesehatan.
Negara dengan sistem deteksi dan respons yang kuat, menurutnya, telah memenangkan sebagian besar pertempuran sebelum krisis terjadi.
Ruang lingkup kerja sama Kemenkes dan BIN meliputi integrasi data, penguatan surveilans penyakit, serta peningkatan kesiapsiagaan dalam menghadapi ancaman biologis yang tidak terlihat namun berdampak luas terhadap kehidupan sosial dan ekonomi.
Kepala BIN Muhammad Herindra menyampaikan bahwa pandemi covid-19 menunjukkan secara nyata keterkaitan erat antara ancaman kesehatan dengan stabilitas keamanan nasional.
Ia menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk menjawab tantangan tersebut.
“Berdasarkan pengalaman pandemi, kita harus berbuat sesuatu. Dengan bekerja bersama Kementerian Kesehatan, tugas kami juga menjadi lebih ringan karena ancaman kesehatan ini tidak bisa ditangani sendiri,” ujar Herindra.
Melalui penandatanganan MoU ini, Kemenkes dan BIN berkomitmen memperkuat sinergi dalam membangun sistem kesiapsiagaan nasional yang lebih solid, tidak hanya dalam menghadapi ancaman fisik, tetapi juga ancaman kesehatan yang bersifat tidak kasatmata.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menegaskan bahwa kerja sama ini difokuskan pada penguatan deteksi dini dan kesiapsiagaan negara dalam menghadapi ancaman patogen yang berpotensi mengganggu keselamatan masyarakat serta stabilitas nasional.
Baca Juga :
Revitalisasi 800 Puskesmas di 3 Provinsi Terdampak Bencana, Layani Kebutuhan Dasar Pengungsi
“Dalam sejarah manusia ada tiga jenis perang, melawan alam, melawan manusia, dan melawan kuman. Dari semuanya, perang melawan patogen justru memakan korban paling besar,” ujar Menkes Budi saat penandatanganan MoU di Gedung Kemenkes, Selasa, 23 Desember 2025.
Ia menjelaskan bahwa perang melawan patogen membutuhkan sistem pertahanan yang setara dengan pertahanan militer, mulai dari intelijen kesehatan melalui surveilans, hingga pengembangan vaksin dan obat sebagai instrumen perlindungan.
“Kalau di militer ada radar dan satelit, di kesehatan kita pakai laboratorium dan genome sequencing. Kita harus tahu musuhnya berubah atau tidak, variannya apa, dan seberapa mematikan,” jelasnya.
.jpg)
(Ruang lingkup kerja sama Kemenkes dan BIN meliputi berbagai hal hingga menghadapi ancaman biologis yang tidak terlihat namun berdampak luas. Foto: Ilustrasi/Pexels.com)
Menkes Budi menambahkan, pengalaman pandemi covid-19 menjadi pelajaran penting bahwa kesiapan sejak dini menentukan kemampuan negara dalam merespons krisis kesehatan.
Negara dengan sistem deteksi dan respons yang kuat, menurutnya, telah memenangkan sebagian besar pertempuran sebelum krisis terjadi.
Ruang lingkup kerja sama Kemenkes dan BIN meliputi integrasi data, penguatan surveilans penyakit, serta peningkatan kesiapsiagaan dalam menghadapi ancaman biologis yang tidak terlihat namun berdampak luas terhadap kehidupan sosial dan ekonomi.
Kepala BIN Muhammad Herindra menyampaikan bahwa pandemi covid-19 menunjukkan secara nyata keterkaitan erat antara ancaman kesehatan dengan stabilitas keamanan nasional.
Ia menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk menjawab tantangan tersebut.
Baca Juga :
Para Relawan Tenaga Medis dan Tenaga Kesehatan Lintas Profesi Diberangkatkan Kemenkes ke Aceh
“Berdasarkan pengalaman pandemi, kita harus berbuat sesuatu. Dengan bekerja bersama Kementerian Kesehatan, tugas kami juga menjadi lebih ringan karena ancaman kesehatan ini tidak bisa ditangani sendiri,” ujar Herindra.
Melalui penandatanganan MoU ini, Kemenkes dan BIN berkomitmen memperkuat sinergi dalam membangun sistem kesiapsiagaan nasional yang lebih solid, tidak hanya dalam menghadapi ancaman fisik, tetapi juga ancaman kesehatan yang bersifat tidak kasatmata.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)