FITNESS & HEALTH
Diabetes pada Anak Memiliki Gejala yang Samar, Begini Cara Mengenalinya
A. Firdaus
Kamis 09 Maret 2023 / 13:16
Jakarta: Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) belum lama ini menyebutkan kasus diabetes pada anak di tahun 2023 meningkat 70 kali lipat sejak tahun 2010 lalu. Hal ini semakin menegaskan bahwa penyakit diabetes bukan hanya ancaman bagi orang dewasa, tapi juga remaja, bahkan anak-anak.
Lonjakan kasus tersebut merupakan alarm bagi semua pihak untuk mengatasi ancaman penyakit yang berbahaya ini. Terdapat 2 kondisi diabetes yang dapat dialami oleh individu, yakni diabetes tipe 1 dan tipe 2, di mana kondisi tipe diabetes 1 mayoritas dialami dalam usia anak-anak.
Menurut Dokter spesialis anak dr. Dana Nur Prihadi Sp.A(K), M.Kes., MH, dari Ikatan Dokter Anak Indonesia, diabetes tipe 1 mayoritas disebabkan oleh infeksi virus atau penyakit autoimun yang terjadi pada saat bayi masih dalam kandungan.
"Orang tua mesti curiga jika anak mengalami penurunan berat badan, padahal pada saat yang sama si anak lebih banyak minum dan lebih banyak makan," ujar dr. Dana saat gelaran Ngobras (Ngobrol Sehat) kemarin.
Gejala lainnya, mereka tiba-tiba mengompol di malam hari padahal sebelumnya tidak. Umumnya inilah gejala diabetes tipe 1 pada anak-anak. Makanya para orang tua bergegas cek gula darah dan konsultasikan ke dokter
"Jika anak mendapat terapi sedini mungkin akan bisa mencegah komplikasi yang terjadi," terang dr. Dana yang juga konsultan endokrin ini.
Menurut beberapa penelitian diabetes tipe 1 lebih disebabkan karena infeksi saat kehamilan dan di dua tahun pertama kehidupan. Faktor pola makan, dalam hal ini susu sapi memiliki pengaruh terhadap kejadian diabetes tipe 1, namun tidak signifikan atau sangat kecil pengaruhnya.
Seringkali diabetes tidak menimbulkan gejala yang jelas. Sehingga banyak kasus, diagnosis diabetes pada umumnya terlewatkan di awal.
Untuk itu, ibu hamil harus benar-benar menjaga kesehatan selama kehamilan. Yaitu dengan cara rutin memeriksakan kandungan ke dokter atau bidan, serta mengonsumsi makanan bergizi seimbang agar risiko infeksi bisa ditekan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Lonjakan kasus tersebut merupakan alarm bagi semua pihak untuk mengatasi ancaman penyakit yang berbahaya ini. Terdapat 2 kondisi diabetes yang dapat dialami oleh individu, yakni diabetes tipe 1 dan tipe 2, di mana kondisi tipe diabetes 1 mayoritas dialami dalam usia anak-anak.
Menurut Dokter spesialis anak dr. Dana Nur Prihadi Sp.A(K), M.Kes., MH, dari Ikatan Dokter Anak Indonesia, diabetes tipe 1 mayoritas disebabkan oleh infeksi virus atau penyakit autoimun yang terjadi pada saat bayi masih dalam kandungan.
"Orang tua mesti curiga jika anak mengalami penurunan berat badan, padahal pada saat yang sama si anak lebih banyak minum dan lebih banyak makan," ujar dr. Dana saat gelaran Ngobras (Ngobrol Sehat) kemarin.
Gejala lainnya, mereka tiba-tiba mengompol di malam hari padahal sebelumnya tidak. Umumnya inilah gejala diabetes tipe 1 pada anak-anak. Makanya para orang tua bergegas cek gula darah dan konsultasikan ke dokter
"Jika anak mendapat terapi sedini mungkin akan bisa mencegah komplikasi yang terjadi," terang dr. Dana yang juga konsultan endokrin ini.
Menurut beberapa penelitian diabetes tipe 1 lebih disebabkan karena infeksi saat kehamilan dan di dua tahun pertama kehidupan. Faktor pola makan, dalam hal ini susu sapi memiliki pengaruh terhadap kejadian diabetes tipe 1, namun tidak signifikan atau sangat kecil pengaruhnya.
Seringkali diabetes tidak menimbulkan gejala yang jelas. Sehingga banyak kasus, diagnosis diabetes pada umumnya terlewatkan di awal.
Untuk itu, ibu hamil harus benar-benar menjaga kesehatan selama kehamilan. Yaitu dengan cara rutin memeriksakan kandungan ke dokter atau bidan, serta mengonsumsi makanan bergizi seimbang agar risiko infeksi bisa ditekan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)