FITNESS & HEALTH
Jari Tangan Kaku dan Sakit Bisa Jadi ‘Trigger Finger’, Kenali Gejala dan Cara Mengatasinya
Putri Purnama Sari
Rabu 15 Maret 2023 / 15:46
Jakarta: Istilah trigger finger masih sangat asing di kalangan masyarakat di Indonesia. Trigger finger dalam bahasa Indonesia dinamakan jari picu.
Trigger finger atau stenosing tenosynovitis adalah suatu kondisi di mana jari tangan mengalami kekakuan (terkunci) akibat inflamasi dan hipertrofi di selubung pembungkus tendon. Kondisi ini belum diketahui pasti tetapi diduga trigger finger berupa gerakan yang menimbulkan tekanan atau beban berat pada jari tangan secara repetitif.
Mengutip dari Media Indonesia, Dokter spesialis ortopedi dan traumatologi, dr Meirizal, Sp.OT (K) pernah mengatakan bahwa trigger finger atau jari picu adalah suatu kondisi pada jari berupa penjempitan urat atau tendon fleksor yang menyebabkan rasa sakit, kekakuan, dan bahkan sensasi mengunci ketika menekuk atau meluruskan jari.
Ia juga memaparkan bahwa beberapa kondisi yang memicu jari picu adalah melakukan aktivitas jari jari yang bertekanan kuat atau berlebihan, menggegam objek terlalu lama, riwayat cedera pada jari, dan diabetes, asam urat juga sebagai faktor predisposisi.
Trigger finger, foto: pexels
Dilansir dari halodoc, seseorang yang mengalami trigger finger akan mengalami gejala yang berbeda-beda, mulai dari yang ringan hingga parah. Adapun beberapa gejalanya adalah sebagai berikut:
Terapi yang biasa dilakukan untuk mengobati trigger finger adalah fisioterapi. Fisioterapi yang dilakukan biasanya adalah peregangan (stretching). Fisioterapi dapat membantu mengurangi rasa kaku dan membuat pergerakkan jari tak lagi terbatas.
Mengobati trigger finger juga bisa menggunakan obat-obatan anti-inflamasi non steroid (OAINS) yang dapat membantu mengurangi nyeri dan peradangan.
Kondisi terparah jika dengan penanganan di atas gejala tak kunjung membaik, maka hal yang dilakukan adalah dengan menggunakan tindakan bedah. Pembedahan akan dilakukan dengan cara memotong tendon yang mengalami trigger finger sehingga dapat kembali bergerak bebas.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(SUR)
Trigger finger atau stenosing tenosynovitis adalah suatu kondisi di mana jari tangan mengalami kekakuan (terkunci) akibat inflamasi dan hipertrofi di selubung pembungkus tendon. Kondisi ini belum diketahui pasti tetapi diduga trigger finger berupa gerakan yang menimbulkan tekanan atau beban berat pada jari tangan secara repetitif.
Mengutip dari Media Indonesia, Dokter spesialis ortopedi dan traumatologi, dr Meirizal, Sp.OT (K) pernah mengatakan bahwa trigger finger atau jari picu adalah suatu kondisi pada jari berupa penjempitan urat atau tendon fleksor yang menyebabkan rasa sakit, kekakuan, dan bahkan sensasi mengunci ketika menekuk atau meluruskan jari.
Ia juga memaparkan bahwa beberapa kondisi yang memicu jari picu adalah melakukan aktivitas jari jari yang bertekanan kuat atau berlebihan, menggegam objek terlalu lama, riwayat cedera pada jari, dan diabetes, asam urat juga sebagai faktor predisposisi.
Gejala Trigger Finger

Trigger finger, foto: pexels
Dilansir dari halodoc, seseorang yang mengalami trigger finger akan mengalami gejala yang berbeda-beda, mulai dari yang ringan hingga parah. Adapun beberapa gejalanya adalah sebagai berikut:
- Jari menjadi kaku
- Munculnya sensasi kejut saat menggerakkan jari
- Bengkak atau bahkan muncul benjolan di telapak tangan
- Jari terkunci dalam posisi bengkok dan tidak dapat diluruskan
Cara Mengobati Trigger Finger
Cara mengobati trigger finger biasanya dengan cara terapi atau mengistirahatkan tangan dan menghindari aktivitas termasuk bermain telepon genggam dan mengetik di laptop.Terapi yang biasa dilakukan untuk mengobati trigger finger adalah fisioterapi. Fisioterapi yang dilakukan biasanya adalah peregangan (stretching). Fisioterapi dapat membantu mengurangi rasa kaku dan membuat pergerakkan jari tak lagi terbatas.
Mengobati trigger finger juga bisa menggunakan obat-obatan anti-inflamasi non steroid (OAINS) yang dapat membantu mengurangi nyeri dan peradangan.
Kondisi terparah jika dengan penanganan di atas gejala tak kunjung membaik, maka hal yang dilakukan adalah dengan menggunakan tindakan bedah. Pembedahan akan dilakukan dengan cara memotong tendon yang mengalami trigger finger sehingga dapat kembali bergerak bebas.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(SUR)