FITNESS & HEALTH

Fachri Albar Ditangkap karena Narkoba, Apa Dampaknya pada Mental dan Fisik?

Aulia Putriningtias
Rabu 23 April 2025 / 14:17
Jakarta: Aktor ternama Fachri Albar kembali ditangkap karena kasus penggunaan narkoba. Hal ini dikonfirmasi oleh Kasubbid Penmas Polda Metro Jaya AKBP Reonald Simanjuntak.

Fachri Albar ditangkap Satresnarkoba Polres Metro Jakarta Barat di rumahnya di kawasan Jakarta Selatan pada Minggu, 20 April 2025. Fachri ditangkap saat sendirian di rumahnya tersebut.

Narkoba sendiri memang masih menjadi ancaman serius bagi generasi muda. Meskipun perang terhadap narkoba sudah didengungkan oleh seluruh negara di dunia, termasuk Indonesia.

Dilansir dalam laman resmi Kementerian Kesehatan (Kemenkes), data dari BNN (Badan Narkotika Nasional) menunjukkan sebanyak 2,2 juta remaja di Indonesia menjadi pengguna narkoba. Angka ini terus mengalami kenaikan setiap tahunnya, walau banyak yang sudah mengetahui bahaya narkoba bagi kesehatan mental dan fisik.

Narkoba sendiri merupakan zat atau obat yang berasal dari tanaman maupun bukan tanaman, bersifat alamiah, sintetis, maupun semi sintetis. Hal inilah yang dapat menimbulkan efek penurunan tingkat kesadaran serta daya rangsang.

Baca juga: Polisi Benarkan Tangkap Fachri Albar Terkait Narkoba

Narkoba sendiri memiliki beberapa bahaya yang sangat mengganggu mental dan fisik seseorang. Jadi, penting untuk mengetahui efek samping dari penggunaan narkoba pada aspek kesehatan.

Adapun beberapa bahaya narkoba bagi kesehatan fisik, antara lain:
 

1. Kerusakan otak


Salah satu efek dari narkoba adalah meningkatkan kinerja otak, sehingga membuat penggunanya merasa bersemangat, segar, dan percaya diri. Penggunaan narkoba yang berlebihan dapat memacu otak untuk bekerja keras secara terus menerus, mengakibatkan penggunanya mengalami gangguan tidur, serta peningkatan detak jantung dan tekanan darah.
 

2. Kerusakan pada hati


Narkoba yang disuntikkan dapat memicu terjadinya infeksi Hepatitis B, Hepatitis C,  bahkan gagal hati. Hal ini diakibatkan jarum suntik yang tidak steril, yang dapat menyebabkan kerusakan serius pada organ hati.
 

3. Kerusakan paru-paru


Ada beberapa jenis narkoba, seperti ganja dan kokain, dapat menyebabkan iritasi paru-paru. Selain itu, meningkatkan risiko infeksi saluran pernapasan dan bronkitis kronis.
 

4. Terjadi penyakit kardiovaskular


Penggunaan obat terlarang, seperti kokain, amfetamin, dan heroin, dapat menyebabkan peningkatan denyut jantung dan tekanan darah, penyempitan pembuluh darah, hingga irama jantung tidak teratur. Semua ini dapat menghambat aliran darah ke otot jantung, dan meningkatkan risiko terkena serangan jantung.
 

5. Hilangnya keseimbangan tubuh


Narkoba dapat memengaruhi sel-sel otak yang mengendalikan koordinasi gerakan tubuh, serta organ keseimbangan di telinga. Hal ini dapat menyebabkan pecandu narkoba mudah kehilangan keseimbangan tubuh.

Adapun beberapa bahaya narkoba bagi kesehatan mental, antara lain:
 

1. Depresi


Penggunaan narkoba dalam waktu lama malahan dapat memperburuk gangguan kecemasan dan depresi yang sudah dialami. Bahkan, narkoba dapat memicu gangguan mental lainnya seperti serangan panik.
 

2. Meningkatkan risiko psikosis


Beberapa jenis obat-obatan psikotropika, seperti LSD dan ekstasi, dapat menimbulkan gejala-gejala psikotik, seperti halusinasi, delusi, dan gangguan realitas lainnya. Hal ini menyebabkan penderitanya bisa melihat, mendengar, mencium, atau merasakan hal-hal yang sebenarnya tidak ada.
 

3. Merusak kemampuan berpikir


Penggunaan narkoba dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan perubahan pada sel saraf otak. Perubahan ini kemudian akan menyebabkan gangguan pada fungsi otak yang mengendalikan kemampuan berpikir dan berkomunikasi.
 

4. Perubahan perilaku


Pengguna narkoba cenderung tidak bisa mengendalikan perilakunya, misalnya mudah menjadi agresif atau melakukan kekerasan, baik secara tindakan maupun ucapan. Hal ini dikarenakan kemampuan mengontrol impulsnya terganggu.

Narkoba juga bisa memunculkan pikiran untuk menyakiti diri atau bunuh diri. Hal ini terutama pada remaja dan anak-anak muda yang mentalnya lemah.
 

5. Perubahan suasana hati yang tak terkendali


Zat-zat dari narkoba akan masuk ke otak lewat aliran darah dan berinteraksi dengan sistem limbik di otak untuk melepas emosi atau perasaan senang, tenang, dan bahagia. Hal ini dapat menyebabkan pengguna narkoba kehilangan kendali atas impulsnya.

Setelah efeknya berakhir, pengguna narkoba cenderung akan mengkonsumsi narkoba lagi. Hal ini untuk mempertahankan efek emosional positif yang sempat mereka rasakan. Jika digunakan secara terus menerus, hal ini dapat menyebabkan ketergantungan emosional pada narkoba, atau kecanduan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(FIR)

MOST SEARCH