FITNESS & HEALTH

Apakah Kamu Mengalami Post Holiday Blues? Kenali Tanda-tandanya

Antara
Jumat 04 April 2025 / 12:15
Jakarta: Hampir seminggu lamanya kita telah menjalani Libur Lebaran. Biasanya, rasa malas menghampirimu ketika harus kembali ke rutinitas, seperti bekerja, kuliah, maupun sekolah.

Kondisi ketika harus kembali ke rutinitas setelah libur panjang dalam istilah psikologinya disebut Post Holiday Blues. Kamu akan mengalami kondisi perbedaan signifikan antara kebebasan saat liburan dan tuntutan dalam rutinitas sehari-hari.

Psikolog klinis dewasa lulusan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia Teresa Indira Andani, M.Psi., Psikolog, mengatakan meskipun banyak orang mengharapkan bahwa liburan dapat meningkatkan kebahagiaan dalam jangka panjang, nyatanya dalam penelitian menunjukkan bahwa efek positif dari liburan tidak bertahan lama setelah seseorang kembali ke rutinitasnya.

Baca juga: Ini Efeknya saat Dewasa Jika Anak-anak Diabaikan Emosionalnya Sejak Dini

"Setelah menikmati liburan yang menyenangkan, banyak orang mengalami post-holiday blues, yaitu perasaan malas, kurang bersemangat, atau bahkan stres saat harus kembali ke rutinitas kerja atau sekolah. Ini wajar terjadi karena adanya kesenjangan besar antara suasana liburan yang bebas dengan rutinitas yang penuh tanggung jawab," kata Teresa melansir Antara.

Teresa mengatakan liburan memiliki efek positif karena beberapa faktor seperti destinasi liburan yang sudah dinanti lama akan meningkatkan suasana hati yang positif. Selain itu, liburan juga bisa bermakna besar bagi seseorang karena bisa menghabiskan waktu bersama keluarga terutama bagi yang merantau.

"Liburan biasanya penuh dengan kebebasan, eksplorasi dan fleksibilitas, berbeda dengan rutinitas yang terstruktur dan ada tanggung jawab," kata Teresa.

Munculnya post holiday blues atau rasa malas kembali ke rutinitas setelah liburan karena adanya perbedaan drastis dari waktu senggang saat liburan ke jadwal ketat dan tuntutan pekerjaan dan rasa sepi setelah pulang dari kampung halaman.

"Liburan sering kali memberikan excitement tinggi, terutama jika itu adalah perjalanan impian atau momen berkumpul dengan keluarga yang jarang ditemui. Setelah kembali, terjadi gap emosional yang besar, sehingga muncul perasaan kosong atau kehilangan," katanya.

Teresa juga mengatakan kelelahan fisik karena perjalanan jauh atau perubahan zona waktu dan tumpukan pekerjaan yang sudah menunggu juga bisa menjadi salah satu faktor post holiday blues.

Meskipun bersifat sementara dan membaik dalam beberapa hari, Teresa menyebut dalam beberapa kasus, hal ini bisa berkembang menjadi gangguan kesehatan mental yang lebih serius seperti depresi, kecemasan, atau burnout.

Beberapa tanda yang perlu diperhatikan adalah kesulitan berkonsentrasi yang berkepanjangan, perasaan cemas atau sedih yang tidak kunjung membaik, gangguan tidur dan perubahan pola makan yang ekstrem, san kehilangan minat dalam aktivitas sehari-hari.

"Jika gejala di atas berlangsung lebih dari dua minggu, mengganggu aktivitas sehari-hari, membuat sulit bekerja, belajar, atau berinteraksi dengan orang lain, maka sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan psikolog atau profesional kesehatan mental seperti psikolog," saran psikolog yang praktek di klinik Vajra Gandaria, Jakarta Selatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)

MOST SEARCH