FAMILY
Ini Efeknya saat Dewasa Jika Anak-anak Diabaikan Emosionalnya Sejak Dini
Aulia Putriningtias
Jumat 04 April 2025 / 10:10
Jakarta: Tak jarang orang dewasa mengabaikan emosional anak-anak. Sebenarnya, hal ini tidak dibenarkan karena bisa memiliki dampak tertentu di masa depan.
Pengabaian emosional anak bukan hanya sekadar membiarkan si kecil marah-marah. Namun, ketika kita sebagai orang dewasa tidak menyediakan dukungan, validasi, dan juga atensi kepada si kecil, yang mana anak sangat membutuhkan itu.
Ini juga termasuk ketidakhadiran dari emosional responsif, memelihara, dan juga kesepakatan bersama dengan pengasuh. Sayangnya, pengabaian emosional ini berefek secara jangka panjang terhadap perkembangan psikologi si kecil.
Baca juga: Psikolog Ingatkan Tak Menormalkan Perundungan Berkedok Candaan
Pengabaian emosional terhadap si kecil seringkali kita temui tanpa sadar. Dilansir dalam Medical News Today, adapun beberapa contohnya, antara lain:
Pengasuh si kecil mungkin jauh dari emosional, tidak responsif, atau menolak emosional yang datang. Ini yang menyebabkan anak-anak kesulitan untuk memahami bersama pengasuhnya.
Pernah mendengar orang dewasa berkata 'diam!' kepada anak-anak yang sedang mengeluarkan emosinya? Inilah salah satu contoh pengabaian emosional si kecil. Padahal, anak sedang mengekspresikan emosionalnya.
Pengabaian emosional dapat termsuk dari tidak hadirnya afeksi yang diberikan untuk anak. Afeksi ini termasuk pelukan, kecupan, atau bahkan sekadar usapan lembut.
Seperti orang dewasa, anak-anak juga perlu didengarkan. Perhatian yang tidak memadai akan memengaruhi perkembangan psikologi si kecil. Contohnya adalah tidak mendengarkan masalah mereka, tidak memberikan kehangatan saat anak merasa stres, atau tak merayakan pencapaiannya.
Studi pada 2023 dengan sampel mahasiswa di Tiongkok, meneliti mengenai pengalaman tidak menyenangkan saat anak-anak. Ini termasuk bagaimana cara mengekspresikan kasih sayang dan juga depresi yang didapat.
Peneliti mengungkapkan bahwa orang yang mengalami pengabaian emosional di masa anak-anak, bisa saja mengalami ini saat tumbuh dewasa, yakni:
- Ketakutan atau menjadi sensitif berlebihan dalam merasakan tanda-tanda dari penolakan.
- Terlalu stres dan tidak dapat mengelola hal tersebut.
- Menyembunyikan atau menghindari pikiran negatif.
- Kesulitan untuk membuat dan menata hubungan baru.
- Depresi.
- Memiliki trust issue atau ketidakyakinan terhadap sesuatu.
- Kesulitan untuk menyatakan pikirannya secara efektif.
- Tidak percaya diri yang semakin ditanam dalam diri.
Pengabaian emosional dapat diobati dengan berkonsultasi kepada tenaga ahli atau psikolog. Mulai dari terapi, pengobatan, atau keduanya. Terapi di sini diartikan sebagai psikolog dapat membuat tempat yang nyaman agar pasien dapat mengeluarkan semua emosi dan mencari jalan keluarnya.
Selain itu, sebagai orang dewasa yang tentunya tidak ingin mengalami ini, sebaiknya tidak melakukan hal-hal yang teridentifikasi sebagai pengabaian emosional. Sekecil apapun pengabaian emosional yang dihadapkan oleh anak, akan memiliki risiko yang tidak baik saat tumbuh dewasa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)
Pengabaian emosional anak bukan hanya sekadar membiarkan si kecil marah-marah. Namun, ketika kita sebagai orang dewasa tidak menyediakan dukungan, validasi, dan juga atensi kepada si kecil, yang mana anak sangat membutuhkan itu.
Ini juga termasuk ketidakhadiran dari emosional responsif, memelihara, dan juga kesepakatan bersama dengan pengasuh. Sayangnya, pengabaian emosional ini berefek secara jangka panjang terhadap perkembangan psikologi si kecil.
Baca juga: Psikolog Ingatkan Tak Menormalkan Perundungan Berkedok Candaan
Apa saja contoh dari pengabaian emosional terhadap anak?
Pengabaian emosional terhadap si kecil seringkali kita temui tanpa sadar. Dilansir dalam Medical News Today, adapun beberapa contohnya, antara lain:
1. Kelemahan ketersediaan emosional
Pengasuh si kecil mungkin jauh dari emosional, tidak responsif, atau menolak emosional yang datang. Ini yang menyebabkan anak-anak kesulitan untuk memahami bersama pengasuhnya.
2. Menganggap remeh emosional anak
Pernah mendengar orang dewasa berkata 'diam!' kepada anak-anak yang sedang mengeluarkan emosinya? Inilah salah satu contoh pengabaian emosional si kecil. Padahal, anak sedang mengekspresikan emosionalnya.
3. Tidak diberikan afeksi
Pengabaian emosional dapat termsuk dari tidak hadirnya afeksi yang diberikan untuk anak. Afeksi ini termasuk pelukan, kecupan, atau bahkan sekadar usapan lembut.
4. Perhatian yang tidak memadai
Seperti orang dewasa, anak-anak juga perlu didengarkan. Perhatian yang tidak memadai akan memengaruhi perkembangan psikologi si kecil. Contohnya adalah tidak mendengarkan masalah mereka, tidak memberikan kehangatan saat anak merasa stres, atau tak merayakan pencapaiannya.
Apa dampaknya anak yang diabaikan emosionalnya saat dewasa?
Studi pada 2023 dengan sampel mahasiswa di Tiongkok, meneliti mengenai pengalaman tidak menyenangkan saat anak-anak. Ini termasuk bagaimana cara mengekspresikan kasih sayang dan juga depresi yang didapat.
Peneliti mengungkapkan bahwa orang yang mengalami pengabaian emosional di masa anak-anak, bisa saja mengalami ini saat tumbuh dewasa, yakni:
- Ketakutan atau menjadi sensitif berlebihan dalam merasakan tanda-tanda dari penolakan.
- Terlalu stres dan tidak dapat mengelola hal tersebut.
- Menyembunyikan atau menghindari pikiran negatif.
- Kesulitan untuk membuat dan menata hubungan baru.
- Depresi.
- Memiliki trust issue atau ketidakyakinan terhadap sesuatu.
- Kesulitan untuk menyatakan pikirannya secara efektif.
- Tidak percaya diri yang semakin ditanam dalam diri.
Bagaimana cara mengobati pengabaian emosional ini?
Pengabaian emosional dapat diobati dengan berkonsultasi kepada tenaga ahli atau psikolog. Mulai dari terapi, pengobatan, atau keduanya. Terapi di sini diartikan sebagai psikolog dapat membuat tempat yang nyaman agar pasien dapat mengeluarkan semua emosi dan mencari jalan keluarnya.
Selain itu, sebagai orang dewasa yang tentunya tidak ingin mengalami ini, sebaiknya tidak melakukan hal-hal yang teridentifikasi sebagai pengabaian emosional. Sekecil apapun pengabaian emosional yang dihadapkan oleh anak, akan memiliki risiko yang tidak baik saat tumbuh dewasa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)