FITNESS & HEALTH
Kamu Merasa Benci Diri Sendiri secara Tiba-tiba? Ternyata Ini 5 Alasannya
Aulia Putriningtias
Selasa 29 Oktober 2024 / 12:11
Jakarta: Rasa untuk membenci diri sendiri seringkali terbesit di dalam pikiran kita. Jika terlalu berlarut, kita tidak akan pernah menghargai diri sendiri, meski sudah melakukan berbagai usaha.
Orang-orang yang berjuang melawan kebencian terhadap diri sendiri seringkali memiliki pola pikir yang menyimpang, memperbesar kekurangannya, dan mengecilkan kelebihannya. Akibatnya akan memengaruhi pandangan terhadap diri sendiri.
Menurut Dr. Rituparna Ghosh selaku Psikolog Klinis dari Rumah Sakit Apollo, Navi Mumbai dalam Healthshots, perasaan tersebut akan membuat seseorang merasa tidak layak. Selain itu, juga keyakinan terhadap diri sendiri bisa menghilang begitu saja.
Lantas, apa yang menyebabkan seseorang begitu membenci dirinya sendiri, terutama secara tiba-tiba? Menurut Dr. Rituparna, ada setidaknya lima alasan yang melatarbelakangi, antara lain:
Pengalaman masa kecil, terutama yang melibatkan pengabaian, pelecehan, atau kritik keras, dapat secara signifikan membentuk persepsi diri seseorang. Seseorang akan memandang dirinya tidak berharga atau tidak mampu.
Internalisasi perasaan ini muncul dikarenakan traumatis yang dialami seseorang saat menjalani hidup. Jadi, rasa untuk membenci diri sendiri tinggi karena mereka bertanya-tanya mengapa mereka seperti itu.
Ternyata, pengaruh sosial dan budaya juga termasuk. Tekanan masyarakat, standar kecantikan yang tidak realistis, dan ekspektasi budaya dapat berkontribusi pada perbandingan diri yang negatif dan perasaan tidak mampu.
Paparan terus-menerus terhadap gambaran media tentang gaya hidup dan penampilan “ideal” dapat mengikis harga diri. Selain itu, juga dapat menumbuhkan kritik terhadap diri sendiri.
Bagian ini, mungkin banyak dari kita yang masih melakukannya. Membandingkan diri sendiri dengan orang lain secara terus-menerus dapat memicu perasaan benci pada diri sendiri.
Hal ini bisa berarti memusatkan perhatian pada pencapaian, penampilan, atau kesuksesan orang lain. Namun, efeknya akan mengabaikan kekuatan dan pencapaian diri sendiri. Jadi, sebaiknya kita tidak berlarut untuk melakukan hal ini.
Traumatis memang tidak pernah rasanya mengenakan. Trauma, baik peristiwa tunggal atau situasi yang sedang berlangsung, dapat berdampak besar pada konsep diri seseorang.
Para penyintas trauma mungkin menyalahkan diri mereka sendiri atas peristiwa tersebut. Namun, juga bisa percaya bahwa mereka tidak layak mendapatkan cinta dan perhatian karena pengalaman mereka.
Kecenderungan ke arah perfeksionisme, di mana seseorang menetapkan standar tinggi yang tidak realistis untuk diri mereka sendiri, dapat menyebabkan kritik diri yang kronis. Perfeksionisme memang dapat menganggu harga diri yang ada.
Kegagalan atau kekurangan yang dirasakan mungkin diperbesar, membuat mereka percaya bahwa mereka mempunyai kekurangan. Mereka akan merasa gusar ketika melihat ketidaksempurnaan dari yang telah dilakukan.
Itulah lima alasan mengapa seseorang bisa membenci dirinya sendiri. Sobat Medcom, kamu sebaiknya tidak melakukan hal-hal di atas, ya! Jika kepercayaan dirimu turun, sebaiknya kamu melakukan hal-hal ini, yakni:
- Memerhatikan diri sendiri.
- Menerima bahwa kamu memang berbeda dan bisa lebih baik.
- Fokus pada kekuatan yang dimiliki dan juga prestasi.
- Menerima kritik dan saran untuk membangun diri jadi lebih baik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Orang-orang yang berjuang melawan kebencian terhadap diri sendiri seringkali memiliki pola pikir yang menyimpang, memperbesar kekurangannya, dan mengecilkan kelebihannya. Akibatnya akan memengaruhi pandangan terhadap diri sendiri.
Menurut Dr. Rituparna Ghosh selaku Psikolog Klinis dari Rumah Sakit Apollo, Navi Mumbai dalam Healthshots, perasaan tersebut akan membuat seseorang merasa tidak layak. Selain itu, juga keyakinan terhadap diri sendiri bisa menghilang begitu saja.
Lantas, apa yang menyebabkan seseorang begitu membenci dirinya sendiri, terutama secara tiba-tiba? Menurut Dr. Rituparna, ada setidaknya lima alasan yang melatarbelakangi, antara lain:
1. Pengalaman hidup
Pengalaman masa kecil, terutama yang melibatkan pengabaian, pelecehan, atau kritik keras, dapat secara signifikan membentuk persepsi diri seseorang. Seseorang akan memandang dirinya tidak berharga atau tidak mampu.
Internalisasi perasaan ini muncul dikarenakan traumatis yang dialami seseorang saat menjalani hidup. Jadi, rasa untuk membenci diri sendiri tinggi karena mereka bertanya-tanya mengapa mereka seperti itu.
2. Pengaruh sosial dan budaya
Ternyata, pengaruh sosial dan budaya juga termasuk. Tekanan masyarakat, standar kecantikan yang tidak realistis, dan ekspektasi budaya dapat berkontribusi pada perbandingan diri yang negatif dan perasaan tidak mampu.
Paparan terus-menerus terhadap gambaran media tentang gaya hidup dan penampilan “ideal” dapat mengikis harga diri. Selain itu, juga dapat menumbuhkan kritik terhadap diri sendiri.
3. Membandingkan diri sendiri dengan orang lain
Bagian ini, mungkin banyak dari kita yang masih melakukannya. Membandingkan diri sendiri dengan orang lain secara terus-menerus dapat memicu perasaan benci pada diri sendiri.
Hal ini bisa berarti memusatkan perhatian pada pencapaian, penampilan, atau kesuksesan orang lain. Namun, efeknya akan mengabaikan kekuatan dan pencapaian diri sendiri. Jadi, sebaiknya kita tidak berlarut untuk melakukan hal ini.
4. Pengalaman traumatis
Traumatis memang tidak pernah rasanya mengenakan. Trauma, baik peristiwa tunggal atau situasi yang sedang berlangsung, dapat berdampak besar pada konsep diri seseorang.
Para penyintas trauma mungkin menyalahkan diri mereka sendiri atas peristiwa tersebut. Namun, juga bisa percaya bahwa mereka tidak layak mendapatkan cinta dan perhatian karena pengalaman mereka.
5. Perfeksionisme
Kecenderungan ke arah perfeksionisme, di mana seseorang menetapkan standar tinggi yang tidak realistis untuk diri mereka sendiri, dapat menyebabkan kritik diri yang kronis. Perfeksionisme memang dapat menganggu harga diri yang ada.
Kegagalan atau kekurangan yang dirasakan mungkin diperbesar, membuat mereka percaya bahwa mereka mempunyai kekurangan. Mereka akan merasa gusar ketika melihat ketidaksempurnaan dari yang telah dilakukan.
Itulah lima alasan mengapa seseorang bisa membenci dirinya sendiri. Sobat Medcom, kamu sebaiknya tidak melakukan hal-hal di atas, ya! Jika kepercayaan dirimu turun, sebaiknya kamu melakukan hal-hal ini, yakni:
- Memerhatikan diri sendiri.
- Menerima bahwa kamu memang berbeda dan bisa lebih baik.
- Fokus pada kekuatan yang dimiliki dan juga prestasi.
- Menerima kritik dan saran untuk membangun diri jadi lebih baik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)