FITNESS & HEALTH
Bagaimana Hubungan Depresi dan Bunuh Diri?
Yatin Suleha
Senin 16 Desember 2024 / 23:37
Jakarta: Satu keluarga di Kampung Poncol, Cirendeu, Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan diduga melakukan bunuh diri. Mereka ditemukan sudah tak bernyawa oleh warga sekitar yang juga tetangga keluarga tersebut.
Menurut keterangan saksi lainnya yang merupakan tetangga korban, saat kejadian pintu dapur dalam kondisi terkunci dari dalam.
Dalam artikel sebelumnya di Medcom.id, bertajuk "Diduga Terlilit Pinjol, Simak 4 Fakta Satu Keluarga Bunuh Diri di Ciputat" dijelaskan, dari keterangan tetangga korban bunuh diri, A, mengatakan sang istri, YL, 28, sempat mencurahkan isi hati atau curhat mengenai masalah pinjaman online atau pinjol yang membelit suaminya.
"Saksi A mengungkapkan korban YL sempat bercerita bahwa suaminya AF yang merupakan karyawan swasta mempunyai sangkutan atau pinjaman pinjol," ujar Kasie Humas Polres Tangsel AK Agil kepada wartawan.
Dalam studi mengenai kesehatan mental dan psikologi, disebutkan bahwa depresi adalah salah satu faktor utama yang dapat memicu tindakan bunuh diri.
.jpg)
(Psikolog Gadjah Mada Medical Center, Nopi Rosyida menerangkan bahwa dalam depresi ada yang disebut Major Depressive Disorder (terdapat sembilan simtom). Dan yang bisa kita lakukan untuk membantu diri kita sendiri salah satunya dengan menulis jurnal dan mencari bantuan psikolog atau psikiater. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Terdapat berbagai faktor yang dapat menyebabkan seseorang memutuskan untuk mengakhiri hidupnya, di antaranya:
1. Masalah kesehatan mental, seperti depresi, gangguan kecemasan, dan skizofrenia
2. Masalah sosial dan ekonomi, seperti kemiskinan, pengangguran, dan masalah hubungan
3. Penyalahgunaan zat, seperti penggunaan narkoba dan alkohol
4. Riwayat trauma atau kekerasan
5. Perasaan putus asa dan tidak berdaya
Depresi dapat sangat memengaruhi pemikiran, perasaan, dan tindakan seseorang. Dalam banyak kasus, depresi tidak terdiagnosis atau tidak diobati secara memadai, yang dapat memperburuk gejala dan meningkatkan risiko bunuh diri.
Gejala depresi yang tidak diobati dapat membuat seseorang merasa putus asa, tidak berdaya, dan tidak lagi ingin hidup.
Dalam laman resmi Universitas Gadjah Mada, Psikolog Gadjah Mada Medical Center, Nopi Rosyida menerangkan bahwa dalam depresi ada yang disebut Major Depressive Disorder (terdapat sembilan simtom). Dalam hal ini setidaknya ada lima simtom yang dialami dalam dua minggu yang sama.
- Pertama, perasaan tertekan pada sebagian besar waktu, hampir setiap hari, ditunjukkan oleh laporan pribadi misalnya merasa sedih, kosong, dan putus asa.
- Kedua, berkurangnya minat atau kesenangan secara nyata pada semua atau sejumlah besar aktivitas.
- Ketiga, penurunan/peningkatan berat badan yang signifikan ketika tidak melakukan diet/program penambahan berat badan.
- Keempat, insomnia atau hypersomnia hampir setiap hari.
- Kelima, agitasi atau retardasi psikomotor hampir setiap hari.
Simtom selanjutnya menurut Nopi adalah merasa tidak berharga atau memiliki rasa bersalah berlebihan, berkurangnya kemampuan berpikir/berkonsentrasi, serta pikiran tentang kematian yang berulang (bukan ketakutan akan kematian), ide bunuh diri yang berulang baik tanpa rencana atau dengan rencana yang jelas dalam bunuh diri.
“Ini kita sampaikan kepada teman-teman bukan untuk self-diagnose tetapi memberikan gambaran secara umum seperti apa depresi itu. Jika memang merasa demikian ini harus dikonfirmasi, datang ke psikolog atau ke psikiater langsung karena bisa jadi ada beberapa simtom yang mirip tetapi bisa jadi bukan depresi namun gangguan lain," jelas Nopi.
"Lalu, depresi merupakan salah satu penyebab bunuh diri. Penyebabnya banyak, namun salah satunya depresi,” tegasnya lagi.
Selanjutnya ia menyampaikan bahwa pertolongan pertama pada bunuh diri dapat dimulai dengan diri sendiri. Yang bisa kita lakukan untuk membantu diri kita sendiri adalah:
- Sadari dulu apa yang sedang terjadi dengan memikirkan triggernya apa.
- Sensasi fisik dan emosi yang dipikirkan apa, dan pikiran yang muncul apa.
- Selanjutnya, mengalihkan pikiran saat muncul pikiran untuk bunuh diri. Hal ini bisa dilakukan dengan membuat daftar aktivitas untuk mengalihkan ide melukai diri sendiri.
- Terakhir adalah dengan menulis jurnal dan mencari bantuan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Menurut keterangan saksi lainnya yang merupakan tetangga korban, saat kejadian pintu dapur dalam kondisi terkunci dari dalam.
Dalam artikel sebelumnya di Medcom.id, bertajuk "Diduga Terlilit Pinjol, Simak 4 Fakta Satu Keluarga Bunuh Diri di Ciputat" dijelaskan, dari keterangan tetangga korban bunuh diri, A, mengatakan sang istri, YL, 28, sempat mencurahkan isi hati atau curhat mengenai masalah pinjaman online atau pinjol yang membelit suaminya.
"Saksi A mengungkapkan korban YL sempat bercerita bahwa suaminya AF yang merupakan karyawan swasta mempunyai sangkutan atau pinjaman pinjol," ujar Kasie Humas Polres Tangsel AK Agil kepada wartawan.
Dalam studi mengenai kesehatan mental dan psikologi, disebutkan bahwa depresi adalah salah satu faktor utama yang dapat memicu tindakan bunuh diri.
Faktor penyebab bunuh diri
.jpg)
(Psikolog Gadjah Mada Medical Center, Nopi Rosyida menerangkan bahwa dalam depresi ada yang disebut Major Depressive Disorder (terdapat sembilan simtom). Dan yang bisa kita lakukan untuk membantu diri kita sendiri salah satunya dengan menulis jurnal dan mencari bantuan psikolog atau psikiater. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Terdapat berbagai faktor yang dapat menyebabkan seseorang memutuskan untuk mengakhiri hidupnya, di antaranya:
1. Masalah kesehatan mental, seperti depresi, gangguan kecemasan, dan skizofrenia
2. Masalah sosial dan ekonomi, seperti kemiskinan, pengangguran, dan masalah hubungan
3. Penyalahgunaan zat, seperti penggunaan narkoba dan alkohol
4. Riwayat trauma atau kekerasan
5. Perasaan putus asa dan tidak berdaya
Depresi dapat sangat memengaruhi pemikiran, perasaan, dan tindakan seseorang. Dalam banyak kasus, depresi tidak terdiagnosis atau tidak diobati secara memadai, yang dapat memperburuk gejala dan meningkatkan risiko bunuh diri.
Gejala depresi yang tidak diobati dapat membuat seseorang merasa putus asa, tidak berdaya, dan tidak lagi ingin hidup.
Major Depressive Disorder
Dalam laman resmi Universitas Gadjah Mada, Psikolog Gadjah Mada Medical Center, Nopi Rosyida menerangkan bahwa dalam depresi ada yang disebut Major Depressive Disorder (terdapat sembilan simtom). Dalam hal ini setidaknya ada lima simtom yang dialami dalam dua minggu yang sama.
- Pertama, perasaan tertekan pada sebagian besar waktu, hampir setiap hari, ditunjukkan oleh laporan pribadi misalnya merasa sedih, kosong, dan putus asa.
- Kedua, berkurangnya minat atau kesenangan secara nyata pada semua atau sejumlah besar aktivitas.
- Ketiga, penurunan/peningkatan berat badan yang signifikan ketika tidak melakukan diet/program penambahan berat badan.
- Keempat, insomnia atau hypersomnia hampir setiap hari.
- Kelima, agitasi atau retardasi psikomotor hampir setiap hari.
Simtom selanjutnya menurut Nopi adalah merasa tidak berharga atau memiliki rasa bersalah berlebihan, berkurangnya kemampuan berpikir/berkonsentrasi, serta pikiran tentang kematian yang berulang (bukan ketakutan akan kematian), ide bunuh diri yang berulang baik tanpa rencana atau dengan rencana yang jelas dalam bunuh diri.
“Ini kita sampaikan kepada teman-teman bukan untuk self-diagnose tetapi memberikan gambaran secara umum seperti apa depresi itu. Jika memang merasa demikian ini harus dikonfirmasi, datang ke psikolog atau ke psikiater langsung karena bisa jadi ada beberapa simtom yang mirip tetapi bisa jadi bukan depresi namun gangguan lain," jelas Nopi.
"Lalu, depresi merupakan salah satu penyebab bunuh diri. Penyebabnya banyak, namun salah satunya depresi,” tegasnya lagi.
Pertolongan diri sendiri
Selanjutnya ia menyampaikan bahwa pertolongan pertama pada bunuh diri dapat dimulai dengan diri sendiri. Yang bisa kita lakukan untuk membantu diri kita sendiri adalah:
- Sadari dulu apa yang sedang terjadi dengan memikirkan triggernya apa.
- Sensasi fisik dan emosi yang dipikirkan apa, dan pikiran yang muncul apa.
- Selanjutnya, mengalihkan pikiran saat muncul pikiran untuk bunuh diri. Hal ini bisa dilakukan dengan membuat daftar aktivitas untuk mengalihkan ide melukai diri sendiri.
- Terakhir adalah dengan menulis jurnal dan mencari bantuan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)