FITNESS & HEALTH

Haruskah Menghindari Telur agar Kolesterol Tidak Tinggi? Ini Jawabannya

Aulia Putriningtias
Rabu 23 Oktober 2024 / 17:11
Jakarta: Telur merupakan sumber nutrisi yang sangat baik. Bahan makanan ini kaya akan protein, vitamin, dan mineral yang menjadikannya pilihan populer untuk sarapan dan camilan.

Namun, sebagian orang khawatir tentang kandungan kolesterol dalam kuning telur dan potensinya untuk meningkatkan kadar kolesterol. Namun, apakah benar bahwa telur dapat meningkatkan kolesterol?

Kolesterol sendiri merupakan zat lilin mirip lemak yang ditemukan dalam sel-sel tubuh dan darah. Zat ini penting untuk memproduksi hormon, vitamin D, dan zat-zat seperti asam empedu yang membantu mencerna makanan.

Baca juga: Makanan yang Aman untuk Dikonsumsi Penderita Kolesterol Tinggi

Ada dua jenis utama kolesterol: lipoprotein densitas rendah (LDL), yang sering disebut kolesterol 'jahat', yang dapat menumpuk di arteri. Selain itu, ada lipoprotein densitas tinggi (HDL), yang dikenal sebagai kolesterol 'baik', yang membantu membuang LDL dari aliran darah.

Kadar kolesterol tinggi (LDL), yang secara medis dikenal sebagai hiperkolesterolemia, dapat menyempitkan arteri dan membatasi aliran darah, sehingga meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), jika kolesterol total Anda lebih dari 200 miligram per desiliter (mg/dL), kadar tersebut dianggap tinggi.
 

Apa hubungannya telur dengan kadar kolesterol yang bisa meninggi?


Telur merupakan makanan kaya nutrisi yang menawarkan beberapa manfaat bagi kesehatan jantung. Telur kaya akan protein, vitamin, dan mineral, termasuk kolin, yang mendukung fungsi otak.

Sebuah studi tahun 2018 yang diterbitkan dalam Journal of Heart, yang melibatkan sekitar setengah juta orang dewasa di Tiongkok, menemukan bahwa mereka yang mengonsumsi telur setiap hari (sekitar satu telur per hari) memiliki risiko penyakit jantung dan stroke yang jauh lebih rendah daripada mereka yang jarang mengonsumsinya.

Antioksidan dalam makanan kaya protein ini, seperti lutein dan zeaxanthin, juga mendukung kesehatan mata. Namun, karena kandungan kolesterol dalam kuning telur, sebagian orang khawatir bahwa mengonsumsi telur dapat menyebabkan kadar kolesterol yang lebih tinggi.

Menurut Harvard Health Publishing, sebagian besar kolesterol dalam tubuh kita diproduksi oleh hati, bukan dari kolesterol yang kita konsumsi. Produksi kolesterol oleh hati terutama dirangsang oleh lemak jenuh dan lemak trans, bukan kolesterol makanan itu sendiri.

Jadi, mengonsumsi satu butir telur per hari dianggap aman bagi kebanyakan orang. Namun, penting untuk memperhatikan apa yang kamu makan bersama telur dalam menu makan. Lemak jenuh dari makanan seperti mentega, keju, dan bacon, dapat meningkatkan kadar kolesterol darah lebih dari sekadar mengonsumsi telur.
 

Haruskah tetap mengonsumsi telur?


Sebaiknya, kamu tetap mengonsumsi telur. Menurut laman NHS, telur sebaiknya dimasukkan ke dalam pola makan yang sehat dan seimbang, karena telur merupakan sumber protein, vitamin, dan nutrisi penting yang baik.

Telur menawarkan banyak manfaat kesehatan tanpa memengaruhi kadar kolesterol secara signifikan bagi kebanyakan orang. Jika dipadukan dengan makanan padat nutrisi seperti sayuran dan biji-bijian utuh, telur dapat memberikan kontribusi positif bagi kesehatan secara keseluruhan.

Untuk mengimbangi kolesterol normal, kamu tak hanya perlu mengatur batasan konsumsi telur. Namun, juga perlu untuk rutin berolahraga, menjaga berat badan ideal, berhenti merokok, dan mengelola tingkat stres.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(FIR)

MOST SEARCH