FITNESS & HEALTH
Infeksi Berulang pada Varian BA.5, Kemungkinan Bisa Lebih Parah
Mia Vale
Minggu 31 Juli 2022 / 12:00
Jakarta: Sebuah penelitian dari Portugal menunjukkan Omicron BA.5 yang dominan saat ini dikaitkan dengan kemungkinan yang lebih tinggi untuk menyebabkan infeksi SARS-COV-2 kedua terlepas dari status vaksinasi.
Dari akhir April hingga awal Juni, para peneliti memelajari 15.396 orang dewasa yang terinfeksi varian BA.2 dan 12.306 terinfeksi BA.5.
Menurut laporan, vaksin dan booster sama efektifnya terhadap kedua sublineage. Namun, 10 persen dari kasus BA.5 adalah infeksi ulang, dibandingkan dengan 5,6 persen dari kasus BA.2. Artinya ada pengurangan perlindungan yang diberikan oleh infeksi sebelumnya terhadap BA.5 dibandingkan dengan BA.2. Demikian para peneliti menyampaikan, seperti yang telah dilansir Reuters.
Sementara vaksinasi penguat covid-19 masih menawarkan perlindungan substansial terhadap hasil yang parah setelah infeksi BA.5.
(1).jpg)
(Dinukil dari reuters, para peneliti menemukan bahwa hanya protein lonjakan SARS-CoV-2 yang menyebabkan disfungsi jantung, pembesaran, dan peradangan. Foto: Ilustrasi/Freepik.com)
"Di antara mereka yang terinfeksi BA.5, vaksinasi booster dikaitkan dengan masing-masing 77 dan 88 persen pengurangan risiko rawat inap dan kematian covid-19, sementara pengurangan risiko yang lebih tinggi ditemukan untuk kasus BA.2, dengan 93 dan 94 persen," papar para peneliti.
Protein lonjakan virus korona mampu memicu serangan merusak sistem kekebalan tubuh, termasuk membobol sel otot jantung. Dan dalam presentasi di Sesi Ilmiah Ilmu Kardiovaskular Dasar Asosiasi Jantung Amerika 2022, dikatakan protein lonjakan SARS-CoV-2 berinteraksi dengan protein lain dalam miosit jantung yang menyebabkan peradangan.
Bahkan, dalam percobaan dengan hati tikus, membandingkan efek SARS-CoV-2. Protein lonjakan CoV2 dan protein lonjakan dari virus korona yang berbeda dan relatif tidak berbahaya, para peneliti menemukan bahwa hanya protein lonjakan SARS-CoV-2 yang menyebabkan disfungsi jantung, pembesaran, dan peradangan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Dari akhir April hingga awal Juni, para peneliti memelajari 15.396 orang dewasa yang terinfeksi varian BA.2 dan 12.306 terinfeksi BA.5.
Menurut laporan, vaksin dan booster sama efektifnya terhadap kedua sublineage. Namun, 10 persen dari kasus BA.5 adalah infeksi ulang, dibandingkan dengan 5,6 persen dari kasus BA.2. Artinya ada pengurangan perlindungan yang diberikan oleh infeksi sebelumnya terhadap BA.5 dibandingkan dengan BA.2. Demikian para peneliti menyampaikan, seperti yang telah dilansir Reuters.
Sementara vaksinasi penguat covid-19 masih menawarkan perlindungan substansial terhadap hasil yang parah setelah infeksi BA.5.
(1).jpg)
(Dinukil dari reuters, para peneliti menemukan bahwa hanya protein lonjakan SARS-CoV-2 yang menyebabkan disfungsi jantung, pembesaran, dan peradangan. Foto: Ilustrasi/Freepik.com)
"Di antara mereka yang terinfeksi BA.5, vaksinasi booster dikaitkan dengan masing-masing 77 dan 88 persen pengurangan risiko rawat inap dan kematian covid-19, sementara pengurangan risiko yang lebih tinggi ditemukan untuk kasus BA.2, dengan 93 dan 94 persen," papar para peneliti.
Merusak sel otot jantung
Protein lonjakan virus korona mampu memicu serangan merusak sistem kekebalan tubuh, termasuk membobol sel otot jantung. Dan dalam presentasi di Sesi Ilmiah Ilmu Kardiovaskular Dasar Asosiasi Jantung Amerika 2022, dikatakan protein lonjakan SARS-CoV-2 berinteraksi dengan protein lain dalam miosit jantung yang menyebabkan peradangan.
Bahkan, dalam percobaan dengan hati tikus, membandingkan efek SARS-CoV-2. Protein lonjakan CoV2 dan protein lonjakan dari virus korona yang berbeda dan relatif tidak berbahaya, para peneliti menemukan bahwa hanya protein lonjakan SARS-CoV-2 yang menyebabkan disfungsi jantung, pembesaran, dan peradangan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)