FITNESS & HEALTH

Selain Kontak Seksual, Cermati Ragam Penularan HIV

Mia Vale
Kamis 15 September 2022 / 20:05
Jakarta: AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) merupakan tahap paling lanjut dari infeksi HIV. Jika seseorang mengidap HIV dan tidak sedang menjalani pengobatan HIV, virus tersebut akan melemahkan sistem kekebalan tubuh dan orang tersebut akan berkembang menjadi AIDS.

Orang dengan AIDS memiliki sistem kekebalan yang sangat rusak sehingga mereka mendapatkan sejumlah penyakit parah, yang disebut infeksi oportunistik. Namun, berkat pengobatan HIV yang efektif saat ini, kebanyakan orang dengan HIV tidak mengidap AIDS.
 

5 cairan tubuh yang membahayakan


Seseorang hanya dapat tertular HIV dengan melakukan kontak langsung dengan cairan tubuh tertentu dari pengidap HIV yang memiliki viral load (jumlah HIV dalam darah seseorang yang mengidap HIV) terdeteksi. Cairan tersebut adalah:
- Darah
- Air mani (cum) dan cairan pra-mani (pre-cum)
- Cairan rektal
- Cairan vagina
- ASI
 

Lantas, bagaimana cairan ini bisa menularkan HIV? 


Melansir dari situs resmi hiv.gov, cairan dari orang yang terjangkit HIV ini harus masuk ke aliran darah orang HIV-negatif melalui selaput lendir (ditemukan di rektum, vagina, mulut, atau ujung penis), melalui luka terbuka atau melalui injeksi langsung (dari jarum atau spuit).
 

Penyebaran HIV dari orang ke orang


Untuk kasus di Amerika Serikat, cara yang paling umum dalam penyebaran HIV adalah:

- Melakukan hubungan seks vaginal atau anal dengan penderita HIV tanpa menggunakan pengaman. Untuk penularan HIV, seks anal lebih berisiko daripada seks vaginal
- Berbagi alat suntik narkoba, seperti jarum suntik, atau alat suntik narkoba lainnya. Orang yang menyuntikkan hormon, silikon, atau steroid juga dapat tertular atau menularkan HIV. Pun dengan jarum tato bisa menularkan HIV karena kemungkinan mengandung darah


(HIV dalam darah seseorang yang mengidap HIV, bila obat HIV (antiretroviral atau ART) diminum sesuai resep dapat mengurangi viral load HIV seseorang pada tingkat yang sangat rendah. Foto: Ilustrasi/Pexels.com)
 

Untuk cara yang kurang umum, HIV bisa menular dengan cara:


- Orang yang HIV-positif menularkan HIV ke bayinya selama kehamilan, kelahiran, atau menyusui
- Walau rendah, terkena HIV melalui luka tusuk jarum atau benda tajam bisa berisiko terutama bagi petugas kesehatan

Sedangkan penularan HIV sangat jarang terjadi melalui:

- Melakukan seks oral. Kemungkinan terjadi, bila seorang pria HIV-positif berejakulasi di mulut pasangannya selama seks oral. Faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko penularan HIV melalui seks oral adalah sariawan, gusi berdarah, luka genital, dan adanya penyakit menular seksual (PMS) lainnya, yang mungkin terlihat atau tidak terlihat

- Menerima transfusi darah, produk darah, atau transplantasi organ/jaringan yang terkontaminasi HIV. Karena untuk melakukan itu, perlu melalui pengujian yang ketat

- Digigit oleh orang dengan HIV. Penularan bisa terjadi bila ada kontak antara kulit yang rusak, luka, atau selaput lendir dan darah atau cairan tubuh dari pengidap HIV. Tidak ada risiko penularan jika kulit tidak rusak

- Ciuman dalam dan terbuka. Jika kedua pasangan mengalami luka atau gusi berdarah dan darah dari pasangan HIV-positif masuk ke aliran darah pasangan HIV-negatif. HIV tidak menyebar melalui air liur

- Makan makanan yang telah dikunyah sebelumnya oleh penderita HIV. Satu-satunya kasus yang diketahui adalah di antara bayi. Penularan HIV dapat terjadi ketika darah dari mulut pengasuh HIV-positif bercampur dengan makanan saat mengunyah dan bayi memakannya
 

HIV dalam pengobatan


Ingat, HIV dalam darah seseorang yang mengidap HIV, bila obat HIV (antiretroviral atau ART) diminum sesuai resep dapat mengurangi viral load HIV seseorang pada tingkat yang sangat rendah, yang membuat sistem kekebalan bekerja dan mencegah penyakit. Hal ini disebut penekanan virus, didefinisikan sebagai memiliki kurang dari 200 salinan HIV per mililiter darah.

Seperti disebutkan di atas, orang dengan HIV yang minum obat HIV sesuai resep dan mendapatkan serta memertahankan viral load yang tidak terdeteksi, dapat hidup lama dan sehat dan tidak akan menularkan HIV kepada pasangannya yang HIV-negatif melalui hubungan seks.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)

MOST SEARCH