FITNESS & HEALTH
Penelitian FLCCC: Ivermectin Kurangi Tingkat Kematian Sampai 70%
Yatin Suleha
Selasa 29 Juni 2021 / 21:08
Jakarta: Salah satu kabar menggembirakan yaitu obat Ivermectin pada Senin, 28 Juni 2021 kemarin mendapat persetujuan uji klinis untuk obat covid-19 oleh BPOM bersama dengan Menteri BUMN Erick Thohir.
BPOM bersama Badan Litbang Kemenkes dan delapan rumah sakit di Indonesia yaitu, RS Persahabatan, RSPI Sulianti Saroso, RS Soedarso Pontianak, RS Adam Malik Medan, RSPAD Gatot Soebroto RSAU Esnawan Antariksa, RS Suyoto dan RSD Wisma Atlet masih melakukan uji klinis terhadap Ivermectin selain sebagai obat parasitik.
Dr. Budhi Antariksa selaku Ketua Tim Uji Klinis Ivermectin yang juga seorang Dokter Spesialis Paru dari RSUP Persahabatan mengatakan Ivermectin telah dipakai di sejumlah negara seperti Zimbabwe, Slovania, termasuk India yang sempat mengalami lonjakan kasus.
Dr. Budhi juga mengatakan obat ini tergolong ampuh untuk menangkal covid-19 varian Delta.
"Di India pun demikian. Pada saat awal terjadi kenaikan grafik dari angka kesakitan covid-19 lalu diberikan intervensi Ivermectin, dan grafiknya menurun," paparnya seperti dalam tayangan Newsline, Metro TV.
Lebih lanjut ia mengatakan hal yang sama juga di Zimbabwe, "Itu awalnya terjadi kenaikan, lalu diberikan Ivermectin sebagai obat untuk menanggulangi kondisi di sana, terjadi juga penurunan jumlah kesakitan."
Dalam webinar Indonesia Press Concerence dari Front Line Covid-19 Critical Care Alliance (FLCCC), yaitu sebuah organisasi nirlaba yang berbasis di Amerika disebutkan Ivermectin efektif sebagai pegobatan covid-19.

(Pemaparan Ivermectin terhadap pasien covid-19. Foto: Dok. FLCCC)
Piere Kory, Chief Medical Officer FLCCC Alliance mengatakan, "Ratusan ribu orang telah menggunakan Ivermectin selama pandemi dengan penggunaan dosisnya setiap hari."
Dalam kesempatan yang sama itu, lebih lanjut ia mengatakan, "Ribuan orang juga menggunakannya setiap minggu selama pandemi tanpa indikasi yang membahayakan. Penyataan yang Anda sampaikan itu (efek samping seringnya penggunaan Ivermectin membayakan) berdasarkan data kosong."
Ia menyatakan bahwa Ivermectin adalah salah satu obat yang paling aman dalam sejarah. "Obat ini telah didistribusikan sebanyak 4 miliar kali di seluruh dunia," tegas Kory lagi.
Dan menurutnya lagi, "Dalam kasus covid-19 mereka telah memelajarinya untuk memberikan dosis yang tinggi tanpa efek samping."
Dalam paparan FLCCC, hasil 60 uji klinis terhadap lebih dari 18.000 pasien covid-19 di berbagai negara. Sebagai obat pencegahan atau profilaksis, Ivermectin diklaim memiliki efektivitas mencapai 85 persen.
Sebagai pengobatan dini, Ivermectin memiliki efektivitas 76 persen dan disebut dapat mengurangi tingkat kematian mencapai 70 persen.
Saat ini Ivermectin telah diproduksi di Indonesia dan merupakan obat generik yang dibanderol dengan harga Rp5.000 - Rp7.000 per tabletnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
BPOM bersama Badan Litbang Kemenkes dan delapan rumah sakit di Indonesia yaitu, RS Persahabatan, RSPI Sulianti Saroso, RS Soedarso Pontianak, RS Adam Malik Medan, RSPAD Gatot Soebroto RSAU Esnawan Antariksa, RS Suyoto dan RSD Wisma Atlet masih melakukan uji klinis terhadap Ivermectin selain sebagai obat parasitik.
Dr. Budhi Antariksa selaku Ketua Tim Uji Klinis Ivermectin yang juga seorang Dokter Spesialis Paru dari RSUP Persahabatan mengatakan Ivermectin telah dipakai di sejumlah negara seperti Zimbabwe, Slovania, termasuk India yang sempat mengalami lonjakan kasus.
Dr. Budhi juga mengatakan obat ini tergolong ampuh untuk menangkal covid-19 varian Delta.
"Di India pun demikian. Pada saat awal terjadi kenaikan grafik dari angka kesakitan covid-19 lalu diberikan intervensi Ivermectin, dan grafiknya menurun," paparnya seperti dalam tayangan Newsline, Metro TV.
Lebih lanjut ia mengatakan hal yang sama juga di Zimbabwe, "Itu awalnya terjadi kenaikan, lalu diberikan Ivermectin sebagai obat untuk menanggulangi kondisi di sana, terjadi juga penurunan jumlah kesakitan."
Dalam webinar Indonesia Press Concerence dari Front Line Covid-19 Critical Care Alliance (FLCCC), yaitu sebuah organisasi nirlaba yang berbasis di Amerika disebutkan Ivermectin efektif sebagai pegobatan covid-19.

(Pemaparan Ivermectin terhadap pasien covid-19. Foto: Dok. FLCCC)
Uji klinis Ivermectin yang dipaparkan FLCCC
Piere Kory, Chief Medical Officer FLCCC Alliance mengatakan, "Ratusan ribu orang telah menggunakan Ivermectin selama pandemi dengan penggunaan dosisnya setiap hari."
Dalam kesempatan yang sama itu, lebih lanjut ia mengatakan, "Ribuan orang juga menggunakannya setiap minggu selama pandemi tanpa indikasi yang membahayakan. Penyataan yang Anda sampaikan itu (efek samping seringnya penggunaan Ivermectin membayakan) berdasarkan data kosong."
Ia menyatakan bahwa Ivermectin adalah salah satu obat yang paling aman dalam sejarah. "Obat ini telah didistribusikan sebanyak 4 miliar kali di seluruh dunia," tegas Kory lagi.
Dan menurutnya lagi, "Dalam kasus covid-19 mereka telah memelajarinya untuk memberikan dosis yang tinggi tanpa efek samping."
Dalam paparan FLCCC, hasil 60 uji klinis terhadap lebih dari 18.000 pasien covid-19 di berbagai negara. Sebagai obat pencegahan atau profilaksis, Ivermectin diklaim memiliki efektivitas mencapai 85 persen.
Sebagai pengobatan dini, Ivermectin memiliki efektivitas 76 persen dan disebut dapat mengurangi tingkat kematian mencapai 70 persen.
Saat ini Ivermectin telah diproduksi di Indonesia dan merupakan obat generik yang dibanderol dengan harga Rp5.000 - Rp7.000 per tabletnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)