FITNESS & HEALTH
Meski Jarang Terjadi, Syok Kardiogenik Menjadi Penyebab Kematian Kedua Para Jemaah Haji Indonesia
Mia Vale
Rabu 12 Juni 2024 / 21:33
Jakarta: Seperti dikonfirmasi oleh Kementerian Kesehatan RI sebelumnya, jemaah haji Indonesia kloter 534 yang meninggal berjumlah 75 orang. Dan ternyata, per hari Selasa, 11 Juni 2024, korban meninggal kembali bertambah 6 orang.
Dan memang, penyebab kematian terbanyak didominasi oleh penyakit jantung kronis, yakni sebanyak 25 orang memiliki riwayat komorbid tersebut.
Tak hanya jantung kronis, banyak juga jemaah yang meninggal akibat syok kardiogenik, di mana kondisi mengancam jiwa saat jantung tiba-tiba tidak dapat memompa cukup darah untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Sebenarnya, syok kardiogenik jarang terjadi.
Namun, bisa mematikan jika tidak segera diobati. Nah, berikut pemaparan lebih lanjut mengenai syok kardiogenik yang telah dirangkum dari National Heart, Lung and Blood Institute. Check this out!
Syok kardiogenik, juga dikenal sebagai syok jantung, terjadi ketika jantung seseorang tidak dapat memompa cukup darah dan oksigen ke otak dan organ vital lainnya. Ini adalah keadaan darurat yang mengancam jiwa. Penyakit ini dapat diobati jika didiagnosis segera, jadi penting untuk mengetahui tanda-tanda peringatannya.
.jpg)
(Mendapatkan pengobatan serangan jantung dengan cepat meningkatkan peluang untuk bertahan hidup dan mengurangi kerusakan pada jantung. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)
Tanpa darah kaya oksigen mencapai otak dan organ vital lainnya, tekanan darah akan turun, dan denyut nadi melambat.
Tanda dan gejala syok kardiogenik meliputi; napas cepat, sesak napas yang parah, tiba-tiba detak jantung cepat (takikardia), penurunan kesadaran, denyut nadi lemah, tekanan darah rendah (hipotensi), berkeringat, kulit pucat, tangan atau kaki dingin, buang air kecil kurang dari biasanya atau tidak buang air kecil sama sekali.
Tak ada asap bila tak ada api. Begitu juga dengan syok kardiogenik. Penyebab paling umum dari syok kardiogenik adalah serangan jantung yang serius. Masalah kesehatan lain yang dapat menyebabkan syok kardiogenik termasuk gagal jantung, yang terjadi ketika jantung tidak dapat memompa cukup darah untuk memenuhi kebutuhan tubuh; cedera dada; dan pembekuan darah di paru-paru.
Perawatan berfokus pada mengalirkan darah dengan baik dan melindungi organ dari kerusakan. Beberapa orang mungkin memerlukan transplantasi jantung atau perangkat yang ditanam secara permanen untuk membantu menjaga darah mengalir ke jantung.
Jika tidak ditangani dengan cepat, syok kardiogenik dapat berakibat fatal atau menyebabkan kegagalan organ atau cedera otak. Ingat, mendapatkan pengobatan serangan jantung dengan cepat meningkatkan peluang untuk bertahan hidup dan mengurangi kerusakan pada jantung.
Jika kamu mengalami gejala serangan jantung, segera hubungi layanan medis untuk mendapatkan bantuan. Atau mintalah seseorang mengantar kamu ke rumah sakit terdekat. Jangan menyetir sendiri!
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Dan memang, penyebab kematian terbanyak didominasi oleh penyakit jantung kronis, yakni sebanyak 25 orang memiliki riwayat komorbid tersebut.
Tak hanya jantung kronis, banyak juga jemaah yang meninggal akibat syok kardiogenik, di mana kondisi mengancam jiwa saat jantung tiba-tiba tidak dapat memompa cukup darah untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Sebenarnya, syok kardiogenik jarang terjadi.
Namun, bisa mematikan jika tidak segera diobati. Nah, berikut pemaparan lebih lanjut mengenai syok kardiogenik yang telah dirangkum dari National Heart, Lung and Blood Institute. Check this out!
Gejala syok kardiogenik
Syok kardiogenik, juga dikenal sebagai syok jantung, terjadi ketika jantung seseorang tidak dapat memompa cukup darah dan oksigen ke otak dan organ vital lainnya. Ini adalah keadaan darurat yang mengancam jiwa. Penyakit ini dapat diobati jika didiagnosis segera, jadi penting untuk mengetahui tanda-tanda peringatannya.
.jpg)
(Mendapatkan pengobatan serangan jantung dengan cepat meningkatkan peluang untuk bertahan hidup dan mengurangi kerusakan pada jantung. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)
Tanpa darah kaya oksigen mencapai otak dan organ vital lainnya, tekanan darah akan turun, dan denyut nadi melambat.
Tanda dan gejala syok kardiogenik meliputi; napas cepat, sesak napas yang parah, tiba-tiba detak jantung cepat (takikardia), penurunan kesadaran, denyut nadi lemah, tekanan darah rendah (hipotensi), berkeringat, kulit pucat, tangan atau kaki dingin, buang air kecil kurang dari biasanya atau tidak buang air kecil sama sekali.
Penyebab paling umum
Tak ada asap bila tak ada api. Begitu juga dengan syok kardiogenik. Penyebab paling umum dari syok kardiogenik adalah serangan jantung yang serius. Masalah kesehatan lain yang dapat menyebabkan syok kardiogenik termasuk gagal jantung, yang terjadi ketika jantung tidak dapat memompa cukup darah untuk memenuhi kebutuhan tubuh; cedera dada; dan pembekuan darah di paru-paru.
Yang harus dilakukan
Perawatan berfokus pada mengalirkan darah dengan baik dan melindungi organ dari kerusakan. Beberapa orang mungkin memerlukan transplantasi jantung atau perangkat yang ditanam secara permanen untuk membantu menjaga darah mengalir ke jantung.
Jika tidak ditangani dengan cepat, syok kardiogenik dapat berakibat fatal atau menyebabkan kegagalan organ atau cedera otak. Ingat, mendapatkan pengobatan serangan jantung dengan cepat meningkatkan peluang untuk bertahan hidup dan mengurangi kerusakan pada jantung.
Jika kamu mengalami gejala serangan jantung, segera hubungi layanan medis untuk mendapatkan bantuan. Atau mintalah seseorang mengantar kamu ke rumah sakit terdekat. Jangan menyetir sendiri!
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)