FITNESS & HEALTH

Pria Semarang Makan Daging Kucing yang diduga Bisa Obati Diabetes, Benarkah?

Riza Aslam Khaeron
Kamis 08 Agustus 2024 / 18:48
Netizen baru-baru ini dihebohkan dengan kasus di Semarang, di mana seorang pria pemilik kos berinisial NY (63), ditangkap setelah dipergok memakan daging kucing.

Dalam sebuah rekaman suara yang viral di Internet, ketika ditanyakan alasannya, NY menjawab supaya “gula darah tidak melonjak” dikarenakan penyakit diabetes yang dideritanya.

Benarkah daging kucing dapat mengobati diabetes? Berikut faktanya

Daging Kemungkinan Dapat Meningkatkan Resiko Diabetes

Hingga saat ini, tidak ada penelitian ilmiah yang mendukung klaim bahwa makan daging, terlebih lagi konsumsi daging kucing dapat menurunkan gula darah dikarenakan penyakit diabetes.

Jika kita melihat penelitian ilmiah, penelitian pada tahun 2022 yang dilakukan oleh European Journal of Clinical Nutrition menyatakan bahwa tidak ada efek signifikan konsumsi daging dengan risiko diabetes tipe ke-2, dengan hasil yang dinyatakan memerlukan studi lebih lanjut.
 
Baca: Berdalih untuk Obati Diabetes, Pemilik Kos Ini Makan 10 Kucing Selama Setahun


Namun, dalam studi lainnya 1 tahun kemudian, justru membuktikan sebaliknya seperti yang dipercayai oleh NY, konsumsi daging telah diteliti dapat meningkatkan risiko diabetes.

Berdasarkan studi yang dilakukan oleh universitas Harvard pada tahun 2023, para peneliti menemukan bahwa konsumsi daging merah, proses maupun tidak diproses dapat meningkatkan risiko diabetes tipe-2 sebesar 62%.

Konsumsi Daging Kucing Berbahaya

Konsumsi daging kucing bagi kesehatan cukup berbahaya, berdasarkan Centers for Disease Control and Prevention, lembaga kesehatan milik pemerintah Amerika, Kucing dapat memiliki parasit Toxoplasma Gondii dan menyebabkan infeksi Toksoplasmosis. Penyakit berbahaya khususnya untuk wanita hamil.

Kucing juga menularkan penyakit zoonosis seperti rabies, yang merupakan salah satu penyakit yang sampai saat ini masih tidak memiliki obat medis yang efektif.

Kasus ini mengingatkan kita atas pentingnya melakukan fact check dan konsultasi ke ahli kesehatan. Pengobatan diabetes yang diakui secara medis melibatkan perubahan pola makan, olahraga, pengelolaan stres, dan penggunaan obat-obatan atau insulin yang diresepkan oleh dokter.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(WAN)

MOST SEARCH