FITNESS & HEALTH
Titiek Puspa Alami Pecah Pembuluh Darah, Apa Bahayanya?
Aulia Putriningtias
Jumat 28 Maret 2025 / 09:46
Jakarta: Artis ternama Titiek Puspa dikabarkan mengalami pecah pembuluh darah selepas melakukan syuting acara televisi. Artis yang akrab dipanggil 'eyang' ini, sudah menjalankan operasi Rabu, 27 Maret 2025.
Manajer Titiek Puspa, Mia, menjelaskan bahwa Titiek Puspa pingsan saat sedang menjalankan syuting. Namun, belum ada keterangan pasti apakah Titiek Puspa mengalami penyakit tertentu akibat pecah pembuluh darah atau tidak.
Pembuluh darah pecah ini merujuk kepada kondisi di mana salah satu pembuluh darah di dalam tubuh mengalami ruptur atau pecah. Keadaan ini dapat terjadi di mana saja, mulai pada bagian otak, jantung, atau retina mata.
Pembuluh darah pecah sendiri merupakan kondisi medis yang merujuk pada kerusakan atau robeknya pembuluh darah. Ketika pembuluh darah pecah, bisa terjadi perdarahan internal atau eksternal, yang bervariasi dalam tingkat keparahan.
Baca juga: Diibaratkan seperti Pipa, Ini Penyebab Pembuluh Darah Bisa Pecah
Kondisi ini biasanya dipengaruhi oleh gaya hidup, genetik, kondisi medis, trauma fisik, hingga kelainan pada struktur pembuluh darah itu sendiri. Pembuluh darah yang pecah dapat menyebabkan berbagai komplikasi, tergantung pada lokasi dan tingkat keparahannya.
Pembuluh darah pecah bukan hanya sekadar satu penyakit. Namun, ini bisa terjadi di bagian mana saja. Dilansir dalam beberapa sumber, adapun jenis-jenis pembuluh darah pecah, yakni:
Aneurisma otak terjadi ketika dinding pembuluh darah di otak melemah, menyebabkan pembuluh tersebut membesar. Jika sampai pecah, hal ini dapat menyebabkan stroke hemoragik, yang berpotensi merenggut nyawa.
Ketika pecah, akan terjadi gejala-gejala. Adapun gejalanya seperti sakit kepala mendadak dan sangat parah, sering kali diiringi gejala lain seperti mual, kehilangan penglihatan, atau masalah berbicara.
Pada jenis ini, pembesaran yang terjadi pada aorta, arteri utama yang membawa darah dari jantung ke seluruh tubuh. Ketika aneurisma ini pecah, dapat menyebabkan perdarahan dan tentunya fatal.
Gejala yang seringkali muncul diantaranya dari rasa nyeri yang mendalam di dada, punggung, atau perut yang mungkin menyebar ke bagian tubuh lain, seperti rahang atau lengan.
Perdarahan retina terjadi ketika pembuluh darah di retina mata pecah, yang dapat menyebabkan gangguan penglihatan. Penyebab umum termasuk diabetes, tekanan darah tinggi, dan trauma.
Gejala yang muncul pada pendarahan retina diantaranya gangguan penglihatan yang mendadak, seperti bintik-bintik hitam, kabur, atau kehilangan penglihatan sebagian.
Ada jenis pembuluh darah pecah lainnya yang dapat terjadi di area tubuh lainny. Hal ini termasuk paru-paru (umumnya ditandai gejala batuk berdarah atau batuk kering yang disertai nyeri dada dan kesulitan bernapas) dan pada sistem pencernaan (perdarahan gastrointestinal).
Gejala pecah pembulu darah memang dibutuhkan untuk penanganan medis yang cepat. Adapun beberapa tanda kritis yang perlu diperhatikan, yakni:
- Pingsan atau kehilangan kesadaran.
- Pendarahan tidak terkendali.
- Gejala syok, di mana denyut nadi yang cepat, tekanan darah rendah, kulit dingin dan lembab, serta kebingungan dapat menunjukkan syok hipovolemik akibat kehilangan darah.
Ada juga beberapa gejala lainnya yang perlu kamu waspadai, antara lain:
- Sakit kepala hebat secara mendadak.
- Kesemutan atau kelumpuhan di wajah, lengan, atau kaki secara mendadak.
- Gangguan penglihatan, baik pada salah satu mata atau keduanya.
- Sulit menelan.
- Sulit mengendalikan koordinasi tubuh dan hilang keseimbangan.
- Muntah-muntah.
Jika terjadi gejala-gejala di atas, diperlukan segera untuk menghubungi medis. Hal ini dikarenakan pembuluh darah pecah bisa menyebkan mulai dari stroke hingga masalah jantung.
Penting untuk mengenali golden period suatu penyakit agar dapat meningkatkan angka keselamatan. Seperti stroke, di mana diharuskan dibawa ke rumah sakit sebelum 3 hingga 4,5 jam setelah gejala muncul.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)
Manajer Titiek Puspa, Mia, menjelaskan bahwa Titiek Puspa pingsan saat sedang menjalankan syuting. Namun, belum ada keterangan pasti apakah Titiek Puspa mengalami penyakit tertentu akibat pecah pembuluh darah atau tidak.
Pembuluh darah pecah ini merujuk kepada kondisi di mana salah satu pembuluh darah di dalam tubuh mengalami ruptur atau pecah. Keadaan ini dapat terjadi di mana saja, mulai pada bagian otak, jantung, atau retina mata.
Pembuluh darah pecah sendiri merupakan kondisi medis yang merujuk pada kerusakan atau robeknya pembuluh darah. Ketika pembuluh darah pecah, bisa terjadi perdarahan internal atau eksternal, yang bervariasi dalam tingkat keparahan.
Baca juga: Diibaratkan seperti Pipa, Ini Penyebab Pembuluh Darah Bisa Pecah
Kondisi ini biasanya dipengaruhi oleh gaya hidup, genetik, kondisi medis, trauma fisik, hingga kelainan pada struktur pembuluh darah itu sendiri. Pembuluh darah yang pecah dapat menyebabkan berbagai komplikasi, tergantung pada lokasi dan tingkat keparahannya.
Jenis-jenis pembuluh darah pecah
Pembuluh darah pecah bukan hanya sekadar satu penyakit. Namun, ini bisa terjadi di bagian mana saja. Dilansir dalam beberapa sumber, adapun jenis-jenis pembuluh darah pecah, yakni:
1. Aneurisma otak
Aneurisma otak terjadi ketika dinding pembuluh darah di otak melemah, menyebabkan pembuluh tersebut membesar. Jika sampai pecah, hal ini dapat menyebabkan stroke hemoragik, yang berpotensi merenggut nyawa.
Ketika pecah, akan terjadi gejala-gejala. Adapun gejalanya seperti sakit kepala mendadak dan sangat parah, sering kali diiringi gejala lain seperti mual, kehilangan penglihatan, atau masalah berbicara.
2. Aneurisma aorta
Pada jenis ini, pembesaran yang terjadi pada aorta, arteri utama yang membawa darah dari jantung ke seluruh tubuh. Ketika aneurisma ini pecah, dapat menyebabkan perdarahan dan tentunya fatal.
Gejala yang seringkali muncul diantaranya dari rasa nyeri yang mendalam di dada, punggung, atau perut yang mungkin menyebar ke bagian tubuh lain, seperti rahang atau lengan.
3. Pendarahan retina
Perdarahan retina terjadi ketika pembuluh darah di retina mata pecah, yang dapat menyebabkan gangguan penglihatan. Penyebab umum termasuk diabetes, tekanan darah tinggi, dan trauma.
Gejala yang muncul pada pendarahan retina diantaranya gangguan penglihatan yang mendadak, seperti bintik-bintik hitam, kabur, atau kehilangan penglihatan sebagian.
4. Jenis lainnya
Ada jenis pembuluh darah pecah lainnya yang dapat terjadi di area tubuh lainny. Hal ini termasuk paru-paru (umumnya ditandai gejala batuk berdarah atau batuk kering yang disertai nyeri dada dan kesulitan bernapas) dan pada sistem pencernaan (perdarahan gastrointestinal).
Apa saja gejala kritis pecah pembuluh darah?
Gejala pecah pembulu darah memang dibutuhkan untuk penanganan medis yang cepat. Adapun beberapa tanda kritis yang perlu diperhatikan, yakni:
- Pingsan atau kehilangan kesadaran.
- Pendarahan tidak terkendali.
- Gejala syok, di mana denyut nadi yang cepat, tekanan darah rendah, kulit dingin dan lembab, serta kebingungan dapat menunjukkan syok hipovolemik akibat kehilangan darah.
Ada juga beberapa gejala lainnya yang perlu kamu waspadai, antara lain:
- Sakit kepala hebat secara mendadak.
- Kesemutan atau kelumpuhan di wajah, lengan, atau kaki secara mendadak.
- Gangguan penglihatan, baik pada salah satu mata atau keduanya.
- Sulit menelan.
- Sulit mengendalikan koordinasi tubuh dan hilang keseimbangan.
- Muntah-muntah.
Jika terjadi gejala-gejala di atas, diperlukan segera untuk menghubungi medis. Hal ini dikarenakan pembuluh darah pecah bisa menyebkan mulai dari stroke hingga masalah jantung.
Penting untuk mengenali golden period suatu penyakit agar dapat meningkatkan angka keselamatan. Seperti stroke, di mana diharuskan dibawa ke rumah sakit sebelum 3 hingga 4,5 jam setelah gejala muncul.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)