Jakarta: Ketika lahir normal, bayi akan memiliki dua ginjal. Tapi ketika bayi lahir dengan cacat, bisa menyebabkan sebagian orang hidup dengan satu ginjal.
Kondisi tersebut dipengaruhi beberapa penyakit, termasuk agenesis ginjal. Agenesis ginjal adalah kondisi ketika bayi baru lahir kehilangan salah satu atau kedua ginjal. Hal ini terjadi karena organ ginjal tidak berkembang saat bayi tumbuh di dalam rahim.
Melansir Hello Sehat, agenesis ginjal terjadi di dalam rahim ketika satu atau kedua ginjal tidak berkembang. Genetic and Rare Diseases Information Center memperkirakan sekitar 1 dari 2.000 bayi terlahir dengan hanya satu ginjal.
Namun, kondisi bayi yang terlahir tanpa kedua ginjal lebih jarang terjadi. Kondisi cacat lahir ini diperkirakan hanya memengaruhi sekitar 1 dan 8.500 kelahiran bayi.
Kondisi yang juga disebut renal agenesis ini terbagi dua, yakni unilateral renal agenesis (URA) atau tidak adanya satu ginjal dan bilateral renal agenesis (BRA) atau tidak adanya kedua ginjal.
Kedua jenis kondisi ini umumnya terkait dengan cacat lahir lainnya, seperti masalah dengan perkembangan paru-paru, jantung, alat kelamin, dan saluran kemih.
Bayi terlahir dengan satu ginjal mungkin akan menunjukkan gejala, baik saat lahir, masa kanak-kanak, atau pada kemudian hari. Gejala-gejala tersebut, meliputi:
- Tekanan darah tinggi (hipertensi).
- Organ ginjal tidak berfungsi dengan baik.
- Urine dengan protein (albuminuria) atau darah (hematuria).
- Pembengkakan pada wajah, tangan, atau pergelangan kaki.
Namun, bayi yang terlahir tanpa kedua ginjal cenderung sulit bertahan hidup setelah lahir. Bayi pun umumnya memiliki ciri-ciri fisik yang berbeda, seperti:
- Mata terpisah jauh dengan lipatan kulit di atas kelopak mata.
- Telinga terlihat lebih rendah.
- Hidung yang rata dan lebar.
- Dagu kecil.
- Cacat pada lengan dan kaki.
Bilateral renal agenesis berkaitan dengan gangguan lain, seperti sindrom Potter. Kondisi langka ini terjadi akibat sedikitnya cairan ketuban dan gagal ginjal saat bayi tumbuh di dalam rahim.
Berkurang atau tidak adanya produksi urine dari ginjal janin memengaruhi gangguan ini. Urine membentuk sebagian besar cairan ketuban yang mengelilingi dan melindungi janin.
Agenesis ginjal dapat dokter kandungan ketahui melalui pemeriksaan ultrasound (USG). Anda mungkin perlu kembali untuk pemeriksaan lanjutan untuk mengetahui kondisi bayi.
Selain itu, dokter kandungan mungkin akan merujukmu ke dokter anak atau dokter nefrologi anak untuk menentukan perawatan yang tepat berkaitan gangguan ginjal ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Kondisi tersebut dipengaruhi beberapa penyakit, termasuk agenesis ginjal. Agenesis ginjal adalah kondisi ketika bayi baru lahir kehilangan salah satu atau kedua ginjal. Hal ini terjadi karena organ ginjal tidak berkembang saat bayi tumbuh di dalam rahim.
Melansir Hello Sehat, agenesis ginjal terjadi di dalam rahim ketika satu atau kedua ginjal tidak berkembang. Genetic and Rare Diseases Information Center memperkirakan sekitar 1 dari 2.000 bayi terlahir dengan hanya satu ginjal.
Namun, kondisi bayi yang terlahir tanpa kedua ginjal lebih jarang terjadi. Kondisi cacat lahir ini diperkirakan hanya memengaruhi sekitar 1 dan 8.500 kelahiran bayi.
Kenali tanda dan gejala agenesis ginjal
Kondisi yang juga disebut renal agenesis ini terbagi dua, yakni unilateral renal agenesis (URA) atau tidak adanya satu ginjal dan bilateral renal agenesis (BRA) atau tidak adanya kedua ginjal.
Kedua jenis kondisi ini umumnya terkait dengan cacat lahir lainnya, seperti masalah dengan perkembangan paru-paru, jantung, alat kelamin, dan saluran kemih.
Bayi terlahir dengan satu ginjal mungkin akan menunjukkan gejala, baik saat lahir, masa kanak-kanak, atau pada kemudian hari. Gejala-gejala tersebut, meliputi:
- Tekanan darah tinggi (hipertensi).
- Organ ginjal tidak berfungsi dengan baik.
- Urine dengan protein (albuminuria) atau darah (hematuria).
- Pembengkakan pada wajah, tangan, atau pergelangan kaki.
Namun, bayi yang terlahir tanpa kedua ginjal cenderung sulit bertahan hidup setelah lahir. Bayi pun umumnya memiliki ciri-ciri fisik yang berbeda, seperti:
- Mata terpisah jauh dengan lipatan kulit di atas kelopak mata.
- Telinga terlihat lebih rendah.
- Hidung yang rata dan lebar.
- Dagu kecil.
- Cacat pada lengan dan kaki.
Bilateral renal agenesis berkaitan dengan gangguan lain, seperti sindrom Potter. Kondisi langka ini terjadi akibat sedikitnya cairan ketuban dan gagal ginjal saat bayi tumbuh di dalam rahim.
Berkurang atau tidak adanya produksi urine dari ginjal janin memengaruhi gangguan ini. Urine membentuk sebagian besar cairan ketuban yang mengelilingi dan melindungi janin.
Agenesis ginjal dapat dokter kandungan ketahui melalui pemeriksaan ultrasound (USG). Anda mungkin perlu kembali untuk pemeriksaan lanjutan untuk mengetahui kondisi bayi.
Selain itu, dokter kandungan mungkin akan merujukmu ke dokter anak atau dokter nefrologi anak untuk menentukan perawatan yang tepat berkaitan gangguan ginjal ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)