FITNESS & HEALTH

Pemanis Stevia untuk Anak-anak, Apakah Aman? Ini Jawaban Ahli

Aulia Putriningtias
Rabu 04 September 2024 / 19:42
Jakarta: Belakangan ini, stevia yang dapat digantikan sebagai pemanis pengganti gula ini ramai dibicarakan oleh masyarakat. Namun, apakah stevia sendiri aman bagi anak-anak?

Menurut dr. Yoga Devarea Sp.A(K) selaku Dokter Spesialis Anak Konsultan Gizi dan Metabolik FKUI-RSCM, stevia sendiri bukan pemanis buatan layaknya sebagai gula. Karena, stevia hadir dari ekstrak daun stevia dan memang terasa manis.

"Kalo stevia ini sebenarnya sebagai sweetener, ya. Dia adalah pemanis yang terdapat dalam tumbuh-tumbuhan tertentu. Jadi, dia memang sifat alamiahnya manis. Kalorinya pun hampir tidak ada," jelas dr. Deva dalam temu media di Jakarta, Selasa, 3 September 2024.

Stevia terbuat dari tanaman Stevia rebaudiana. Ekstrak daun stevia mengandung zat steviol glycosides yang 100–400 kali lebih manis dari gula biasa. Dengan mengonsumsi stevia, seseorang dapat menurunkan asupan gula hariannya tanpa harus mengurangi makanan manis.

Menurut dr. Deva, stevia dianggap aman dikarenakan dalam penelitian, orang dewasa dapat mengonsumsi pemanis ini dan tentunya aman. Ketika aman oleh orang dewasa, biasanya diturunkan untuk anak-anak.


(Stevia, rasanya lebih manis daripada gula biasa, tetapi tidak menambah asupan kalori dan meningkatkan gula darah. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)

"Biasanya jika ini aman untuk orang-orang dewasa, maka diizinkan juga digunakan untuk anak. Stevia ini tidak termasuk ke dalam kategori yang berbahaya," jelas dr. Deva.

Anjuran stevia sendiri hanya satu hingga dua tetes ke dalam makanan atau minuman. Jika stevia berbentuk bubuk, campurkan satu hingga tiga gram saja ke dalam asupan.

Namun, dalam mengelola tingkat keinginan rasa manis anak, dr. Deva menyarankan untuk tidak selalu kebergantungan terhadap rasa-rasa manis ini. Bisa dimulai dengan membiasakan diri perlahan-lahan mengurangi takaran gula.

Seperti contohnya dengan tidak memberikan terus menerus susu kotak. Namun, dapat dicampurkan susu tanpa gula sedikit demi sedikit. Si kecil tidak akan merasakan drastis perubahan yang terjadi.

Dengan melatih si kecil untuk terus menerus menerima asupan tanpa gula tambahan, akan menumbuhkan kebiasaan untuk tidak rewel ketika kekurangan rasa manis terhadap makanan dan minuman yang dikonsumsi.

"Setelah dia dapat menerima, kita bisa menambahkan sedikit demi sedikit susu tanpa gula. Terus seperti itu sampai anak bisa menerima," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(TIN)

MOST SEARCH