FITNESS & HEALTH
Masih Amankah Hand Sanitizer yang Sudah Ditinggal di Mobil yang Panas?
Kumara Anggita
Minggu 13 Desember 2020 / 10:00
Jakarta: Untuk menjaga diri di tengah pandemi, kita perlu untuk rajin mencuci tangan dengan sabun setidaknya 20 detik. Namun, dalam keadaan terdesak kita bisa memanfaatkan hand sanitizer.
Hal ini membuat beberapa orang menyediakan hand sanitier termasuk di mobilnya. Tapi bagaimana ya kalau mobilnya itu sering dijemur di tempat panas? Apakah hand sanitizer masih aman dipakai?
Dikutip dari Healthline, meletakkan hand sanitizer di mobil yang panas memang bukanlah kondisi yang ideal. Ini akan mengurangi efektivitas hand sanitizer.
Panas jangka panjang dan paparan sinar matahari dapat merusak kandungan alkohol dalam pembersih tangan. Jadi mungkin saja alkohol tidak membunuh kuman secara efektif.
Di dalam mobil, pembersih tangan bisa terkena panas melalui sinar matahari langsung. Namun, produk baru bisa rusak jika pembersih terkena sinar matahari langsung untuk jangka waktu yang lama.
Ini berarti ada perbedaan antara meninggalkan pembersih tangan di dalam mobil yang panas saat berbelanja bahan makanan dengan meninggalkannya selama bekerja. Waktu saat bekerja lebih lama dibandingkan berbelanja biasa.
Prinsipnya, pembersih tangan berbahan dasar alkohol tidak boleh disimpan di area di atas 105 °F (40 °C). Ini akan membuatnya lebih cepat kedaluwarsa.
.jpg)
(Hand sanitizer bisa berkurang kualitasnya jika terkena panas di dalam mobil dalam waktu yang lama. Foto: Ilustrasi/Pexels.com)
Selain menjauhkan pembersih berbasis alkohol kamu dari panas dan paparan sinar matahari langsung, penting juga untuk mengawasi tanggal kedaluwarsa produk.
Jenis pembersih tangan ini cenderung masih bagus dipakai hingga tiga tahun. Setelah itu, alkohol mungkin kurang efektif dalam membunuh kuman.
Jika kamu tidak yakin dengan tanggal kedaluwarsa produk, kamu mungkin dapat mengetahuinya dari bau dan konsistensinya. Perubahan apa pun bisa berarti pembersih tangan sudah rusak.
Selain itu, hand sanitizer berbahan dasar alkohol hanya efektif jika kamu menggunakannya dengan benar. Pastikan kamu menggunakan produk yang cukup sehingga tangan kamu benar-benar basah. Lalu, gosokkan kedua tangan kamu setidaknya selama 20 detik, atau sampai benar-benar kering.
Dan jangan lupa pula untuk menerapkan protokol lain yaitu 3M yaitu mencuci tangan, menjaga jarak, dan juga memakai masker.
Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 berulang kali menekankan pentingnya peran masyarakat dalam mencegah penyebaran pandemi virus korona lewat disiplin protokol kesehatan. Disiplin memakai masker, menjaga jarak, dan rajin mencuci tangan atau 3M menjadi kunci memutus mata rantai penyebaran virus covid-19.
Pemerintah melalui #satgascovid19 tak bosan-bosannya mengampanyekan #ingatpesanibu. Jangan lupa selalu menerapkan 3M, yakni #pakaimasker, #jagajarak dan #jagajarakhindarikerumunan, serta #cucitangandan #cucitanganpakaisabun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Hal ini membuat beberapa orang menyediakan hand sanitier termasuk di mobilnya. Tapi bagaimana ya kalau mobilnya itu sering dijemur di tempat panas? Apakah hand sanitizer masih aman dipakai?
Dikutip dari Healthline, meletakkan hand sanitizer di mobil yang panas memang bukanlah kondisi yang ideal. Ini akan mengurangi efektivitas hand sanitizer.
Bahan aktif menjadi kurang efektif saat terkena sinar matahari
Panas jangka panjang dan paparan sinar matahari dapat merusak kandungan alkohol dalam pembersih tangan. Jadi mungkin saja alkohol tidak membunuh kuman secara efektif.
Di dalam mobil, pembersih tangan bisa terkena panas melalui sinar matahari langsung. Namun, produk baru bisa rusak jika pembersih terkena sinar matahari langsung untuk jangka waktu yang lama.
Ini berarti ada perbedaan antara meninggalkan pembersih tangan di dalam mobil yang panas saat berbelanja bahan makanan dengan meninggalkannya selama bekerja. Waktu saat bekerja lebih lama dibandingkan berbelanja biasa.
Prinsipnya, pembersih tangan berbahan dasar alkohol tidak boleh disimpan di area di atas 105 °F (40 °C). Ini akan membuatnya lebih cepat kedaluwarsa.
.jpg)
(Hand sanitizer bisa berkurang kualitasnya jika terkena panas di dalam mobil dalam waktu yang lama. Foto: Ilustrasi/Pexels.com)
Hand sanitizer menjadi kurang efektif jika digunakan setelah tanggal kedaluwarsa
Selain menjauhkan pembersih berbasis alkohol kamu dari panas dan paparan sinar matahari langsung, penting juga untuk mengawasi tanggal kedaluwarsa produk.
Jenis pembersih tangan ini cenderung masih bagus dipakai hingga tiga tahun. Setelah itu, alkohol mungkin kurang efektif dalam membunuh kuman.
Jika kamu tidak yakin dengan tanggal kedaluwarsa produk, kamu mungkin dapat mengetahuinya dari bau dan konsistensinya. Perubahan apa pun bisa berarti pembersih tangan sudah rusak.
Efektivitas hand sanitizer juga tergantung pada penggunaan yang benar
Selain itu, hand sanitizer berbahan dasar alkohol hanya efektif jika kamu menggunakannya dengan benar. Pastikan kamu menggunakan produk yang cukup sehingga tangan kamu benar-benar basah. Lalu, gosokkan kedua tangan kamu setidaknya selama 20 detik, atau sampai benar-benar kering.
Dan jangan lupa pula untuk menerapkan protokol lain yaitu 3M yaitu mencuci tangan, menjaga jarak, dan juga memakai masker.
Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 berulang kali menekankan pentingnya peran masyarakat dalam mencegah penyebaran pandemi virus korona lewat disiplin protokol kesehatan. Disiplin memakai masker, menjaga jarak, dan rajin mencuci tangan atau 3M menjadi kunci memutus mata rantai penyebaran virus covid-19.
Pemerintah melalui #satgascovid19 tak bosan-bosannya mengampanyekan #ingatpesanibu. Jangan lupa selalu menerapkan 3M, yakni #pakaimasker, #jagajarak dan #jagajarakhindarikerumunan, serta #cucitangandan #cucitanganpakaisabun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)