FITNESS & HEALTH

Apa yang Terjadi Jika Bumil Mengalami Pecah Ketuban Dini?

Raka Lestari
Sabtu 18 September 2021 / 09:08
Jakarta: Pada umumnya, seorang ibu yang sedang hamil akan mengalami pecah ketuban saat mendekati waktu melahirkan. Akan tetapi, pada beberapa kasus ada juga yang mengalaminya secara dini. Atau sering juga disebut dengan pecah ketuban dini. Jika hal tersebut dialami, apa yang harus dilakukan?

“Jika ketuban pecah dini, yang harus dilakukan selanjutnya adalah tergantung dari usia kehamilannya. Kalau usia kehamilan di atas 37 minggu, tanpa disertai mulas maka akan dilakukan induksi untuk persalinan,” jelas dr. Novan Satya Pamungkas, Sp.OG-KFM, Dokter Spesialis Kebidanan & Kandungan Konsultan Fetomaternal RS Pondok Indah Bintaro Jaya.

Akan tetapi, kalau setelah pecah ketuban dan sudah di atas 37 minggu, disertai dengan mulas, maka itu sesuatu yang bagus. Biasanya dokter tidak akan memberikan induksi yang berlebihan. Mereka akan memantau dan akan diberikan antibiotik untuk pencegahan infeksi.

“Kalau pecah ketubannya pada usia kehamilan di bawah 36 minggu, itu istilahnya adalah preterm premature rupture of membrane (PPROM) yaitu ketuban yang pecahnya benar-benar dini. Apa yang harus dilakukan? Biasanya dokter akan memberikan antibiotik untuk pencegahan infeksi, kemudian dikasih obat untuk mematangkan paru-paru janin,” jelas dr. Novan.

Menurut dr. Novan, pemberian obat untuk pematangan paru-paru janin tersebut biasanya akan diberikan selama 2 hari. Setelah itu, jika terjadi kontraksi maka harus dihilangkan dulu kontraksinya.

“Kalau tidak ada kontraksi, setelah selesai diberikan obat untuk pematangan paru-paru tersebut itu biasanya akan bergantung pada kemampuan masing-masing NICU di rumah sakit tersebut. Bisa membantu untuk kelangsungan hidup bayi pada berat badannya sampai seberapa sebelum akhirnya dilahirkan,” kata dr. Novan.

Untuk itu, sebaiknya pada masa pandemi covid-19 seperti sekarang para wanita yang sedang hamil harus tetap waspada. Mengingat wanita hamil merupakan kelompok yang rentan untuk terinfeksi covid-19. Dan memang, wanita hamil memiliki kekebalan tubuh yang lebih rendah dibandingkan kelompok normal.

“Pada ibu hamil, tubuh akan menurunkan imunitasnya untuk mempersiapkan tubuh menerima janin yang merupakan benda asing. Dengan begitu, janin bisa diterima dengan baik dan mendapatkan nutrisi yang baik,” tutup dr. Novan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(FIR)

MOST SEARCH