FITNESS & HEALTH
Ini Pengaruhnya 'Ngemil' di Jam Kritis pada Kesehatan Tubuh dan Mental
Yuni Yuli Yanti
Kamis 12 Desember 2024 / 08:00
Jakarta: Aktivitas ngemil di jam-jam kritis (antara 14.00 - 16.00) adalah hal yang umum dilakukan para generasi muda yang produktif. Terutama para milenial dan generasi Z yang tengah bekerja secara profesional.
Ketika merasa jenuh dan membutuhkan moodbooster, kebanyakan dari mereka mengonsumsi camilan seperti kopi, roti, gorengan dan lain sebagainya. Bukan tidak boleh, namun beberapa makanan tersebut jika dikonsumsi terus-menerus tentu akan menyebabkan beberapa masalah kesehatan pada tubuh.
Menurut Ahli Gizi, Putri Miftahul Jannah, camilan yang kurang sehat secara umum banyak mengandung gula, garam, lemak jenuh yang tinggi dan rendah mikro gizi, protein dan serat.
"Camilan seperti ini mungkin memuaskan keinginan mulut, tetapi tidak memberikan zat gizi yang dibutuhkan oleh otak, serta tidak memberikan efek kenyang lebih lama. Jadi, itu yang bikin kita habis makan kok masih berasa lapar atau lemas, untuk efek jangka pendeknya. Sedangkan, untuk efek jangka panjang, sering mengonsumsi camilan tidak sehat dapat menyebabkan terkena risiko penyakit degeneratif seperti, obesitas, diabetes, jantung dan lain sebagainya," ujar Putri.
Tidak hanya berpengaruh pada kesehatan tubuh, memilih camilan ternyata juga berhubungan dengan faktor-faktor psikologis. Psikolog, Mutiara Maharini, mengatakan saat ini milenial dan gen Z menghadapi dunia yang penuh ketidakpastian dan perubahan yang cepat.
Mereka juga dituntut untuk selalu bisa produktif, sehingga memiliki aktivitas yang padat. Hal ini menyebabkan mereka merasa cemas, stres, dan jenuh, khususnya di jam-jam kritis.
Akibatnya, mereka perlu cara instan untuk membuat diri mereka merasa lebih baik lagi.
Dengan berbagai jenis makanan yang viral dan diskon-diskon yang menarik, banyak dari mereka mulai memiliki kebiasaan ngemil (snacking) yang kurang mindful, karena makanan yang dikonsumsi sebenarnya kurang sehat (tinggi gula, tinggi lemak, tinggi kalori).
"Secara jangka pendek, mereka akan merasa senang. Namun, itu hanya sesaat karena asupan yang diberikan tidak sesuai kebutuhan tubuh dan tidak menyelesaikan masalah yang mereka hadapi. Akhirnya, tercipta siklus yang tidak sehat, yaitu ketika mereka merasakan emosi negatif mereka akan memiliki craving yang terus-menerus karena Perut, Otak, dan Mulut yang tidak akur. Jadi, bisa disimpulkan bahwa apa yang rasanya enak belum tentu baik loh untuk tubuh kita," jelas Mutiara.

(Ki-ka: Imam, Mutiara Maharini, Putri Miftahul Jannah, dan Lidwina Tandy dalam acara peluncuran 'Cimory Yogurt Bites', pada Rabu (11/12/2024), di Ganara Art, Jakarta. Foto: Dok. Yuni)
Putri menyarankan untuk memilih camilan yang mengandung tinggi protein dan serat karena keduanya dapat memberi efek kenyang lebh lama. "Nah, kalau kenyang lebih lama, pasti kita enggak akan craving (lapar terus). Ketika kita kenyang, mood juga jadi lebih enak dan kerja jadi semangat lagi. Jadi, penting untuk memilih camilan yang tinggi protein dan serat, dengan konsumsi yang cukup agar memuaskan perut, otak dan mulit kita," saran Putri.
Pilihan camilan sehat, mengenyangkan bergizi, dan bernutrisi baik seperti susu fermentasi (Yogurt) dapat menunjang kegiatan sehari-hari sehingga menjadi lebih optimal, mood terjaga yang baik, serta menjaga kesehatan pencernaan.
Lidwina Tandy, Marketing Manager Cimory, mengungkapkan Cimory Yogurt Bites hadir sebagai camilan sehat, mengenyangkan, kaya akan nutrisi, dan memiliki tekstur yang lembut mirip sensasi makan es krim lembut yang tentu saja memanjakan mulut sehingga membuat Perut, Otak, dan Mulut terpenuhi keinginannya dan menjadi akur.
Hasilnya, mood dan produktivitas kita sehari-hari selalu terjaga. Cimory berkomitmen untuk terus mengedukasi publik akan konsumsi makanan sehat dan bernutrisi.
“Kami sadar bahwa kami tidak bisa menghentikan orang untuk ngemil dan menikmati segala camilan yang ada, seperti gorengan atau lainnya. Namun, dengan Cimory Yogurt Bites, kami memberikan solusi keinginan Perut, Otak, dan Mulut kita yang seringkali berbeda. Ketika ketiganya terpenuhi keinginannya, kita juga otomatis tidak selalu mengalami craving yang tak berujung. Akhirnya juga mendukung kesehatan pencernaan dan mood yang baik secara keseluruhan," pungkas Lidwina.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(yyy)
Ketika merasa jenuh dan membutuhkan moodbooster, kebanyakan dari mereka mengonsumsi camilan seperti kopi, roti, gorengan dan lain sebagainya. Bukan tidak boleh, namun beberapa makanan tersebut jika dikonsumsi terus-menerus tentu akan menyebabkan beberapa masalah kesehatan pada tubuh.
Menurut Ahli Gizi, Putri Miftahul Jannah, camilan yang kurang sehat secara umum banyak mengandung gula, garam, lemak jenuh yang tinggi dan rendah mikro gizi, protein dan serat.
"Camilan seperti ini mungkin memuaskan keinginan mulut, tetapi tidak memberikan zat gizi yang dibutuhkan oleh otak, serta tidak memberikan efek kenyang lebih lama. Jadi, itu yang bikin kita habis makan kok masih berasa lapar atau lemas, untuk efek jangka pendeknya. Sedangkan, untuk efek jangka panjang, sering mengonsumsi camilan tidak sehat dapat menyebabkan terkena risiko penyakit degeneratif seperti, obesitas, diabetes, jantung dan lain sebagainya," ujar Putri.
Tidak hanya berpengaruh pada kesehatan tubuh, memilih camilan ternyata juga berhubungan dengan faktor-faktor psikologis. Psikolog, Mutiara Maharini, mengatakan saat ini milenial dan gen Z menghadapi dunia yang penuh ketidakpastian dan perubahan yang cepat.
Mereka juga dituntut untuk selalu bisa produktif, sehingga memiliki aktivitas yang padat. Hal ini menyebabkan mereka merasa cemas, stres, dan jenuh, khususnya di jam-jam kritis.
Akibatnya, mereka perlu cara instan untuk membuat diri mereka merasa lebih baik lagi.
Dengan berbagai jenis makanan yang viral dan diskon-diskon yang menarik, banyak dari mereka mulai memiliki kebiasaan ngemil (snacking) yang kurang mindful, karena makanan yang dikonsumsi sebenarnya kurang sehat (tinggi gula, tinggi lemak, tinggi kalori).
"Secara jangka pendek, mereka akan merasa senang. Namun, itu hanya sesaat karena asupan yang diberikan tidak sesuai kebutuhan tubuh dan tidak menyelesaikan masalah yang mereka hadapi. Akhirnya, tercipta siklus yang tidak sehat, yaitu ketika mereka merasakan emosi negatif mereka akan memiliki craving yang terus-menerus karena Perut, Otak, dan Mulut yang tidak akur. Jadi, bisa disimpulkan bahwa apa yang rasanya enak belum tentu baik loh untuk tubuh kita," jelas Mutiara.

(Ki-ka: Imam, Mutiara Maharini, Putri Miftahul Jannah, dan Lidwina Tandy dalam acara peluncuran 'Cimory Yogurt Bites', pada Rabu (11/12/2024), di Ganara Art, Jakarta. Foto: Dok. Yuni)
Camilan tinggi serat dan protein
Seperti diketahui, camilan adalah makanan yang dikonsumsi di sela-sela jam makan utama. Tujuannya adalah untuk membantu agar kita tetap kenyang lebih lama dan produktif tentunya.Putri menyarankan untuk memilih camilan yang mengandung tinggi protein dan serat karena keduanya dapat memberi efek kenyang lebh lama. "Nah, kalau kenyang lebih lama, pasti kita enggak akan craving (lapar terus). Ketika kita kenyang, mood juga jadi lebih enak dan kerja jadi semangat lagi. Jadi, penting untuk memilih camilan yang tinggi protein dan serat, dengan konsumsi yang cukup agar memuaskan perut, otak dan mulit kita," saran Putri.
Pilihan camilan sehat, mengenyangkan bergizi, dan bernutrisi baik seperti susu fermentasi (Yogurt) dapat menunjang kegiatan sehari-hari sehingga menjadi lebih optimal, mood terjaga yang baik, serta menjaga kesehatan pencernaan.
Lidwina Tandy, Marketing Manager Cimory, mengungkapkan Cimory Yogurt Bites hadir sebagai camilan sehat, mengenyangkan, kaya akan nutrisi, dan memiliki tekstur yang lembut mirip sensasi makan es krim lembut yang tentu saja memanjakan mulut sehingga membuat Perut, Otak, dan Mulut terpenuhi keinginannya dan menjadi akur.
Hasilnya, mood dan produktivitas kita sehari-hari selalu terjaga. Cimory berkomitmen untuk terus mengedukasi publik akan konsumsi makanan sehat dan bernutrisi.
“Kami sadar bahwa kami tidak bisa menghentikan orang untuk ngemil dan menikmati segala camilan yang ada, seperti gorengan atau lainnya. Namun, dengan Cimory Yogurt Bites, kami memberikan solusi keinginan Perut, Otak, dan Mulut kita yang seringkali berbeda. Ketika ketiganya terpenuhi keinginannya, kita juga otomatis tidak selalu mengalami craving yang tak berujung. Akhirnya juga mendukung kesehatan pencernaan dan mood yang baik secara keseluruhan," pungkas Lidwina.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(yyy)