FITNESS & HEALTH
Waspada! Aritmia Jantung Dapat Terdeteksi sejak Janin, Ini Penjelasannya
Aulia Putriningtias
Kamis 20 Februari 2025 / 14:10
Jakarta: Masih banyak masyarakat yang belum mengetahui apa itu aritmia jantung dan apa bahayanya. Aritmia jantung sendiri merupakan gangguan irama jantung yang menyebabkan terjadinya detakan tidak beraturan. Aritmia diketahui dapat dideteksi sejak janin.
Menurut dokter spesialis jantung dan pembuluh darah konsultan intervensi jantung dan aritmia Eka Hospital BSD, dr. Ignatius Yansen, sejak di dalam kandungan, detak jantung seorang janin ditinjau. Maka dari itu, inilah pentingnya melakukan pengecekan USG kehamilan ketika sedang hamil.
“Dari USG biasanya kan dicek tuh denyut jantungnya bayi, kalau biasanya 100 detak dalam semenit, kemudian jadi 80, biasanya dokter obgynnya sudah tahu dan mengarahkan kepada dokter jantung anak,” kata dr. Yansen dalam temu media bersama Eka Hospital di Jakarta, Rabu, 19 Februari 2025.
Ketika bayi dilahirkan, dokter akan mengecek seluruh kondisi bayi, terutama pada detak jantung. Jika diduga mengalami kelainan jantung, akan segera dirujuk ke dokter spesialis jantung. Salah satunya adalah ketika bayi mengalami bunyi detak jantung tidak normal.
Baca juga: Awas, 4 Kebiasaan Sehari-hari yang Tak Disadari Bisa Merugikan Jantung
Aritmia jantung sendiri adalah bagaimana ketika kita mengalami detak jantung yang tidak normal dan dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Hal ini sayangnya bukan hanya terjadi di orang dewasa yang memiliki banyak aktivitas, tetapi anak-anak juga dapat mengalami. Hal inilah diperlukan pantauan orang tua.
Sebagai orang tua, kita tentu mengiginkan yang terbaik untuk Si Kecil. Salah satunya adalah pemantauan anak-anak dari terjadinya risiko aritmia jantung. Adapun gejala-gejala yang perlu diwaspadai, baik itu untuk anak-anak maupun orang dewasa dalam melihat aritmia jantung, antara lain:
- Jantung berdebar lebih lambat dari normal. Normal detakan jantung adalah 60-100 detik per menit.
- Pusing seperti melayang.
- Pingsan tanpa alasan.
- Sesak napas.
- Nyeri atau ketidaknyaman di dada.
- Kelelahan ekstrem.
Dalam memantau anak-anak, perlu diperhatikan dari atas hingga bawah. Jika meliihat masalah pertumbuhan Si Kecil, sebaiknya untuk segera melakukan pemeriksaan ke dokter. Pada dokterlah, kita dapat mengetahui apakah Si Kecil perlu penanganan khusus atau tidak dalam menghadapi masalah pertumbuhan yang terjadi.
“Saat mengganggu pertumbuhan terus dibawa ke dokter anak kan harusnya ketahuan, akan diperiksa. Kecuali memang orang tuanya enggak aware sama sekali, berat badannya rendah, apa segala macam juga enggak aware. Tapi kalau aware harusnya diperiksakan,” pungkas dr. Yansen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Menurut dokter spesialis jantung dan pembuluh darah konsultan intervensi jantung dan aritmia Eka Hospital BSD, dr. Ignatius Yansen, sejak di dalam kandungan, detak jantung seorang janin ditinjau. Maka dari itu, inilah pentingnya melakukan pengecekan USG kehamilan ketika sedang hamil.
“Dari USG biasanya kan dicek tuh denyut jantungnya bayi, kalau biasanya 100 detak dalam semenit, kemudian jadi 80, biasanya dokter obgynnya sudah tahu dan mengarahkan kepada dokter jantung anak,” kata dr. Yansen dalam temu media bersama Eka Hospital di Jakarta, Rabu, 19 Februari 2025.
Ketika bayi dilahirkan, dokter akan mengecek seluruh kondisi bayi, terutama pada detak jantung. Jika diduga mengalami kelainan jantung, akan segera dirujuk ke dokter spesialis jantung. Salah satunya adalah ketika bayi mengalami bunyi detak jantung tidak normal.
Baca juga: Awas, 4 Kebiasaan Sehari-hari yang Tak Disadari Bisa Merugikan Jantung
Aritmia jantung sendiri adalah bagaimana ketika kita mengalami detak jantung yang tidak normal dan dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Hal ini sayangnya bukan hanya terjadi di orang dewasa yang memiliki banyak aktivitas, tetapi anak-anak juga dapat mengalami. Hal inilah diperlukan pantauan orang tua.
Pentingnya untuk tetap waspadai anak mengalami aritmia jantung
Sebagai orang tua, kita tentu mengiginkan yang terbaik untuk Si Kecil. Salah satunya adalah pemantauan anak-anak dari terjadinya risiko aritmia jantung. Adapun gejala-gejala yang perlu diwaspadai, baik itu untuk anak-anak maupun orang dewasa dalam melihat aritmia jantung, antara lain:
- Jantung berdebar lebih lambat dari normal. Normal detakan jantung adalah 60-100 detik per menit.
- Pusing seperti melayang.
- Pingsan tanpa alasan.
- Sesak napas.
- Nyeri atau ketidaknyaman di dada.
- Kelelahan ekstrem.
Dalam memantau anak-anak, perlu diperhatikan dari atas hingga bawah. Jika meliihat masalah pertumbuhan Si Kecil, sebaiknya untuk segera melakukan pemeriksaan ke dokter. Pada dokterlah, kita dapat mengetahui apakah Si Kecil perlu penanganan khusus atau tidak dalam menghadapi masalah pertumbuhan yang terjadi.
“Saat mengganggu pertumbuhan terus dibawa ke dokter anak kan harusnya ketahuan, akan diperiksa. Kecuali memang orang tuanya enggak aware sama sekali, berat badannya rendah, apa segala macam juga enggak aware. Tapi kalau aware harusnya diperiksakan,” pungkas dr. Yansen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)