FITNESS & HEALTH
Dampak Gangguan Tumbuh Kembang pada Anak dan Cara Menanganinya
Yatin Suleha
Selasa 10 September 2024 / 20:55
Jakarta: Melihat anak tumbuh dari bayi menjadi anak-anak, kemudian beranjak remaja hingga akhirnya menjadi dewasa adalah kebahagiaan semua orang tua. Apalagi bisa melihat mereka tumbuh dan berkembang dengan baik. Namun tidak sedikit anak yang mengalami gangguan tumbuh kembang.
Menurut dr. Lies Dewi N, Sp.A (K) Neuropediatri, Dokter Spesialis Anak Konsultan Neuropediatri dari Eka Hospital Cibubur, memahami tanda-tanda gangguan tumbuh kembang, dampaknya, serta cara penanganannya sangat penting untuk memastikan anak dapat mencapai potensi maksimalnya.
.jpg)
(Salah satu ciri gangguan tumbuh kembang pada anak yaitu gangguan bicara. Gangguan bahasa dan bicara pada anak akan membuatnya kesulitan berbicara dengan orang lain, susah memahami perkataan orang lain, kurang ekspresif dan tidak bisa mengungkapkan apa isi pikirannya. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Dr. Lies Dewi N menjabarkan, gangguan tumbuh kembang dapat memberikan dampak jangka pendek maupun jangka panjang pada anak, seperti:
Anak mungkin mengalami kesulitan mengikuti pelajaran di sekolah.
Anak mungkin menunjukkan perilaku yang sulit diatur, seperti hiperaktif atau agresif.
Anak mungkin kesulitan berteman atau berinteraksi dengan orang lain.
Anak mungkin merasa rendah diri atau tidak mampu dibandingkan dengan teman sebayanya.
Jika Moms mencurigai si kecil mengalami gangguan tumbuh kembang, segera konsultasikan dengan dokter anak atau ahli tumbuh kembang anak. Penanganan yang tepat akan disesuaikan dengan jenis dan tingkat keparahan gangguan. Beberapa pendekatan yang umum dilakukan antara lain:
- Deteksi dini: memantau perkembangan anak secara rutin dan mengidentifikasi tanda-tanda gangguan sejak dini.
- Evaluasi dan diagnosis: melakukan evaluasi jenis gangguan tumbuh kembang anak dengan bantuan profesional, seperti dokter anak, dokter rehabilitasi medis, atau psikolog.
- Intervensi dini: program intervensi yang disesuaikan dengan jenis gangguan dan kebutuhan anak, seperti fisioterapi, sensori integrasi, terapi wicara, terapi okupasi, atau terapi perilaku.
Pendidikan serta dukungan orang tua dan keluarga yang mengasuh agar terlibat dalam proses terapi dan mengulang home program yang ditugaskan di rumah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Menurut dr. Lies Dewi N, Sp.A (K) Neuropediatri, Dokter Spesialis Anak Konsultan Neuropediatri dari Eka Hospital Cibubur, memahami tanda-tanda gangguan tumbuh kembang, dampaknya, serta cara penanganannya sangat penting untuk memastikan anak dapat mencapai potensi maksimalnya.
Dampak gangguan tumbuh kembang pada anak
.jpg)
(Salah satu ciri gangguan tumbuh kembang pada anak yaitu gangguan bicara. Gangguan bahasa dan bicara pada anak akan membuatnya kesulitan berbicara dengan orang lain, susah memahami perkataan orang lain, kurang ekspresif dan tidak bisa mengungkapkan apa isi pikirannya. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Dr. Lies Dewi N menjabarkan, gangguan tumbuh kembang dapat memberikan dampak jangka pendek maupun jangka panjang pada anak, seperti:
1. Kesulitan belajar
Anak mungkin mengalami kesulitan mengikuti pelajaran di sekolah.
2. Masalah perilaku
Anak mungkin menunjukkan perilaku yang sulit diatur, seperti hiperaktif atau agresif.
3. Masalah sosial
Anak mungkin kesulitan berteman atau berinteraksi dengan orang lain.
4. Kurang percaya diri
Anak mungkin merasa rendah diri atau tidak mampu dibandingkan dengan teman sebayanya.
Cara menangani gangguan tumbuh kembang
Jika Moms mencurigai si kecil mengalami gangguan tumbuh kembang, segera konsultasikan dengan dokter anak atau ahli tumbuh kembang anak. Penanganan yang tepat akan disesuaikan dengan jenis dan tingkat keparahan gangguan. Beberapa pendekatan yang umum dilakukan antara lain:
- Deteksi dini: memantau perkembangan anak secara rutin dan mengidentifikasi tanda-tanda gangguan sejak dini.
- Evaluasi dan diagnosis: melakukan evaluasi jenis gangguan tumbuh kembang anak dengan bantuan profesional, seperti dokter anak, dokter rehabilitasi medis, atau psikolog.
- Intervensi dini: program intervensi yang disesuaikan dengan jenis gangguan dan kebutuhan anak, seperti fisioterapi, sensori integrasi, terapi wicara, terapi okupasi, atau terapi perilaku.
Pendidikan serta dukungan orang tua dan keluarga yang mengasuh agar terlibat dalam proses terapi dan mengulang home program yang ditugaskan di rumah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)