FITNESS & HEALTH
5 Efek Samping Bila Terlalu Banyak Minum Teh
Mia Vale
Minggu 12 Desember 2021 / 07:00
Jakarta: Sebagian besar orang tentu menyukai teh, baik disajikan secara hangat ataupun dingin. Dan varietas yang paling populer adalah hijau, hitam, dan oolong. Selain itu, teh juga mempunyai khasiat menybuhkan dalam pengobatan tradisional selama berabad-abad.
Penelitian modern menunjukkan bahwa senyawa tanaman dalam teh dapat berperan dalam mengurangi risiko kondisi kronis, seperti kanker, obesitas, diabetes, dan penyakit jantung.
Namun begitu, mengonsumsi teh melebihi tiga sampai empat cangkir sehari, dapat memiliki beberapa efek samping negatif. Sebagian besar efek samping yang terkait dengan minum teh terkait dengan kandungan kafein dan taninnya.
Melansir dari laman Healthline, beberapa kemungkinan efek samping yang bisa muncul kala kamu berlebihan minum teh, adalah:
Teh adalah sumber yang kaya dari kelas senyawa yang disebut tanin. Tanin dapat mengikat zat besi dalam makanan tertentu, membuatnya tidak tersedia untuk diserap di saluran pencernaan.
Kekurangan zat besi adalah salah satu kekurangan nutrisi yang paling umum di dunia. Bila kadar zat besi rendah, asupan teh yang berlebihan dapat memperburuk kondisi tubuh. Jika memiliki zat besi rendah tetapi masih menikmati minum teh, pertimbangkan untuk meminumnya di antara waktu makan sebagai tindakan pencegahan ekstra.
.jpg)
(Kurang tidur dikaitkan dengan berbagai masalah mental, termasuk kelelahan, gangguan memori, dan berkurangnya rentang perhatian. Foto: Ilustrasi/Pexels.com)
Melatonin adalah hormon yang memberi sinyal pada otak bahwa sudah waktunya untuk tidur. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kafein dapat menghambat produksi melatonin, yang mengakibatkan kualitas tidur yang buruk.
Dan teh secara alami mengandung kafein. Kurang tidur dikaitkan dengan berbagai masalah mental, termasuk kelelahan, gangguan memori, dan berkurangnya rentang perhatian. Terlebih lagi, kurang tidur kronis dikaitkan dengan peningkatan risiko obesitas dan kontrol gula darah yang buruk.
Jika mengalami gejala yang berhubungan dengan kualitas tidur yang buruk dan secara teratur minum teh berkafein, bisa mempertimbangkan untuk mengurangi asupan teh yang mengandung kafein.
Kafein dalam teh dapat menyebabkan mulas atau memperburuk gejala refluks asam yang sudah ada sebelumnya. Kafein juga dapat berkontribusi pada peningkatan total produksi asam lambung. Namun, setiap orang tentu berbeda. Bila kamu termasuk orang yang mengalami mulas saat mengonsumsi teh berlebihan, ada baiknya untuk mengurangi asupan teh.
Kafein adalah stimulan pembentuk kebiasaan, dan asupan teratur dari teh atau sumber lain dapat menyebabkan ketergantungan. Gejala penarikan kafein mungkin termasuk sakit kepala, lekas marah, peningkatan detak jantung, dan kelelahan.
Tingkat paparan yang diperlukan untuk ketergantungan bervariasi, tergantung pada orangnya. Namun, beberapa penelitian menunjukkan setidaknya tiga hari asupan berturut-turut, dengan peningkatan keparahan dari waktu ke waktu.
Senyawa tertentu dalam teh dapat menyebabkan mual, terutama bila dikonsumsi dalam jumlah banyak atau saat perut kosong. Sifat astringen tanin juga dapat mengiritasi jaringan pencernaan, berpotensi menyebabkan gejala tidak nyaman, seperti mual atau sakit perut.
Jika melihat gejala-gejala ini setelah minum teh, pertimbangkan untuk mengurangi jumlah total yang diminum pada satu waktu. Atau tambahkan sedikit susu atau menikmati makanan dengan teh. Hal ini dapat meminimalkan iritasi pencernaan.
Bila mengalami efek samping yang menurut kamu terkait dengan asupan teh, coba kurangi secara bertahap sampai menemukan tingkat konsumsi teh yang tepat. Jika tidak yakin berapa banyak teh yang harus diminum konsultasikan dengan dokter.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Penelitian modern menunjukkan bahwa senyawa tanaman dalam teh dapat berperan dalam mengurangi risiko kondisi kronis, seperti kanker, obesitas, diabetes, dan penyakit jantung.
Namun begitu, mengonsumsi teh melebihi tiga sampai empat cangkir sehari, dapat memiliki beberapa efek samping negatif. Sebagian besar efek samping yang terkait dengan minum teh terkait dengan kandungan kafein dan taninnya.
Melansir dari laman Healthline, beberapa kemungkinan efek samping yang bisa muncul kala kamu berlebihan minum teh, adalah:
1. Mengurangi penyerapan zat besi
Teh adalah sumber yang kaya dari kelas senyawa yang disebut tanin. Tanin dapat mengikat zat besi dalam makanan tertentu, membuatnya tidak tersedia untuk diserap di saluran pencernaan.
Kekurangan zat besi adalah salah satu kekurangan nutrisi yang paling umum di dunia. Bila kadar zat besi rendah, asupan teh yang berlebihan dapat memperburuk kondisi tubuh. Jika memiliki zat besi rendah tetapi masih menikmati minum teh, pertimbangkan untuk meminumnya di antara waktu makan sebagai tindakan pencegahan ekstra.
.jpg)
(Kurang tidur dikaitkan dengan berbagai masalah mental, termasuk kelelahan, gangguan memori, dan berkurangnya rentang perhatian. Foto: Ilustrasi/Pexels.com)
2. Kurang tidur
Melatonin adalah hormon yang memberi sinyal pada otak bahwa sudah waktunya untuk tidur. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kafein dapat menghambat produksi melatonin, yang mengakibatkan kualitas tidur yang buruk.
Dan teh secara alami mengandung kafein. Kurang tidur dikaitkan dengan berbagai masalah mental, termasuk kelelahan, gangguan memori, dan berkurangnya rentang perhatian. Terlebih lagi, kurang tidur kronis dikaitkan dengan peningkatan risiko obesitas dan kontrol gula darah yang buruk.
Jika mengalami gejala yang berhubungan dengan kualitas tidur yang buruk dan secara teratur minum teh berkafein, bisa mempertimbangkan untuk mengurangi asupan teh yang mengandung kafein.
3. Sakit mag
Kafein dalam teh dapat menyebabkan mulas atau memperburuk gejala refluks asam yang sudah ada sebelumnya. Kafein juga dapat berkontribusi pada peningkatan total produksi asam lambung. Namun, setiap orang tentu berbeda. Bila kamu termasuk orang yang mengalami mulas saat mengonsumsi teh berlebihan, ada baiknya untuk mengurangi asupan teh.
4. Ketergantungan kafein
Kafein adalah stimulan pembentuk kebiasaan, dan asupan teratur dari teh atau sumber lain dapat menyebabkan ketergantungan. Gejala penarikan kafein mungkin termasuk sakit kepala, lekas marah, peningkatan detak jantung, dan kelelahan.
Tingkat paparan yang diperlukan untuk ketergantungan bervariasi, tergantung pada orangnya. Namun, beberapa penelitian menunjukkan setidaknya tiga hari asupan berturut-turut, dengan peningkatan keparahan dari waktu ke waktu.
5. Mual
Senyawa tertentu dalam teh dapat menyebabkan mual, terutama bila dikonsumsi dalam jumlah banyak atau saat perut kosong. Sifat astringen tanin juga dapat mengiritasi jaringan pencernaan, berpotensi menyebabkan gejala tidak nyaman, seperti mual atau sakit perut.
Jika melihat gejala-gejala ini setelah minum teh, pertimbangkan untuk mengurangi jumlah total yang diminum pada satu waktu. Atau tambahkan sedikit susu atau menikmati makanan dengan teh. Hal ini dapat meminimalkan iritasi pencernaan.
Bila mengalami efek samping yang menurut kamu terkait dengan asupan teh, coba kurangi secara bertahap sampai menemukan tingkat konsumsi teh yang tepat. Jika tidak yakin berapa banyak teh yang harus diminum konsultasikan dengan dokter.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)