FITNESS & HEALTH
Mitos dan Fakta Seputar Olahan Produk Dairy
Yuni Yuli Yanti
Kamis 10 Februari 2022 / 11:00
Jakarta: Banyak makanan yang dapat dikonsumsi untuk membantu melengkapi asupan gizi harian. Salah satunya adalah produk dairy seperti susu sapi segar, yogurt dan keju.
Menurut dr. Christin Santun Sriati Lumbantobing, M.Gizi, SpGK, produk dairy dilengkapi dengan berbagai kandungan baik seperti protein, Vitamin A, B1, B2, kalsium, fosfor dan mineral lainnya.
"Produk dairy juga dapat mendukung kesehatan sehari-hari serta kesehatan jantung dan syaraf. Seperti halnya makanan lain, jangan lupa untuk mengonsumsi susu setiap hari dalam jumlah yang sesuai kebutuhan dan tidak berlebihan," tuturnya dalam sesi Instagram Live Greenfields bersama SayurBox dan Rumah Sakit Jantung Diagram.
Dalam kesempatan yang sama, dr. Christin juga menyebutkan beberapa mitos terkait pengonsumsian dan pengolahan produk dairy serta memberikan faktanya. Berikut ulasannya!

(Bagi para penggemar produk dairy, kamu menikmati susu bersama keju atau susu bersama yogurt. Foto: Ilustrasi. Dok. Freepik.com)
Perlu diketahui, terdapat perbedaan antara alergi dan intoleransi susu. Orang yang memiliki alergi susu sama sekali tidak bisa mengonsumsi susu, namun mereka dengan intoleransi susu tetap bisa mengonsumsi susu dalam jumlah yang terbatas. Orang dengan intoleransi laktosa dapat mengonsumsi sekitar 150-200ml susu per hari agar tubuh tidak bereaksi. Dianjurkan untuk konsultasi dengan dokter gizi jika kamu memiliki alergi atau intoleransi susu.

(Untuk lansia yang biasa banyak makan dan memiliki masalah seperti diabetes, berikan produk dairy yang rendah gula dan rendah lemak. Foto: Ilustrasi. Dok. Freepik.com)
Sementara, untuk lansia yang biasa banyak makan dan memiliki masalah seperti diabetes, berikan produk dairy yang rendah gula dan rendah lemak seperti Greenfields Low Fat Milk (1,1 persen fat) ataupun tanpa lemak seperti Greenfields Skimmed Milk (0 persen fat). Sesuaikan produk dairy untuk lansia dengan kebutuhan mereka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(yyy)
Menurut dr. Christin Santun Sriati Lumbantobing, M.Gizi, SpGK, produk dairy dilengkapi dengan berbagai kandungan baik seperti protein, Vitamin A, B1, B2, kalsium, fosfor dan mineral lainnya.
"Produk dairy juga dapat mendukung kesehatan sehari-hari serta kesehatan jantung dan syaraf. Seperti halnya makanan lain, jangan lupa untuk mengonsumsi susu setiap hari dalam jumlah yang sesuai kebutuhan dan tidak berlebihan," tuturnya dalam sesi Instagram Live Greenfields bersama SayurBox dan Rumah Sakit Jantung Diagram.
Dalam kesempatan yang sama, dr. Christin juga menyebutkan beberapa mitos terkait pengonsumsian dan pengolahan produk dairy serta memberikan faktanya. Berikut ulasannya!
Mitos: Produk dairy yang berbeda tidak dapat dikonsumsi bersamaan
Fakta: Mengonsumsi berbagai produk dairy secara bersamaan sebenarnya tidak apa-apa. Bagi para penggemar produk dairy, kamu menikmati susu bersama keju atau susu bersama yogurt. Tetapi, jangan lupa untuk mengonsumsinya dalam jumlah yang sewajarnya karena mengonsumsi sesuatu dalam jumlah berlebih tentunya kurang baik. Misalnya, jika kamu biasa mengonsumsi susu sebanyak 250ml, coba untuk kurangi takarannya menjadi 150ml jika ingin mengonsumsinya bersama yogurt atau keju.Mitos: Minum susu di malam hari bikin gemuk
Fakta: Salah satu faktor yang bisa menambah berat badan adalah melewati batas konsumsi kalori harian. Selama kita tidak melewati batas kalori harian, minum susu di malam hari tidak akan berpengaruh pada berat badan. Yang perlu diperhatikan adalah jarak antara waktu mengonsumsi susu dan tidur di malam hari. Pastikan kamu memberi waktu yang cukup untuk tubuh mencerna susu sebelum kamu tidur.Mitos: Minum susu di malam hari bisa menambah tinggi badan
Fakta: Secara ilmiah, susu kaya akan protein dan mengandung asam amino yang tinggi yang penting untuk pertumbuhan. Di malam hari, ada beberapa asam amino yang bekerja lebih optimal saat kita beristirahat. Saat tidur, kita berada dalam kondisi puasa dan tubuh kekurangan energi. Dalam kondisi ini, tubuh akan mengambil energi cadangan, salah satunya dari otot. Dengan minum susu sebelum tidur, kita “menabung” asupan energi yang nantinya akan digunakan oleh tubuh saat kita tidur.
(Bagi para penggemar produk dairy, kamu menikmati susu bersama keju atau susu bersama yogurt. Foto: Ilustrasi. Dok. Freepik.com)
Mitos: Orang dengan intoleransi laktosa tidak bisa mengonsumsi susu
Fakta: Ada beberapa orang yang memiliki intoleransi terhadap laktosa yang terdapat dalam susu. Di mana saat mereka mengonsumsi susu, tubuh akan bereaksi kurang baik seperti gatal-gatal atau mual.Perlu diketahui, terdapat perbedaan antara alergi dan intoleransi susu. Orang yang memiliki alergi susu sama sekali tidak bisa mengonsumsi susu, namun mereka dengan intoleransi susu tetap bisa mengonsumsi susu dalam jumlah yang terbatas. Orang dengan intoleransi laktosa dapat mengonsumsi sekitar 150-200ml susu per hari agar tubuh tidak bereaksi. Dianjurkan untuk konsultasi dengan dokter gizi jika kamu memiliki alergi atau intoleransi susu.

(Untuk lansia yang biasa banyak makan dan memiliki masalah seperti diabetes, berikan produk dairy yang rendah gula dan rendah lemak. Foto: Ilustrasi. Dok. Freepik.com)
Mitos: Cara penyimpanan susu segar dan susu UHT sama saja
Fakta: Terdapat beberapa macam susu seperti susu sapi segar dan susu UHT, dan cara menyimpannya pun berbeda. Kalau tidak disimpan dengan benar, kandungan nutrisi pada susu akan hilang. Greenfields merekomendasi penyimpanan yang tepat yaitu susu segar yang telah dikemas harus disimpan pada suhu 0-4 derajat Celsius. Susu dengan kemasan yang telah dibuka dapat bertahan selama kurang lebih 4 hari di dalam lemari es dan kurang lebih 4 jam pada suhu ruangan. Susu UHT sekali minum, dapat disimpan dalam suhu ruangan dan dapat bertahan hingga 9 bulan. Susu UHT 1 liter sebaiknya langsung disimpan di dalam lemari es setelah dibuka.Mitos: Susu full cream adalah pilihan terbaik untuk lansia
Fakta: Dua masalah utama pada lansia adalah tidak mau makan dan makan terlalu banyak. Seiring dengan berjalannya waktu, biasanya nafsu makan kita akan berkurang. Bagi lansia yang cenderung tidak mau makan, dapat diberikan susu full cream dengan jumlah kalori yang lebih tinggi dan lebih padat akan nutrisi seperti Greenfields Fresh Milk atau Premium Fresh Jersey Milk.Sementara, untuk lansia yang biasa banyak makan dan memiliki masalah seperti diabetes, berikan produk dairy yang rendah gula dan rendah lemak seperti Greenfields Low Fat Milk (1,1 persen fat) ataupun tanpa lemak seperti Greenfields Skimmed Milk (0 persen fat). Sesuaikan produk dairy untuk lansia dengan kebutuhan mereka.
Mitos: Saat dimasak, kandungan gizi pada susu akan hilang
Fakta: Produk susu mengandung protein, vitamin, dan mineral yang rentan mengalami kerusakan saat dimasak. Saat memasak menggunakan bahan produk turunan susu, sebaiknya tidak terlalu lama atau hingga mengeluarkan asap (mencapai smoking point) yang artinya suhu sudah terlalu panas dan kandungan nutrisi di dalamnya sudah mulai terganggu. Selain mengganggu nutrisi, pemanasan dengan suhu yang terlalu tinggi atau terlalu panas juga dapat mengubah tekstur susu menjadi pecah atau bahkan menggumpal.Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(yyy)