FITNESS & HEALTH

Obat Sirop Tercemar EG-DEG, WHO Melaporkan Banyak Ditemukan di Beberapa Negara

Mia Vale
Kamis 14 Desember 2023 / 21:05
Jakarta: Seperti kita tahu, kasus gagal ginjal pada anak akibat bahan baku pelarut obat sirop yang mengandung cemaran etilen glikol dan dietilen glikol di atas ambang batas aman, pernah marak di Indonesia. 

Kini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan sejumlah negara baru yang juga melaporkan sirop dan obat dengan kandungan yang tercemar zat toksik membahayakan. Adapun daerah tersebut berada di wilayah Amerika, Mediterania Timur, Asia Tenggara hingga Pasifik Barat.

WHO memaparkan bahwa produk yang terkena dampak tersebut diproduksi oleh Laboratorium Pharmix di Pakistan dan pertama kali diidentifikasi di Maladewa dan Pakistan. Beberapa produk tercemar juga ditemukan di Belize, Fiji dan Laos. 

Seperti yang diberitakan dalam Arab News, obat-obatan tersebut, berupa cairan yang mengandung bahan aktif untuk mengobati berbagai kondisi, mengandung kontaminan etilen glikol dalam kadar yang tidak dapat diterima. 
 

Dikeluarkannya peringatan baru



(Kasus kontaminasi ini ditemukan pada sirop Alergo dalam pemeriksaan rutin yang dilakukan oleh Otoritas Makanan dan Obat Maladewa pada bulan November, dan dikonfirmasi oleh regulator Australia. Foto: Alergo. Dok. Edition)


Seperti kita tahu, pernah terjadi kejadian serupa di mana obat-obatan terkontaminasi yang dibuat di India dan Indonesia di mana dikaitkan dengan kematian berkisar 300 anak di seluruh dunia, tahun lalu. 

Dan berdasar hal itu, WHO mengeluarkan 'warning' terbaru, walaupun tidak ada kejadian buruk atau kematian yang dilaporkan mengenai sirop produksi Pakistan. 

WHO juga mendesak negara-negara untuk meningkatkan kewaspadaan dan menguji produk yang dibuat oleh perusahaan tersebut, khususnya di periode Desember 2021 dan Desember 2022.
 

Dilakukan penarikan produk


Kasus kontaminasi ini ditemukan pada sirop Alergo dalam pemeriksaan rutin yang dilakukan oleh Otoritas Makanan dan Obat Maladewa pada bulan November, dan dikonfirmasi oleh regulator Australia. 

Pemeriksaan lanjutan di fasilitas manufaktur Pharmix, yang dilakukan oleh BPOM Pakistan, menemukan sejumlah produk lain juga terkontaminasi. 

Sama seperti ketika terjadi di Indonesia, mereka telah memerintahkan perusahaan tersebut untuk menyetop produksi semua obat-obatan cair oral, juga mengeluarkan peringatan recall atau penarikan kembali di bulan November.

WHO menyatakan sebanyak 23 batch sirop Alergo, suspensi Emidone, sirup Mucorid, suspensi Ulcofin, dan sirup Zincell yang terpengaruh. Dan hanya Alergo sejauh ini yang ditemukan di luar Pakistan. 

Produk-produk tersebut dirancang secara beragam untuk mengobati alergi, batuk, dan masalah kesehatan lainnya.

WHO juga memperingatkan, bahwa produk dibawah standar yang dirujuk dalam peringatan ini tidak aman dan penggunaannya, terutama pada anak-anak. Pasalnya, dapat mengakibatkan cedera serius atau kematian.


Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(TIN)

MOST SEARCH