FITNESS & HEALTH

Hal yang Wajib Diketahui Moms Saat Anak Batuk dan Muntah

Mia Vale
Minggu 19 Mei 2024 / 12:05
Jakarta: Batuk adalah hal umum yang kerap dialami oleh manusia, tak terlepas bayi. Bahkan, batuk yang sampai muntah. Apalagi bayi paling sering mengalami batuk yang disertai dengan muntah.

Misal, batuk dan gumoh di mana merupakan masalah yang banyak dihadapi bayi baru lahir dan mendapat ASI. Kondisi ini memang kerap membuat orang tua khawatir.

Tapi ingat, batuk sampai muntah juga bisa menandakan masalah kesehatan tertentu pada bayi. Jika kamu membesarkan bayi dalam tahap awal kehidupannya, maka perlu mengetahui dasar-dasar batuk dan muntah pada periode ini.
Agar Moms lebih paham, yuk simak informasi seputar bayi batuk sampai muntah.
 

Penyebab batuk sampai muntah


Bayi yang mengalami batuk sampai muntah terjadi akibat adanya iritasi pada saluran napas atau sebagai respons dalam mengeluarkan dahak atau benda asing di saluran napas. 

Keluhan bayi batuk sampai muntah dapat terjadi pada berbagai macam kondisi kesehatan, mulai dari, infeksi saluran napas (seperti radang tenggorok), infeksi paru-paru (pneumonia), terdapat benda asing di saluran napas, naiknya asam lambung, sampai alergi. 

Ingat, batuk yang intens bisa merangsang refleks muntah sehingga anak mengalami muntah. Batuk yang berat juga bisa merangsang otot-otot sekitar perut yang menyebabkan si kecil muntah.
 

Gejala kondisi medis tertentu



(Jika bayi muntah, sebaiknya Moms mendudukkan bayi dengan kepala dimiringkan ke depan atau berbaring miring. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)

Batuk dan muntah merupakan gejala yang umum terjadi pada anak kecil, terutama bayi dan anak di bawah usia satu tahun. Batuk juga merupakan refleks pelindung tubuh yang terjadi ketika ada benda asing atau sekret di saluran pernapasan. 

Refleks batuk membantu membuka saluran pernapasan dan meningkatkan efisiensi sistem pernapasan ketika ada benda asing yang menghalanginya.

Namun bila anak sering batuk-batuk, saat bermain atau tidur, bahkan disertai tanda-tanda mengi, napas cepat, sulit bernapas, sebaiknya segera ke dokter. Karena bisa si kecil terkena penyakit faringitis, bronkitis, dan bronkopneumonia.

Mengutip laman Vinmec Hospital, muntah juga merupakan gejala yang umum terjadi pada anak kecil, yaitu fenomena kebalikan dari zat yang terkandung di dalam zat tersebut dari perut ke mulut. Penyebabnya mungkin karena, makan terlalu banyak, anak memutar, meregangkan tubuh, atau mengubah posisi secara tiba-tiba. 

Dalam hal ini batuk bukanlah suatu penyakit, penyebab tersering adalah kesalahan pemberian makanan pada bayi. Namun, bila ada gejala semua makanan dimuntahkan, berat badan tidak bertambah, pola makan buruk, tidak mau menyusu, demam, kelelahan, rewel, diare, Moms harus segera periksakan ke dokter. 

Ditakutkan gejala tersebut merupakan gejala penyakit sistem pencernaan penyakit pada sistem saraf (meningitis, ensefalitis), penyakit dari sistem pernapasan (nasofaring, pneumonia, bronkitis).
 

Perhatikan saat bayi muntah


Jika bayi muntah, sebaiknya Moms mendudukkan bayi dengan kepala dimiringkan ke depan atau berbaring miring, untuk menghindari makanan jatuh ke trakea. Jangan sekali-kali menggendong anak saat muntah, bisa jadi muntahannya akan meluap ke saluran pernapasan sehingga menyebabkan kesulitan bernapas, gagal pernapasan yang parah pada anak. 

Ketika anak muntah, anak bisa dehidrasi, jadikan berikan dia minum berupa air putih atau jus encer. Beri bayi minum sedikit-sedijit secara perlahan. Jangan masukkan botol susu untuk memberinya minum.  


Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)

MOST SEARCH