FITNESS & HEALTH
Bangga! Indonesia Sukses Lakukan Operasi Telerobotika Pertama dari Jarak 1.200 KM
Medcom
Selasa 03 September 2024 / 10:39
Jakarta: Urologi Indonesia menorehkan sejarah baru dengan sukses melakukan tindakan operasi telerobotika pertama di Tanah Air. Operasi telerobotika ini menjadi bukti nyata bahwa Indonesia mampu menghadirkan teknologi canggih dalam pelayanan kesehatan.
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menyampaikan apresiasi yang sangat tinggi atas pencapaian ini. “Tolong disebarkan bahwa Indonesia juga maju teknologinya. Kita bisa melaksanakan telerobotic surgery yang bisa memajukan teknologi kesehatan Indonesia,” ucap Menkes Budi dalam konferensi pers di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta, 30 Agustus 2024.
Menkes Budi meyakini kemampuan dokter di Indonesia tidak perlu diragukan. Oleh karena itu, ia berkomitmen untuk mendukung ketersediaan alat-alat yang dibutuhkan. Dengan demikian, Menkes Budi berharap agar semakin banyak Warga Negara Asing yang memilih melakukan tindakan pengobatan ke RSCM.
“Aku kasih target gitu. RSCM jangan merasa bangga kalau yang datang orang Indonesia. Tapi banggalah kalau ada pasien orang Malaysia dan Singapura bergantian datang ke Indonesia, karena pelayanan kita murah, cepat, dan berkualitas,” kata Menkes Budi menegaskan.
Pada Jumat, 30 Agustus 2024, para dokter ahli di bidang urologi berhasil melakukan live telerobotic surgery (operasi telerobotika) dari RS I.G.N.G Ngoerah Bali kepada pasien yang berada di RSCM Jakarta, atau dengan jarak mencapai 1.200 kilometer.
Momentum ini menandai langkah besar dalam kemajuan teknologi kesehatan di Indonesia, yang termasuk dalam enam pilar transformasi kesehatan dengan mendorong kemajuan teknologi dan Sumber Daya Manusia Indonesia.
Operasi telerobotika diharapkan dapat mengatasi berbagai kendala yang selama ini dihadapi dalam bidang bedah.

(Menkes Budi menargetkan operasi telerobotika juga didatangi pasien-pasien dari luar negeri misalnya dari Malaysia atau Singapura karena pelayanan yang murah, cepat, dan berkualitas di Indonesia. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
“Sesuai dengan komitmen RSCM, kami selalu berupaya memberikan yang terbaik untuk pasien sehingga mampu meningkatkan kualitas hidup mereka. Salah satu bentuk konkretnya adalah menghadirkan teknologi terkini yang dapat mempercepat kesembuhan pasien seperti prosedur telerobotic surgery ini," ujar Direktur Utama RSCM dr. Supriyanto Sp. B, FINACS, M.Kes.
"Kami sangat berharap teknologi ini bisa segera diaplikasikan untuk pemerataan tingkat kesehatan di seluruh Indonesia,” tambah dr. Supriyanto.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama RS I. G. N. G Ngoerah, dr. I Wayan Sudana, M.Kes mengatakan bahwa pihaknya selalu mendukung upaya pengadaan teknologi kesehatan, termasuk telerobotic surgery ini.
“Kami turut merasa bangga karena dapat menjadi bagian dari telerobotic surgery pertama yang dilakukan secara mandiri di Indonesia. Kami juga siap untuk menjadi pusat pelayanan kesehatan, terutama untuk bidang urologi di Indonesia bagian timur. Ke depannya, kami akan selalu beradaptasi dengan teknologi terkini,” kata Wayan.
Ketua Kongres UAA 2024 Prof. dr. Ponco Birowo, SpU(K-Andro), Ph.D menjelaskan bahwa sebelumnya teknologi robotika telah digunakan dalam dua operasi di RSCM Kencana. Namun, hari ini dilakukan operasi jarak jauh pertama, di mana operator berada di RS I.G.N.G Ngoerah sedangkan pasien berada di RSCM.
Ia menambahkan, sebelum melakukan tindakan operasi telerobotika pada pasien, para ahli urologi telah melakukan simulasi menggunakan alat peraga/manekin untuk memastikan keamanan pasien.
“Tentunya pada persiapan yang telah kami lakukan, kami juga menyiapkan antisipasi untuk kejadian yang tidak diinginkan, termasuk bila harus terjadi konversi tindakan dari telerobotic menjadi laparoskopi. Kami tentu akan berfokus pada keselamatan pasien,” tambahnya.
Operasi telerobotika adalah metode bedah jarak jauh yang memanfaatkan teknologi robotik dan jaringan nirkabel. Metode ini memungkinkan dokter bedah untuk melakukan tindakan operasi terhadap pasien secara jarak jauh dan real-time, termasuk untuk kasus urologi, bedah pencernaan (digestif), dan lainnya.
Dengan demikian, teknologi ini dapat mengatasi berbagai kendala, khususnya kendala geografis, sehingga layanan kesehatan nantinya dapat diberikan secara merata ke daerah-daerah terpencil yang sulit diakses.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menyampaikan apresiasi yang sangat tinggi atas pencapaian ini. “Tolong disebarkan bahwa Indonesia juga maju teknologinya. Kita bisa melaksanakan telerobotic surgery yang bisa memajukan teknologi kesehatan Indonesia,” ucap Menkes Budi dalam konferensi pers di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta, 30 Agustus 2024.
Menkes Budi meyakini kemampuan dokter di Indonesia tidak perlu diragukan. Oleh karena itu, ia berkomitmen untuk mendukung ketersediaan alat-alat yang dibutuhkan. Dengan demikian, Menkes Budi berharap agar semakin banyak Warga Negara Asing yang memilih melakukan tindakan pengobatan ke RSCM.
“Aku kasih target gitu. RSCM jangan merasa bangga kalau yang datang orang Indonesia. Tapi banggalah kalau ada pasien orang Malaysia dan Singapura bergantian datang ke Indonesia, karena pelayanan kita murah, cepat, dan berkualitas,” kata Menkes Budi menegaskan.
Pada Jumat, 30 Agustus 2024, para dokter ahli di bidang urologi berhasil melakukan live telerobotic surgery (operasi telerobotika) dari RS I.G.N.G Ngoerah Bali kepada pasien yang berada di RSCM Jakarta, atau dengan jarak mencapai 1.200 kilometer.
Momentum ini menandai langkah besar dalam kemajuan teknologi kesehatan di Indonesia, yang termasuk dalam enam pilar transformasi kesehatan dengan mendorong kemajuan teknologi dan Sumber Daya Manusia Indonesia.
Operasi telerobotika diharapkan dapat mengatasi berbagai kendala yang selama ini dihadapi dalam bidang bedah.

(Menkes Budi menargetkan operasi telerobotika juga didatangi pasien-pasien dari luar negeri misalnya dari Malaysia atau Singapura karena pelayanan yang murah, cepat, dan berkualitas di Indonesia. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
“Sesuai dengan komitmen RSCM, kami selalu berupaya memberikan yang terbaik untuk pasien sehingga mampu meningkatkan kualitas hidup mereka. Salah satu bentuk konkretnya adalah menghadirkan teknologi terkini yang dapat mempercepat kesembuhan pasien seperti prosedur telerobotic surgery ini," ujar Direktur Utama RSCM dr. Supriyanto Sp. B, FINACS, M.Kes.
"Kami sangat berharap teknologi ini bisa segera diaplikasikan untuk pemerataan tingkat kesehatan di seluruh Indonesia,” tambah dr. Supriyanto.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama RS I. G. N. G Ngoerah, dr. I Wayan Sudana, M.Kes mengatakan bahwa pihaknya selalu mendukung upaya pengadaan teknologi kesehatan, termasuk telerobotic surgery ini.
“Kami turut merasa bangga karena dapat menjadi bagian dari telerobotic surgery pertama yang dilakukan secara mandiri di Indonesia. Kami juga siap untuk menjadi pusat pelayanan kesehatan, terutama untuk bidang urologi di Indonesia bagian timur. Ke depannya, kami akan selalu beradaptasi dengan teknologi terkini,” kata Wayan.
Ketua Kongres UAA 2024 Prof. dr. Ponco Birowo, SpU(K-Andro), Ph.D menjelaskan bahwa sebelumnya teknologi robotika telah digunakan dalam dua operasi di RSCM Kencana. Namun, hari ini dilakukan operasi jarak jauh pertama, di mana operator berada di RS I.G.N.G Ngoerah sedangkan pasien berada di RSCM.
Ia menambahkan, sebelum melakukan tindakan operasi telerobotika pada pasien, para ahli urologi telah melakukan simulasi menggunakan alat peraga/manekin untuk memastikan keamanan pasien.
“Tentunya pada persiapan yang telah kami lakukan, kami juga menyiapkan antisipasi untuk kejadian yang tidak diinginkan, termasuk bila harus terjadi konversi tindakan dari telerobotic menjadi laparoskopi. Kami tentu akan berfokus pada keselamatan pasien,” tambahnya.
Operasi telerobotika adalah metode bedah jarak jauh yang memanfaatkan teknologi robotik dan jaringan nirkabel. Metode ini memungkinkan dokter bedah untuk melakukan tindakan operasi terhadap pasien secara jarak jauh dan real-time, termasuk untuk kasus urologi, bedah pencernaan (digestif), dan lainnya.
Dengan demikian, teknologi ini dapat mengatasi berbagai kendala, khususnya kendala geografis, sehingga layanan kesehatan nantinya dapat diberikan secara merata ke daerah-daerah terpencil yang sulit diakses.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)