FITNESS & HEALTH
Simpel tapi Jarang Dicoba! Ini Cara Mengatasi Kesemutan
A. Firdaus
Rabu 27 September 2023 / 12:10
Jakarta: Parestesia atau orang awam menyebutnya kesemutan kerap menjadi pengganggumu saat beraktivitas. Rasa kebas atau mati rasa bak tertusuk jarum, membuat gerakanmu terbatas.
Kesemutan bisa terjadi di bagian tubuh mana pun, tetapi yang paling sering terjadi di tangan dan kaki. Tapi jika kamu mengalaminya terus menerus, bisa jadi itu menjadi pertanda kamu mengalami masalah kesehatan.
Berikut ini adalah beberapa gangguan kesehatan yang dapat memicu terjadinya kesemutan berkepanjangan:
- Diabetes
- Gangguan ginjal
- Stroke
- Neuropati
- Tumor otak
- Radang sendi
- Kanker tulang belakang
- Multiple sclerosis
- Carpal tunnel syndrome
- Selain itu, sering kesemutan juga bisa disebabkan oleh efek samping obat-obatan tertentu, seperti obat kemoterapi, antibiotik, dan obat imunoterapi. Konsumsi minuman beralkohol secara berlebihan juga dapat memicu terjadinya jenis kesemutan ini.
Kesemutan juga bisa menjadi tanda bahwa tubuhmu kekurangan vitamin neurotropik, seperti vitamin B1, vitamin B6, dan vitamin B12. Sayangnya, tubuh tidak dapat memproduksi sendiri vitamin neurotropik, sehingga dibutuhkan asupan tambahan berupa suplemen.
Namun, sebaiknya kamu coba deh berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter untuk mengetahui dosis yang tepat sebelum mengonsumsi vitamin neurotropik.
Secara umum, kesemutan bisa dihindari dengan tidak melakukan gerakan yang dapat menekan saraf dan menerapkan gaya hidup yang sehat, seperti:
- Berolahraga secara rutin.
- Membatasi konsumsi minuman beralkohol.
- Menghentikan kebiasaan merokok.
- Mengonsumsi makanan bernutrisi.
- Menjaga berat badan ideal.
- Mengonsumsi obat-obatan yang diresepkan secara rutin, bila memiliki penyakit kronis seperti diabetes atau hipertensi.
- Sebagian besar kasus kesemutan bersifat sementara. Namun, jika kesemutan yang kamu alami makin parah dan disertai gejala lain, seperti pusing, kejang otot, dan tubuh terasa lemah, segera periksakan diri ke dokter agar dapat dilakukan penanganan yang tepat.
Jika kamu sering merasa kesemutan, bahkan berkepanjangan, sampaikan keluhanmu ke dokter. Nanti, dokter bakal menelusuri riwayat medismu serta melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang untuk mencari tahu penyebabnya. Beberapa jenis pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan antara lain adalah tes darah, tes elektromiogram (EMG), pemeriksaan cairan serebrospinal, MRI, dan biopsi.
Setelah diagnosis ditetapkan, dokter dapat menentukan penanganan terbaik sesuai penyebab kesemutan yang kamu alami. Jika kesemutan disebabkan oleh diabetes, kamu dianjurkan untuk selalu menerapkan pola makan sehat dan mengonsumsi obat-obatan tertentu guna mengontrol kadar gula darah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Kesemutan bisa terjadi di bagian tubuh mana pun, tetapi yang paling sering terjadi di tangan dan kaki. Tapi jika kamu mengalaminya terus menerus, bisa jadi itu menjadi pertanda kamu mengalami masalah kesehatan.
Berikut ini adalah beberapa gangguan kesehatan yang dapat memicu terjadinya kesemutan berkepanjangan:
- Diabetes
- Gangguan ginjal
- Stroke
- Neuropati
- Tumor otak
- Radang sendi
- Kanker tulang belakang
- Multiple sclerosis
- Carpal tunnel syndrome
- Selain itu, sering kesemutan juga bisa disebabkan oleh efek samping obat-obatan tertentu, seperti obat kemoterapi, antibiotik, dan obat imunoterapi. Konsumsi minuman beralkohol secara berlebihan juga dapat memicu terjadinya jenis kesemutan ini.
Kesemutan juga bisa menjadi tanda bahwa tubuhmu kekurangan vitamin neurotropik, seperti vitamin B1, vitamin B6, dan vitamin B12. Sayangnya, tubuh tidak dapat memproduksi sendiri vitamin neurotropik, sehingga dibutuhkan asupan tambahan berupa suplemen.
Namun, sebaiknya kamu coba deh berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter untuk mengetahui dosis yang tepat sebelum mengonsumsi vitamin neurotropik.
Cara Mengatasi Kesemutan
Secara umum, kesemutan bisa dihindari dengan tidak melakukan gerakan yang dapat menekan saraf dan menerapkan gaya hidup yang sehat, seperti:
- Berolahraga secara rutin.
- Membatasi konsumsi minuman beralkohol.
- Menghentikan kebiasaan merokok.
- Mengonsumsi makanan bernutrisi.
- Menjaga berat badan ideal.
- Mengonsumsi obat-obatan yang diresepkan secara rutin, bila memiliki penyakit kronis seperti diabetes atau hipertensi.
- Sebagian besar kasus kesemutan bersifat sementara. Namun, jika kesemutan yang kamu alami makin parah dan disertai gejala lain, seperti pusing, kejang otot, dan tubuh terasa lemah, segera periksakan diri ke dokter agar dapat dilakukan penanganan yang tepat.
Jika kamu sering merasa kesemutan, bahkan berkepanjangan, sampaikan keluhanmu ke dokter. Nanti, dokter bakal menelusuri riwayat medismu serta melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang untuk mencari tahu penyebabnya. Beberapa jenis pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan antara lain adalah tes darah, tes elektromiogram (EMG), pemeriksaan cairan serebrospinal, MRI, dan biopsi.
Setelah diagnosis ditetapkan, dokter dapat menentukan penanganan terbaik sesuai penyebab kesemutan yang kamu alami. Jika kesemutan disebabkan oleh diabetes, kamu dianjurkan untuk selalu menerapkan pola makan sehat dan mengonsumsi obat-obatan tertentu guna mengontrol kadar gula darah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)