FITNESS & HEALTH
Apakah Meminum Alkohol Dapat Membunuh Kuman?
Raka Lestari
Rabu 09 Desember 2020 / 16:25
Jakarta: Alkohol adalah bahan aktif utama dalam banyak pembersih tangan dan disinfektan, dan dapat membunuh kuman jika dioleskan dengan benar ke tangan atau permukaan. Akan tetapi, minum alkohol tidak bisa membunuh kuman.
Pada konsentrasi yang cukup tinggi, alkohol mampu menghancurkan virus dengan mengubah sifat protein yang menyusun virus, yang membuat virus kehilangan strukturnya sehingga menjadikannya tidak aktif dan tidak efektif.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), diperlukan konsentrasi alkohol setidaknya 60 persen agar bisa membunuh kuman dan sekitar 60 – 90 persen agar bekerja dengan optimal.
“Sebagian besar alkohol dalam minuman beralkohol atau alcohol by volume (ABV) dari etanol di bawah 60 persen. Dan jumlah tersebut kurang dari jumlah yang diperlukan untuk bisa membunuh sebagian besar virus dan bakteri,” menurut Dr Stephan Fihn, profesor Penyakit Dalam Umum di University of Washington School of Medicine.
Pada umumnya, minuman beralkohol seperti eperti vodka, gin, wiski, rum, dan tequila, rata-rata mengandung sekitar 40 persen ABV.
"Saat dikonsumsi, jumlah alkohol yang memasuki aliran darah jauh lebih rendah. Tingkat alkohol dalam darah lebih dari 0,08 persen akan dianggap keracunan,” kata Fihn.
.jpg)
(Konsumsi alkohol yang berlebihan ternyata dapat merusak mikroflora di usus dan dapat merusak hati dan limpa yang penting dalam mendukung sistem kekebalan tubuh. Foto: Ilustrasi/Pexels.com)
“Kadar alkohol dalam darah sekitar 0,35 – 0,40 persen biasanya akan dianggap keracunan alkohol yang berpotensi sangat fatal. Pada jumlah tersebut, etanol akan membunuh orang tersebut lebih dulu sebelum membunuh virus,” kata Fihn.
Dan untuk covid-19 secara khusus, dokter dan peneliti masih belum menemukan apapun yang bisa dikonsumsi, termasuk berbagai jenis minuman beralkohol yang dapat mengurangi risiko infeksi covid-19. Fihn juga mengajak orang-orang agar tidak mudah percaya dengan berbagai klaiim yang dianggap efektif melawan covid-19.
“Sebaliknya, mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan justru dapat membuat kamu lebih rentan terkena infeksi karena dapat menekan sistem imun,” kata Fihn.
Menurutnya, konsumsi alkohol yang berlebihan ternyata dapat merusak mikroflora di usus dan dapat merusak hati dan limpa yang penting dalam mendukung sistem kekebalan tubuh. Sistem kekebalan yang melemah akan membuat tubuh lebih sulit untuk menangkal infeksi.
Jadi jangan mudah percaya pada informasi yang salah dan hoaks yang berbedar. Cek dulu dengan cermat dan jangan asal menshare informasi tersebut. Tetap lakukan protokol kesehatan 3M yaitu memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.
Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 berulang kali menekankan pentingnya peran masyarakat dalam mencegah penyebaran pandemi virus korona lewat disiplin protokol kesehatan. Disiplin memakai masker, menjaga jarak, dan rajin mencuci tangan atau 3M menjadi kunci memutus mata rantai penyebaran virus covid-19.
Pemerintah melalui #satgascovid19 tak bosan-bosannya mengampanyekan #ingatpesanibu. Jangan lupa selalu menerapkan 3M, yakni #pakaimasker, #jagajarak dan #jagajarakhindarikerumunan, serta #cucitangandan #cucitanganpakaisabun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Pada konsentrasi yang cukup tinggi, alkohol mampu menghancurkan virus dengan mengubah sifat protein yang menyusun virus, yang membuat virus kehilangan strukturnya sehingga menjadikannya tidak aktif dan tidak efektif.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), diperlukan konsentrasi alkohol setidaknya 60 persen agar bisa membunuh kuman dan sekitar 60 – 90 persen agar bekerja dengan optimal.
“Sebagian besar alkohol dalam minuman beralkohol atau alcohol by volume (ABV) dari etanol di bawah 60 persen. Dan jumlah tersebut kurang dari jumlah yang diperlukan untuk bisa membunuh sebagian besar virus dan bakteri,” menurut Dr Stephan Fihn, profesor Penyakit Dalam Umum di University of Washington School of Medicine.
Pada umumnya, minuman beralkohol seperti eperti vodka, gin, wiski, rum, dan tequila, rata-rata mengandung sekitar 40 persen ABV.
"Saat dikonsumsi, jumlah alkohol yang memasuki aliran darah jauh lebih rendah. Tingkat alkohol dalam darah lebih dari 0,08 persen akan dianggap keracunan,” kata Fihn.
.jpg)
(Konsumsi alkohol yang berlebihan ternyata dapat merusak mikroflora di usus dan dapat merusak hati dan limpa yang penting dalam mendukung sistem kekebalan tubuh. Foto: Ilustrasi/Pexels.com)
“Kadar alkohol dalam darah sekitar 0,35 – 0,40 persen biasanya akan dianggap keracunan alkohol yang berpotensi sangat fatal. Pada jumlah tersebut, etanol akan membunuh orang tersebut lebih dulu sebelum membunuh virus,” kata Fihn.
Dan untuk covid-19 secara khusus, dokter dan peneliti masih belum menemukan apapun yang bisa dikonsumsi, termasuk berbagai jenis minuman beralkohol yang dapat mengurangi risiko infeksi covid-19. Fihn juga mengajak orang-orang agar tidak mudah percaya dengan berbagai klaiim yang dianggap efektif melawan covid-19.
“Sebaliknya, mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan justru dapat membuat kamu lebih rentan terkena infeksi karena dapat menekan sistem imun,” kata Fihn.
Menurutnya, konsumsi alkohol yang berlebihan ternyata dapat merusak mikroflora di usus dan dapat merusak hati dan limpa yang penting dalam mendukung sistem kekebalan tubuh. Sistem kekebalan yang melemah akan membuat tubuh lebih sulit untuk menangkal infeksi.
Jadi jangan mudah percaya pada informasi yang salah dan hoaks yang berbedar. Cek dulu dengan cermat dan jangan asal menshare informasi tersebut. Tetap lakukan protokol kesehatan 3M yaitu memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.
Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 berulang kali menekankan pentingnya peran masyarakat dalam mencegah penyebaran pandemi virus korona lewat disiplin protokol kesehatan. Disiplin memakai masker, menjaga jarak, dan rajin mencuci tangan atau 3M menjadi kunci memutus mata rantai penyebaran virus covid-19.
Pemerintah melalui #satgascovid19 tak bosan-bosannya mengampanyekan #ingatpesanibu. Jangan lupa selalu menerapkan 3M, yakni #pakaimasker, #jagajarak dan #jagajarakhindarikerumunan, serta #cucitangandan #cucitanganpakaisabun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)