FITNESS & HEALTH
6 Tips Pola Makan yang Benar untuk Penderita Diabetes, Asam Urat, dan Hipertensi
Yatin Suleha
Rabu 22 November 2023 / 23:00
Jakarta: Jika kamu adalah salah satu penderita diabetes dengan risiko asam urat dan hipertensi yang tinggi, maka sebaiknya perhatikan pola makan. Ketiga penyakit tersebut memang memiliki faktor risiko yang berbeda-beda, namun ketiganya sama-sama dapat kambuh dan bertambah buruk melalui makanan dan minuman yang dikonsumsi.
Dr. Hady, M.Med (Int.Med), Sp.PD, Dokter Spesialis Penyakit Dalam dari Rumah Sakit Eka Hospital Pekanbaru mengatakan ada baiknya untuk memulai pola diet yang sesuai agar terhindar dari risiko diabetes, asam urat, dan hipertensi.
Penderita diabetes disarankan untuk mengurangi konsumsi makanan akan tinggi gula, untuk asam urat disarankan untuk menurunkan konsumsi makanan tinggi akan kandungan purin, serta hipertensi disarankan untuk menurunkan kadar kolesterol serta garam.
Penderita diabetes biasanya disarankan untuk mengonsumsi buah-buahan karena bagus sebagai sumber gula alami yang dibutuhkan oleh mereka. Namun beberapa jenis buah memiliki kandungan fruktosa yang tinggi, yaitu jenis gula di dalam buah yang bisa meningkatkan kadar asam urat dalam tubuh. Beberapa buah yang tinggi akan fruktosa yaitu apel, pisang, anggur, mangga, hingga semangka.
Agar menghindari kadar asam urat tidak meningkat, sebaiknya konsumsi buah yang memiliki kandungan fruktosa yang jauh lebih sedikit, seperti jenis buah-buahan citrus (jeruk, lemon, dan lainnya), kiwi, beri, hingga persik.
.jpg)
(Serat memiliki manfaat untuk menyerap lemak berlebih dalam tubuh sehingga bisa menurunkan risiko dari hipertensi. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)
Serat adalah salah satu nutrisi memiliki peran penting dalam tubuh, yaitu untuk menjaga kesehatan sistem pencernaan tetap lancar dan sehat. Selain manfaatnya untuk sistem pencernaan, serat juga dipercaya dapat membantu mengendalikan kadar asam urat di dalam tubuh kamu, sehingga cocok untuk dikonsumsi oleh penderita diabetes yang memiliki asam urat.
Selain itu, serat juga memiliki manfaat untuk menyerap lemak berlebih dalam tubuh sehingga bisa menurunkan risiko dari hipertensi. Beberapa makanan yang kaya akan kandungan serat antara lain yaitu jenis sayur-sayuran seperti timun, brokoli, dan jenis buah-buahan seperti jeruk dan pir.
Asam urat bisa larut dan mengendap di dalam darah, namun bisa dikeluarkan melalui urine. Oleh karena itu jaga kesehatan ginjal dengan baik untuk mencegah asam urat bisa kambuh. Terlebih lagi dalam kondisi diabetes dan hipertensi, kamu memiliki risiko yang lebih tinggi untuk bisa mengalami kerusakan ginjal.
Salah satu hal yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan ginjal yaitu dengan memenuhi kebutuhan cairan tubuh dengan mengonsumsi delapan gelas air setiap harinya, sehingga siklus berurine tidak terganggu dan merusak ginjal.
Penderita diabetes sudah biasa untuk disarankan untuk memilih protein sebagai sumber energi karena potensi kadar gula dapat melonjak apabila terlalu banyak mengonsumsi karbohidrat.
Namun beberapa sumber protein memiliki kadar lemak yang tinggi sehingga bisa berbahaya untuk penderita hipertensi, seperti daging sapi dan kuning telur. Pilihlah sumber protein yang memiliki kadar lemak relatif rendah, seperti putih telur, yoghurt tanpa gula, dada ayam yang diolah tanpa minyak, hingga ikan salmon dan tuna.
Garam sudah menjadi penyedap makanan umum yang biasa digunakan di hampir semua olahan makanan sehari-hari. Meski garam tidak memengaruhi kadar gula di dalam darah, namun garam dapat memengaruhi tekanan darah dan itu tidak baik bagi penderita hipertensi maupun diabetes karena bisa menyebabkan beberapa komplikasi di masa depan.
Menurut American Diabetes (ADA), batas asupan garam yang aman untuk orang dewasa sehat maupun penderita diabetes yakni sekitar 1 sendok teh garam per hari, di mana itu mengandung sektiar 2,3 gram natrium, batas yang cukup untuk tubuh.
Mengganti cemilan manis ke snack kacang-kacangan juga sudah biasa dilakukan oleh penderita diabetes karena memang biasanya dianjurkan dan kacang relatif tidak memiliki kandungan gula yang tinggi.
Namun jika kamu juga memiliki riwayat asam urat, maka substitusi ke kacang bukanlah pilihan yang tepat karena kacang memiliki kadar purin yang relatif tinggi, dan hal tersebut dapat meningkatkan kadar asam urat di dalam tubuh.
Sebaiknya, ganti cemilan dengan jenis buah-buahan beri seperti stroberi dan blueberry karena cocok untuk menurunkan kadar asam urat dan relatif memiliki kadar indeks glikemik yang rendah cocok untuk penderita diabetes. Beberapa produk gandum dan yoghurt rendah lemak dan gula juga bisa menjadi alternatif sebagai camilan.
Itulah beberapa tips yang bisa dilakukan apabila kamu adalah penderita diabetes, asam urat, dan hipertensi. Sebelum menerapkan beberapa tips di atas, ada baiknya untuk berkonsultasi dengan dokter terkait terlebih dahulu, karena setiap orang pasti memiliki kondisi dan respons tubuh yang berbeda-beda.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Dr. Hady, M.Med (Int.Med), Sp.PD, Dokter Spesialis Penyakit Dalam dari Rumah Sakit Eka Hospital Pekanbaru mengatakan ada baiknya untuk memulai pola diet yang sesuai agar terhindar dari risiko diabetes, asam urat, dan hipertensi.
Penderita diabetes disarankan untuk mengurangi konsumsi makanan akan tinggi gula, untuk asam urat disarankan untuk menurunkan konsumsi makanan tinggi akan kandungan purin, serta hipertensi disarankan untuk menurunkan kadar kolesterol serta garam.
1. Hindari buah akan tinggi fruktosa
Penderita diabetes biasanya disarankan untuk mengonsumsi buah-buahan karena bagus sebagai sumber gula alami yang dibutuhkan oleh mereka. Namun beberapa jenis buah memiliki kandungan fruktosa yang tinggi, yaitu jenis gula di dalam buah yang bisa meningkatkan kadar asam urat dalam tubuh. Beberapa buah yang tinggi akan fruktosa yaitu apel, pisang, anggur, mangga, hingga semangka.
Agar menghindari kadar asam urat tidak meningkat, sebaiknya konsumsi buah yang memiliki kandungan fruktosa yang jauh lebih sedikit, seperti jenis buah-buahan citrus (jeruk, lemon, dan lainnya), kiwi, beri, hingga persik.
.jpg)
(Serat memiliki manfaat untuk menyerap lemak berlebih dalam tubuh sehingga bisa menurunkan risiko dari hipertensi. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)
2. Pilih menu kaya akan serat
Serat adalah salah satu nutrisi memiliki peran penting dalam tubuh, yaitu untuk menjaga kesehatan sistem pencernaan tetap lancar dan sehat. Selain manfaatnya untuk sistem pencernaan, serat juga dipercaya dapat membantu mengendalikan kadar asam urat di dalam tubuh kamu, sehingga cocok untuk dikonsumsi oleh penderita diabetes yang memiliki asam urat.
Selain itu, serat juga memiliki manfaat untuk menyerap lemak berlebih dalam tubuh sehingga bisa menurunkan risiko dari hipertensi. Beberapa makanan yang kaya akan kandungan serat antara lain yaitu jenis sayur-sayuran seperti timun, brokoli, dan jenis buah-buahan seperti jeruk dan pir.
3. Cukupi kebutuhan air putih harian
Asam urat bisa larut dan mengendap di dalam darah, namun bisa dikeluarkan melalui urine. Oleh karena itu jaga kesehatan ginjal dengan baik untuk mencegah asam urat bisa kambuh. Terlebih lagi dalam kondisi diabetes dan hipertensi, kamu memiliki risiko yang lebih tinggi untuk bisa mengalami kerusakan ginjal.
Salah satu hal yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan ginjal yaitu dengan memenuhi kebutuhan cairan tubuh dengan mengonsumsi delapan gelas air setiap harinya, sehingga siklus berurine tidak terganggu dan merusak ginjal.
4. Pilih sumber protein rendah lemak
Penderita diabetes sudah biasa untuk disarankan untuk memilih protein sebagai sumber energi karena potensi kadar gula dapat melonjak apabila terlalu banyak mengonsumsi karbohidrat.
Namun beberapa sumber protein memiliki kadar lemak yang tinggi sehingga bisa berbahaya untuk penderita hipertensi, seperti daging sapi dan kuning telur. Pilihlah sumber protein yang memiliki kadar lemak relatif rendah, seperti putih telur, yoghurt tanpa gula, dada ayam yang diolah tanpa minyak, hingga ikan salmon dan tuna.
5. Hindari garam terlalu banyak
Garam sudah menjadi penyedap makanan umum yang biasa digunakan di hampir semua olahan makanan sehari-hari. Meski garam tidak memengaruhi kadar gula di dalam darah, namun garam dapat memengaruhi tekanan darah dan itu tidak baik bagi penderita hipertensi maupun diabetes karena bisa menyebabkan beberapa komplikasi di masa depan.
Menurut American Diabetes (ADA), batas asupan garam yang aman untuk orang dewasa sehat maupun penderita diabetes yakni sekitar 1 sendok teh garam per hari, di mana itu mengandung sektiar 2,3 gram natrium, batas yang cukup untuk tubuh.
6. Batasi cemilan kacang-kacangan
Mengganti cemilan manis ke snack kacang-kacangan juga sudah biasa dilakukan oleh penderita diabetes karena memang biasanya dianjurkan dan kacang relatif tidak memiliki kandungan gula yang tinggi.
Namun jika kamu juga memiliki riwayat asam urat, maka substitusi ke kacang bukanlah pilihan yang tepat karena kacang memiliki kadar purin yang relatif tinggi, dan hal tersebut dapat meningkatkan kadar asam urat di dalam tubuh.
Sebaiknya, ganti cemilan dengan jenis buah-buahan beri seperti stroberi dan blueberry karena cocok untuk menurunkan kadar asam urat dan relatif memiliki kadar indeks glikemik yang rendah cocok untuk penderita diabetes. Beberapa produk gandum dan yoghurt rendah lemak dan gula juga bisa menjadi alternatif sebagai camilan.
Itulah beberapa tips yang bisa dilakukan apabila kamu adalah penderita diabetes, asam urat, dan hipertensi. Sebelum menerapkan beberapa tips di atas, ada baiknya untuk berkonsultasi dengan dokter terkait terlebih dahulu, karena setiap orang pasti memiliki kondisi dan respons tubuh yang berbeda-beda.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)