FITNESS & HEALTH

Apa Itu Strategi Quick Win TBC?

Yatin Suleha
Selasa 05 Agustus 2025 / 21:00
Jakarta: Program Quick Win adalah inisiatif strategis yang dirancang untuk memberikan hasil nyata dan cepat dalam jangka waktu tertentu, biasanya satu tahun atau kurang.

Tujuannya adalah untuk memberikan dampak positif yang dapat dirasakan segera oleh masyarakat dan pemangku kepentingan, sekaligus menjadi landasan bagi program yang lebih besar dan kompleks. 

Baca juga: Kemenkes: Layanan TBC Itu Gratis!

Dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengakselerasi Program Hasil Terbaik Cepat (Quick Win). Dan Wakil Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Prof. Dante Saksono Harbuwono, dalam rangka Dies Natalis ke-71 Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) di Universitas Khairun, Ternate, 30 Juli 2025 mengungkapkan bahwa Indonesia saat ini menempati posisi kedua di dunia dalam jumlah kasus Tuberkulosis (TBC), setelah India dan melampaui China.


(“Kita ingin memutus mata rantai penularan di rumah tangga dan lingkungan terdekat,” jelas Wamenkes Prof. Dante. Foto: Dok. Birkom Kemenkes)

"Posisi ini sebelumnya ditempati oleh China. Namun mereka berhasil menurunkan angka kasus secara signifikan," ujar Prof. Dante saat menyampaikan kuliah umum tersebut.

Menghadapi kondisi tersebut, pemerintah menggalakkan strategi quick win dengan fokus pada identifikasi dini, peningkatan notifikasi kasus, dan pengobatan menyeluruh. 

Langkah ini ditujukan untuk menekan separuh angka kasus TBC nasional hingga tahun 2030.

“Kita menargetkan penurunan 50% kasus TBC pada 2030. Pemerintah optimis target ini bisa dicapai dengan sinergi berbagai pihak,” papar Prof. Dante.

Strategi tersebut diperkuat melalui kolaborasi lintas sektor antara pemerintah pusat dan daerah, serta dukungan dari institusi akademik seperti FKUI.

Saat mengunjungi Puskesmas Kota Ternate, 31 Juli 2025, Prof. Dante menekankan pentingnya deteksi aktif (_active case finding_) sebagai langkah preventif dalam pengendalian TBC.

“Dari 49 orang yang dilakukan X Yay, ditemukan 3 kasus TBC. Bayangkan jika tidak terdeteksi—mereka bisa menularkan ke sekelilingnya,” ujarnya.

Prof. Dante juga menggarisbawahi pentingnya edukasi dan pencegahan penularan di tingkat keluarga, mengingat banyak anggota keluarga yang tidak menyadari risiko penularan TBC dari satu orang ke yang lain.

“Kita ingin memutus mata rantai penularan di rumah tangga dan lingkungan terdekat,” jelasnya.

Kegiatan skrining TBC gratis ini merupakan bagian dari program mendukung pelaksanaan Program Quick Win Presiden Prabowo Subianto dalam transformasi layanan kesehatan, serta pengabdian masyarakat FKUI.

Upaya percepatan penanganan TBC akan difokuskan di wilayah endemis, termasuk Maluku Utara. Prof. Dante menegaskan bahwa penguatan deteksi dan pengobatan di daerah seperti Ternate menjadi prioritas.

“Kita harus mulai sekarang agar target 2030 tercapai, bahkan membebaskan Indonesia dari TBC,” tegasnya.

Baca juga: Kampung Siaga di Bekasi Jadi Model Eliminasi TBC

Data Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa Kota Ternate menyumbang sekitar 50 persen notifikasi kasus TBC di Provinsi Maluku Utara, menjadikannya wilayah dengan prioritas tinggi dalam penanganan penyakit menular tersebut.


Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)

MOST SEARCH