FITNESS & HEALTH
12 Tahap Burnout, Kamu Sudah Ada di mana?
Kumara Anggita
Selasa 03 Agustus 2021 / 14:37
Jakarta: Burnout adalah situasi saat mental dan fisikmu lelah. Kondisi ini bisa menghilangkan kesenangan terhadap karier, pertemanan, dan interaksi keluarga.
Namun, sayangnya banyak orang yang tidak menyadarinya. Mengenali tanda-tandanya bisa membantumu untuk mengevaluasi langkah hidupmu berikutnya.
Dikutip dari Healthline, burnout merupakam istilah yang diciptakan Herbert Freudenberger pada 1970-an. Kelelahan ini membuat orang sulit mengatasi stres dan menangani tanggung jawab sehari-hari.
Psikolog Herbert Freudenberger dan Gail North telah menguraikan 12 fase sindrom stres ini. Berikut penjelasannya:
Umum bagi orang yang memulai pekerjaan baru atau melakukan tugas baru menjadi ambisius. Sehingga kondisi ini dapat menyebabkan kelelahan.
Ambisi tersebut mendorong kamu untuk bekerja lebih keras.
Kamu mulai mengorbankan perawatan diri seperti tidur, olahraga, dan makan dengan baik.
Alih-alih mengakui bahwa kamu memaksakan diri secara maksimal, kamu menyalahkan atasanmu, tuntutan pekerjaan, atau rekan kerja atas masalahmu.
Kamu mulai menarik diri dari keluarga dan teman. Undangan arisan, pesta, nonton film, dan kencan makan malam mulai terasa membebani, bukannya menyenangkan.
Ketidaksabaran dengan orang-orang di sekitarmu meningkat. Daripada mengambil tanggung jawab atas perilakumu, kamu menyalahkan orang lain, melihat mereka sebagai tidak kompeten, malas, dan sombong.
Selalu menolak dengan ajakan teman atau keluarga. Fokus hanya pada pekerjaan.
Mereka yang berada di jalan burnout ini mungkin menjadi lebih agresif dan membentak orang yang dicintai tanpa alasan.
Kamu merasa terlepas dari hidup tidak punya kemampuan untuk mengendalikan hidup.
Kamu merasa kosong atau cemas. Kamu mungkin beralih ke perilaku mencari sensasi untuk mengatasi emosi ini, seperti penggunaan narkoba, perjudian, atau makan berlebihan.
Hidup kehilangan maknanya dan kamu mulai merasa putus asa.
Situasi ini dapat memengaruhi kemampuanmu untuk mengatasinya. Kesehatan mental atau perhatian medis mungkin diperlukan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Namun, sayangnya banyak orang yang tidak menyadarinya. Mengenali tanda-tandanya bisa membantumu untuk mengevaluasi langkah hidupmu berikutnya.
Dikutip dari Healthline, burnout merupakam istilah yang diciptakan Herbert Freudenberger pada 1970-an. Kelelahan ini membuat orang sulit mengatasi stres dan menangani tanggung jawab sehari-hari.
Psikolog Herbert Freudenberger dan Gail North telah menguraikan 12 fase sindrom stres ini. Berikut penjelasannya:
1. Dorongan/ambisi yang berlebihan
Umum bagi orang yang memulai pekerjaan baru atau melakukan tugas baru menjadi ambisius. Sehingga kondisi ini dapat menyebabkan kelelahan.
2. Mendorong diri sendiri untuk bekerja lebih keras
Ambisi tersebut mendorong kamu untuk bekerja lebih keras.
3. Mengabaikan kebutuhan diri sendiri
Kamu mulai mengorbankan perawatan diri seperti tidur, olahraga, dan makan dengan baik.
4. Perpindahan konflik
Alih-alih mengakui bahwa kamu memaksakan diri secara maksimal, kamu menyalahkan atasanmu, tuntutan pekerjaan, atau rekan kerja atas masalahmu.
5. Tidak ada waktu untuk kebutuhan yang tidak berhubungan dengan pekerjaan
Kamu mulai menarik diri dari keluarga dan teman. Undangan arisan, pesta, nonton film, dan kencan makan malam mulai terasa membebani, bukannya menyenangkan.
6. Penyangkalan
Ketidaksabaran dengan orang-orang di sekitarmu meningkat. Daripada mengambil tanggung jawab atas perilakumu, kamu menyalahkan orang lain, melihat mereka sebagai tidak kompeten, malas, dan sombong.
7. Penarikan
Selalu menolak dengan ajakan teman atau keluarga. Fokus hanya pada pekerjaan.
8. Perubahan perilaku
Mereka yang berada di jalan burnout ini mungkin menjadi lebih agresif dan membentak orang yang dicintai tanpa alasan.
9. Depersonalisasi
Kamu merasa terlepas dari hidup tidak punya kemampuan untuk mengendalikan hidup.
10. Kekosongan atau kecemasan batin
Kamu merasa kosong atau cemas. Kamu mungkin beralih ke perilaku mencari sensasi untuk mengatasi emosi ini, seperti penggunaan narkoba, perjudian, atau makan berlebihan.
11. Depresi
Hidup kehilangan maknanya dan kamu mulai merasa putus asa.
12. Kehancuran mental atau fisik
Situasi ini dapat memengaruhi kemampuanmu untuk mengatasinya. Kesehatan mental atau perhatian medis mungkin diperlukan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)